Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

..om.Avatar border
TS
..om.
Serem Banget! Ini Kisah Pemuda yang 3 Hari Diculik, Disekap dan Disiksa Geng Lesbi Me
MEDANSATU.COM, Medan – Korban penculikan dan penganiayaan Geng Lesbi di Medan, M Ridwan (21), masih dirawat intensif di Rumah Sakit Haji Medan (RSHM), Rabu (14/12/2016).

Warga Jalan Garu I, Kecamatan Medan Amplas, yang diculik dari depan Plaza Medan Fair itu kondisinya masih parah.

“Masih sakit semua badanku, mata agak kabur. Kan dipukul pakai gagang pisau sama si Dn (wanita tomboy pimpinan Geng Lesbi) itu. Dia juga yang nyucuk-nyucukan pisau ke badanku, perut, leher, punggung, badan, pokoknya pisau itu dicucukkan sama dia. Ini nanti mau di-scanning matanya, karena agak kabur sekarang,” ungkap korban saat ditemui wartawan.

Dia kemudian menceritakan, penyiksaan yang dialaminya mulai sejak dia diculik di depan tempat kerja hingga ke tempatnya disekap, di sebuah rumah di daerah perkebunan Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Sumut.

“Pas diculik dimasukkan ke mobil, di situ saya diapit orang-orang itu. Ada sekitar 7 sampai 8 orang. Keretaku (sepeda motor) dibawa sama kawan orang itu, ngikuti mobil yang membawa aku. Di dalam, aku udah dipukuli.

Jadi si Dn itu di depanku, kawan-kawannya di sampingku,” ujarnya.
“Di situ dia ada bilang, kalau dia sudah cukup sakit hati sama aku. Jadi aku mau dimatikan orang itu, mau dibuang ke sungai. Dan aku katanya udah orang yang ketiga dihabisin orang itu. Waktu itu, si Dn bilang gini, kalau aku lapor polisi, dia nggak takut. Dia bilang kalau dia itu organisasi kepemudaan di Perumnas Mandala,” tambahnya.

“Jadi banyak jaringannya. Banyak juga jaringannya di polisi, jadi dia nggak takut. Di sepanjang jalan aku terus dipukuli, tapi nggak jadi dibuang ke sungai, tapi di bawa ke salah satu rumah di perkebunan di Selesai sana,” bebernya.

Rumah tempat penyekapan tersebut, kata Ridwan, merupakan milik salah seorang saudara mereka. “Kalau cerita-cerita dari orang itu, rumah itu punya saudara salah seorang dari mereka. Jadi, ada yang jaga rumah itu, laki-laki. Jaganya di depan rumah,” sebutnya.

Selama tiga hari sejak Jumat (9/12) sampai Minggu (11/12) dinihari, pukul 03.00 WIB, tak habis-habisnya Ridwan disiksa Geng Lesbi tersebut.

“Ada yang mukul perutku, badanku, ditunjangnya aku, diinjaknya kepalaku. Si Dn itu yang pakai pisau, ditusuk-tusuknya badanku semuanya, gagang pisaunya dipukulkannya ke mata dan kepalaku,” sambungnya.

Saat penyiksaan itu, lanjutnya lagi, Dn kembali mengancam akan menghabisi dirinya. “Jadi aku ditanya sama Dn itu, apa permintaan terakhirku. Dibilangnya gini, “Apa permintaan kau yang terakhir? Kau nggak usah minta keretamu (sepeda motor), karena keretamu udah kujual,” ujar Dn ditirukan Ridwan.

“Jadi kubilang, aku nggak minta apa-apa kak (Dn). Pulangkan aja aku, mamakku kasihan, dia pasti nungguin aku, nyariin aku. “Oh, nggak bisa katanya. Karena aku (Diana) udah janji sama Tuhan, kalau aku mau matiin kau (Ridwan)”, Gitu katanya,” ucap Ridwan menirukan ucapan Dn.

Bagaimana dia bisa kabur dan apakah tidak dikejar? Ridwan mengungkapkan, kebetulan saat itu para Geng Lesbi itu sedang keluar.

“Jadi pas malam Minggu itu, orang-orang itu sampai pukul 02.00 WIB. Nggak tahu kemana orang itu perginya. Jadi pas orang itu lagi nggak ada, aku kabur. Ditolong warga situ juga, dan warga situ juga yang ngantar aku pulang ke rumah mamak (ibu) di Jalan Garu I. Jadi orang itu nggak tahu kalau aku kabur,” ucapnya.

Sementara itu ayah korban, Rakino mengatakan, petugas dari Ditreskrimum Polda Sumut sudah memintai keterangan Ridwan. Dan menurut keterangan polisi yang diterimanya, pihak kepolisian sudah mengantongi identitas pelaku dan sudah melakukan pengejaran.

“Polisi ada datang, tadi bilang orang (polisi) itu sudah tau identitas pelaku, mobil yang dipakai menyekap anakku juga udah tahu, dan orang itu sudah berangkat ke Langkat. Besok (hari ini) aku diminta ngantarkan baju-baju yang dipakai anakku waktu disiksa dan diculik orang itu,” kata Rakino.

Sebelumnya diberitakan, Geng Lesbi di Medan mengamuk. Komplotan ini menculik seorang pemuda, menyekap, lalu menyiksanya hingga sekarat dan matanya nyaris buta.

Peristiwa ini menimpa M Ridwan (22), warga Jalan Garu I, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Kasus ini berawal saat korban yang bekerja di Plaza Medan Fair, Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Petisah, dimintai tolong oleh seorang ibu penjual lontong bernama Ani.

Kepada korban, Ani curhat anaknya gadisnya yang berinisial RS menjalin hubungan sesama sejenis alias lesbian. Ani lalu meminta korban untuk memisahkan putrinya dengan Geng Lesbi pimpinan Dn yang telah menjerumuskannya.

Permintaan itupun disanggupi korban. Namun upayanya ‘menolong’ RS membuat Geng Lesbi itu tak senang. Puncaknya saat kelompok ‘menyimpang’ itu melakukan penculikan terhadap korban.

Informasi yang dihimpun medansatu.com, Selasa (13/12/2016) menyebutkan, penculikan pun terjadi saat korban pulang kerja pada Jumat malam (9/12/2016) sekira pukul 23.00 WIB.

Saat itu korban baru saja keluar dari gerbang Plaza Medan Fair. Tiba-tiba laju sepeda motornya terhenti karena dihadang mobil Toyota Avanza. Sejumlah wanita tomboy kemudian keluar dari mobil.

Mereka langsung merampas sepeda motor Honda CBR 150 R Nopol BK 3216 AGP warna hitam milik korban. Tak hanya itu, dompet korban berisikan uang Rp 1,3 juta, kartu ATM dan surat-surat penting lainnya juga digasak.

Para wanita bertenaga pria itu, lalu menyeret korban dan memasukkannya ke dalam mobil. Korban lalu dibawa ke areal perkebunan, yang jauh dari Kota Medan. Belakangan diketahui korban, ia dibawa ke perkebunan sawit di Selesai, Langkat.

Selama di dalam mobil, korban dipukuli. Bahkan matanya ditusuk benda tajam, hingga nyaris buta. “Anak saya lalu dibawa ke sebuah rumah, ia diikat dan terus disiksa,” ujar ayah korban, Rakino (56), saat membuat pengadua ke Mapolda Sumut, Selasa (13/12/2016).

Akibat penyiksaan itu, lanjut Rakino, anaknya sempat pingsan. Namun kembali sadar setelah diguyur air oleh para pelaku. Tengah malam, korban berusaha kabur dengan membuka ikatan di kaki dan tangannya pakai mulut. Namun aksi tersebut diketahui komplotan Dn Cs, korban pun kembali disiksa.


Sekira pukul 03.00 WIB Sabtu dini hari (10/12/2016), korban akhirnya berhasil kabur. Ia kemudian meminta pertolongan warga, dan disembunyikan untuk menghindari amuk Dn Cs.

“Baru pada hari Minggu (11/12/2016), anak saya diantar orang kampung sampai ke rumah di Jalan Garu I Medan,” sambung Rakino.

Saat diantar warga, kondisi korban masih sekarat, antara sadar dan tidak. Melihat kondisinya sangat mengenaskan, korban lalu dilarikan ke rumah sakit.

“Saya mohon kepada Bapak Kapolda Sumut untuk menangkap seluruh pelaku yang melakukan penculikan terhadap anak saya,” harap Rakino diamini istrinya, Huriana Nur (55).

Laporan ayah korban diterima petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumut dengan surat bukti lapor Nomor: STTLP/1624/XII/2016/SPKT I.

Saat dikonfirmasi, Kasubdit III/Jatanras Dit Reskrimum Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu, membenarkan laporan ayah korban. Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan. (mira)

Pesan Moral :
Hati2 kalau pulang malam,
Sebaiknya jangan seorang diri

Mari jadikan hidup kita lebih "BERARTI"
Karena Hidup hanya SEKALI kawan

Nb : OM bukan panastak atau panasbung atau panas2 yg lain.
OM hanyalah PENS Siluman Kepiting
emoticon-Cool




Sumber :
OM TAMPAN
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 49 suara
Apa tanggapan anda terhadap lesbi
Suka
43%
Benci, jijik
14%
Biasa aja
43%
0
25.4K
116
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.