JAKARTA - Harga rokok di Indonesia hingga saat ini masih dianggap lebih murah dibandingkan negara-negara lainnya di Asia Tenggara. Hal ini disebabkan karena pemerintah masih belum berani menaikkan harga rokok di Indonesia.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia yang juga Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup Emil Salim, mengatakan, selama ini cara berpikir pemerintah telah keliru dalam hal produksi rokok. Salah satu hal yang cenderung diperhatikan hanyalah penerimaan negara dan abai terhadap kesehatan masyarakat.

"Cara berpikir yang mungkin keliru adalah cara berpikir yang hanya melihat ekonomi. Ada 524 miliar batang setiap tahunnya. Bagian terbesar adalah rokok sigaret kretek mild. Padahal di samping pertimbangan ekonomi ada pertimbangan kesehatan," jelasnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (20/12/2016).

Emil Salim pun mempertanyakan kehadiran Kementerian Keuangan dalam hal penetapan harga rokok. Sebab, sudah seharusnya harga rokok di Indonesia dapat naik hingga mencapai Rp50 ribu per batang demi kesehatan masyarakat Indonesia.

"Bagaimana jika pemerintah mengizinkan miliar-miliar batang rokok. Di mana tanggung jawab Kementerian Keuangan," tutupnya. (dni)
sumber : http://m.okezone.com/read/2016/12/20/320/1571164/soal-konsumsi-rokok-di-mana-tanggung-jawab-kementerian-keuangan?utm_source=finance_bt

???::::::::::::::???????????:??;????::S E N S O R:??????;?
masa masalah rokok diberi kan ke menteri keuangan ga yambung o