Mendidik anak itu susah-susah gampang. Terlaludikerasin salah, terlalu dimanja juga salah. Emang jadi orang tua itu harus pinter-pinter membaca karakter setiap anaknya. Gak semua anak bisa terima kalau mereka dikekang, tapi di sisi lain, orang tua juga gak bisa terlalu manjain anaknya. Nah, ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mendidik anak, salah satu caranya dengan memukul. Anak bakal dipukul kalau gak mau nurut dengan nasihat orang tua dengan harapan anak itu bisa jera dan gak akan melakukan kesalahnya 2 kali. Tapi apa iya, pukulan bisa membuat seorang anak jera?



Sama seperti ane, Azza Aluih, salah satu host C***O*Y**, termasuk orang yang pernah dididik sama ayahnya dengan cara dipukul. Katanya, dia bisa menjadi seseorang yang disiplin kaya sekarang ya gara-gara dulu sering dipukul. Nah, di thread kali ini, ane mau mencoba membahas fenomena memukul anak.

1. Gak Semua Anak Bisa Ngerti Arti Pukulan Orang Tua



Kalau udah besar seperti sekarang, pasti kita gampang mengerti maksud orang tua yang suka memukul. Kita paham kalau tujuan mereka memukul itu biar kita jera dan janji gak akan mengulang kesalahan lagi. Tapi, namanya anak kecil, gak semua bisa langsung ngerti maksud dari pukulan orang tua. Bisa jadi ada yang emang jadi penurut, tapi banyak juga loh yang malah jadi pembangkang.

2. Orang Tua Juga Harus Belajar Minta Maaf



Menurut ane sebagai anak yang dulu sering dipukul, orang tua harus pintar-pintar mengontrol emosi waktu lagi marah ke anaknya. (Mungkin) gapapa mukul, tapi setelah itu orang tua harus menjelaskan maksud dari pukulannya. Kalau cuman asal pukul aja, bisa-bisa anak jadi seseorang yang pendendam dan akan melakukan hal yang sama ke orang-orang yang bersalah sama dia. Dulu, setelah dipukul, Ayah ane pasti mengucapkan kata maaf dan menjelaskan kenapa dia sampai mukul ane Gan. Dari situ, ane belajar kalau ane emang salah makanya Ayah bisa sampai semarah itu.

3. Hukuman Kekerasan Fisik Yakin Bisa Membuat Anak Belajar Menyelesaikan Masalah?



Buat teman-teman ane yang gak dipukul, hukuman kekerasan fisik berpotensi sangat besar untuk membuat seorang anak jadi pendendam. Menurut mereka, anak-anak seperti ini gak bisa belajar bagaimana seharusnya menyelesaikan masalah dengan cara yang efektif dan lebih manusiawi karena mereka terbiasa melihat orang tuanya short cut, langsung pukul. Hasilnya, mereka jadi gak tau gimana harus menghadapi situasi yang sama di masa depan.

4. Didikan Terlalu “Lembek” Juga Bisa Membahayakan Masa Depan Anak



Di sisi lain, kalau orang tua terlalu manjain anaknya, bisa-bisa anak itu tumbuh menjadi seseorang yang gampang menyerah. Kalau melakukan kesalahan gak pernah ditegur keras sampai akhirnya mereka jadi keenakan. Alam bawah sadar mereka bisa menganggap, gak masalah kalau melakukan kesalahan, toh ujung-ujungnya gak bakal diapa-apain. Nah, kalau udah gini, sedikit pukulan bisa bantu mereka jadi punya rasa takut (baca: gak ngelakuin kesalahannya lagi).

5. Hati-Hati Anak Adalah Peniru yang Profesional



Sadar gak sadar, anak itu akan mencontoh perbuatan orang tuanya. Kalau orang tua mendidik anaknya dengan pukulan, anak itu akan merasa wajar untuk memukul orang lain kalau salah karena merasa pukulan itu adalah hal yang benar. Bisa-bisa, mereka akan tumbuh dengan prinsip, kalau ada orang salah, pukul aja. Serem sih kalau udah begini.