Metrotvnews.com, Jakarta: Polisi menyebut bom yang rencananya diledakkan Diyan Yulia Novi di depan Istana memiliki daya ledak tinggi (high explosive). Bom tersebut positif menggunakan bahan Triacetone Triperoxide (TATP).


"Daya ledaknya sekitar 5.300 meter per detik. Ini dikategorikan primer high esplosive," jelas Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016).


Boy menjelaskan, bom dengan daya ledak tinggi dibagi menjadi dua jenis, yaitu high explosive primer dan high explosive sekunder. Bom dengan daya ledak high explosive sekunder tidak terlalu sensitif, sehingga bisa disimpan lama. Jika dibakar juga tidak akan meleleh.


"Kalau ini (bom Bekasi) kena goncangan atau gesek sedikit saja, langsung meledak," tegas Boy.


(Baca: Skenario Teror Bom di Istana Negara)


Selain itu, bom juga mengandung gliserol. Meskipun mudah didapat, bahan tersebut sangat berbahaya.


"Ini bahan baku pembuatan nitrogliserin. Itu yang buat efek ledak besar. Semua bisa dibeli di toko kimia secara bebas," kata Boy.


Karena alasan itulah polisi memutuskan dilakukan disposal karena keamanan. Agar tidak ada korban jiwa.


Beberapa hari lalu, polisi menemukan benda yang diduga bom di perumahan Bintara VIII RT 04 RW09, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi. Bom tersebut diduga digunakan untuk meledakkan salah satu objek vital di kawasan Jakarta Pusat.


(Baca: Pelaku Teror Bom Gunakan Indekos sebagai Persinggahan)


 

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...a-ledak-tinggi

---

Kumpulan Berita Terkait TERORISME :

- Bom di Bekasi Memiliki Daya Ledak Tinggi

- Polri Bantah Kabar Penangkapan Terduga Teroris Pengalihan Isu

- Duit Rp6 Juta Bahrun Naim Mengalir ke Terduga Teroris Bekasi