Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dara999Avatar border
TS
dara999
Ini Penjelasan Menlu Tentang Abstainnya RI Soal HAM di Suriah


Jakarta - Dalam beberapa waktu belakangan, di linimasa Twitter ramai dibahas mengenai sikap Indonesia yang abstain dalam voting rancangan resolusi di Dewan HAM PBB. Apa penjelasan Kementerian Luar Negeri (Kemlu)?

Pembahasan di Twitter itu mengemuka setelah muncul foto hasil voting dengan tajuk 'The Human Rights Situation in the Syrian Arab Republic'. Dalam foto tersebut Indonesia berstatus abstain. Hal ini lantas memicu pembahasan, dan tak sedikit yang mengkritik sikap Indonesia tersebut mengingat situasi di Aleppo Suriah saat ini sangat memprihatinkan.

Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi menjelaskan Indonesia memang pernah abstain dalam voting di sidang PBB soal pelanggaran hak asasi manusia di Suriah. Itu merupakan sikap Indonesia pada voting dalam rancangan resolusi di Dewan HAM PBB pada Juli 2016, bukan pada resolusi terbaru yakni pada Desember 2016.

"Rancangan resolusi Dewan HAM di Jenewa terkait situasi HAM di Suriah tersebut dipungutsuarakan bulan Juli 2016 yang lalu," kata Retno kepada detikcom, Senin (19/12/2016).

Saat itu di Markas Besar PBB, Jenewa, Swiss, delegasi Indonesia mengambil sikap abstain. Ada pertimbangan yang mendasari sikap yang diambil Indonesia kala itu.

"Delegasi RI mengambil sikap abstain atas rancangan resolusi karena rancangan resolusi itu tidak seimbang yang hanya menyangkut pelanggaran HAM oleh Pemerintahan Bashar Al Assad, dan tidak memuat rujukan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh kelompok oposisi dan non-state actors lainnya," papar Retno.

Lebih dari itu, pertimbangan delegasi Indonesia untuk mengambil sikap abstain, tak lain dan tak bukan demi keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) di Suriah. Bahkan saat inipun, ribuan WNI masih ada di Suriah.

"Jangan kita mengambil posisi yang lebih di-drive (dikendalikan) oleh negara lain. Kita menghitung berdasar kepentingan nasional kita. Masih ada ribuan warga negara kita di Suriah," kata Retno.

Setiap hari Retno memastikan keselamatan WNI di Suriah. Soal rancangan resolusi Dewan HAM itu sendiri, Retno menjelaskan itu diprakarsai oleh Amerika Serikat dan Arab Saudi.

"Keduanya mengkritisi HAM tapi dari satu sisi saja. Pelanggaran memanglah pelanggaran, tapi kalau sudah memihak, maka itu kita tidak inginkan," kata Retno.

Namun demikian, Indonesia tidak abstain saat resolusi Sidang Umum PBB untuk menghentikan kekerasan di Aleppo Suriah yang digelar pada 9 Desember. Indonesia malah ikut serta merumuskan dan mendukung resolusi penghentian kekerasan itu.
(dnu/fjp)

Sumber

Semoga cepet terselasaikan konflik di Suriah,...

Umat Islam bakal hancur kalau ribut Syuni - Syiah terus semua klaim merasa paling benar, dan Indonesia juga kalau masih ribut Syuni - Syiah ngak lama bakal kayak suriah perang sendiri-sendiri, kemudian negara lain masuk dengan alasan HAM...

Alhamdulillah Indonesia punya NU dan Muhammadyah yang walaupun berbeda sudut pandang bisa saling menghormati satu sama lainnya, tolok ukurnya sederhana sedari dulu NU dan Muhammadyah gak pernah saling mengkafirkan satu sama lain jadi kalau ada kelompok Islam suka mengkafirkan umat islam lain tolong segera hindari kelompok tersebut
Diubah oleh dara999 19-12-2016 03:43
0
11.2K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.