Lucu, di Pulau Ini Keledai-keledainya Memakai Piyama!
TS
andrianusho
Lucu, di Pulau Ini Keledai-keledainya Memakai Piyama!
Jiel Beaumadier/Wikimedia
Objek wisata terkadang tak hanya mengenai sebuah tempat saja. Bahkan tradisi pun dapat menarik perhatian orang-orang, apalagi jika tradisi tersebut unik dan dilestarikan.
Tradisi unik juga telah membuat salah satu pulau di Prancis ini menarik perhatian wisatawan.
Île-de-Ré, tempat cantik lainnya di Prancis
Spoiler for :
Pemandangan di Île-de-Ré – peupliers.camp-atlantique.co.uk
Île-de-Réatau The Island of Rhea dalam bahasa Inggris, yang letaknya di lepas pantai barat Prancis di dekat La Rochelle, adalah destinasi wisata populer di musim panas. Pulau ini terkenal akan pantainya yang landai, dengan airnya yang sejuk, serta angin sepoi-sepoi yang sangat memanjakan wisatawan.
Île-de-Ré – la-belle-france.net
Namun, ternyata tak hanya itu saja yang menarik perhatian para wisatawan yang datang ke pulau ini; bahkan keledai-keledainyapun menjadi objek wisata tersendiri dari pulau ini.
Pemandangan di Île-de-Ré – irishexaminer.com
Lucunya, keledai-keledai itu mengenakan celana yang terlihat seperti piyama
Spoiler for :
Keledai-keledai berpiyama yang lucu - franceuncovered.com
Keledai-keledai yang ada di pulau Île-de-Ré bukanlah jenis keledai biasa — mereka adalah keledai Poitou, atau Baudet du Poitoudalam bahasa Prancis. Berasal dari daerah Poitou di Prancis, hewan ini adalah salah satu ras keledai terbesar. Karena ukurannya yang besar ini, dulu mereka sering dipekerjakan di industri garam di pulau ini.
Ciri yang paling menonjol dari ras keledai Poitou ini, selain ukurannya, adalah bulunya yang panjang dan kusut, yang disebut cadanette, yang juga menekankan bahwa mereka memang memiliki ukuran di atas rata-rata dibanding jenis keledai lainnya.
wolfsden.yuku.com
Karena ukuran dan kekuatannya, keledai Poitou dipekerjakan di rawa asin di Charente Maritime. Di sini, mereka bekerja di area dimana mereka sering terganggu oleh nyamuk dan gigitan serangga.
Untuk melindungi kaki-kaki mereka dari nyamuk dan gigitan serangga, para pemilik mereka akhirnya memakaikan mereka celana yang dirancang khusus untuk kaki mereka setiap hari sebelum berangkat kerja. Celana ini biasanya terbuat dari kain tirai berpola kotak-kotak merah atau kain sprei berpola garis-garis berwarna abu-abu. Untuk itu mereka juga dijuluki “Anes en Culotte” atau “keledai bercelana”.
nymoon/www.delcampe.net
Sekarang para keledai ini sudah tak dipekerjakan di rawa asin lagi, namun tradisi memakaikan mereka celana masih berlanjut hingga saat ini, untuk menarik wisatawan.
wetraveleurope.com
Sempat hampir punah
Spoiler for :
timeandoft.blogspot.co.id
Bagal Poitou (bagal=keturunan silang antara kuda betina dan keledai jantan) dulunya pernah menjadi yang paling dicari di seluruh Eropa, dan bahkan disebut sebagai ‘bagal pekerja terbaik di dunia’. Hingga pertengahan abad ke-20, sampai 30.000 ekor bagal dibiakkan setiap tahunnya di Poitou dan juga diekspor ke seluruh dunia.
Tetapi sejak otomatisasi meningkat pada Perang Dunia II, permintaan akan bagal menurun sehingga pasar jatuh. Populasi dari bagal maupun keledai akhirnya turun drastis. Pada 1977, hanya 44 ekor keledai Poitou yang tersisa di seluruh dunia. Namun, berkat usaha konservasi pada dekade-dekade akhir abad ke-20, populasi mereka akhirnya meningkat kembali. Pada tahun 2005 saja, tercatat ada lebih dari 450 keledai Poitou di dunia.
telegraph.co.uk
Jiel Beaumadier/Wikimedia
poitou-charentes-vendee.com
doadhw.wordpress.com
Sekarang, kita bisa melihat hewan-hewan ini dalam ‘piyama’ mereka di Île-de-Ré, Prancis. Unik dan lucu ya!