zhouxianAvatar border
TS
zhouxian
Tiongkok Ikut Incar Proyek Kereta Jakarta-Surabaya
Setidaknya ada tiga negara yang mengincar proyek kereta api Jakarta-Surabaya, yakni Kanada, Prancis, dan Tiongkok.

Mereka mengaku tertarik dan siap menggarap proyek untuk peningkatan kecepatan kereta senilai Rp 102 triliun tersebut.

”Jadi (pilihannya) bukan hanya Jepang,” ujar Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, kemarin (17/12).

Salah satu perusahaan yang menawarkan diri menggarap proyek kereta tersebut adalah Bombardier Transportation dari Kanada.

Salah satu perusahaan perkeretaapian terbesar dunia itu memproduksi gerbong penumpang, lokomotif, bogie, propulsi (sistem penggerak kereta) dan sistem kontrol.

”Silahkan saja (semua negara, Red) bersaing, jadi biar seperti kontes,” terangnya.

Hanya, pemerintah tetap berharap Jepang yang menggarap proyek kakap itu. Luhut pun akan kembali berkunjung ke Jepang dalam waktu dekat untuk menindaklanjuti rencana kerjasama tersebut.

”Ini sudah mau finalisasi semua (dengan Jepang),” ujarnya. Tawaran dari negara-negara itu akan menjadi alternatif ketika proyek kereta yang ditawarkan ke pemerintah Jepang meleset.

Di Jepang, Luhut nan
tinya akan membahas kerja sama antara Badan Kerjasama Jepang atau Japan International Cooperation Agency (JICA) dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

Pertemuan itu terkait pembuatan studi kelayakan atau feasibility study (FS). Pemerintah Jepang melalui JICA rencananya akan memberikan uang bantuan (grant) untuk membiayai studi itu.

Luhut menerangkan, kepastian kapan pelaksanaan proyek kereta itu paling cepat bisa diketahui pertengahan Januari 2017 mendatang.

Itu bersamaan dengan rencana kunjungan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe ke Indonesia.

”Kami berharap di situ (saat kunjungan Shinzo Abe ke Indonesia, Red) semua sudah ada penyelesaiannya,” jelas mantan Menko Polhukam ini.

Secara umum, proyek peningkatan kecepatan kereta api Jakarta-Surabaya tinggal menunggu kepastian dari Jepang. Sejauh ini, pemerintah melalui Kemenhub sudah membuat draf awal proyek tersebut.

Salah satunya soal kecepatan kereta yang akan ditingkatkan sampai 150 kilometer per jam dari sebelumnya 100 kilometer per jam. Kereta itu akan menggunakan jalur existing atau yang sudah ada saat ini.

Selain itu, pemerintah sudah menyiapkan skema kerjasama pemerintah-swasta atau public private partnership (PPP). Konsep tersebut mengajak sektor swasta untuk bersama-sama membiayai proyek itu.

Bentuk kerjasama tersebut kini tengah diselesaikan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). ”Skema PPP lagi dijabarkan,” imbuh Luhut. (tyo)

http://bengkuluekspress.com/tiongkok...arta-surabaya/

incar gan
0
1.6K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.