The Alchemist (Sang Alkemis), tentang penggembala domba yang mengejar mimpi..


Pernahkah kamu ditimpa dilema, mempertaruhkan kenyamanan mu saat ini demi mengejar sesuatu yang belum pasti?
meninggalkan zona nyaan kamu?


sumur pict: quotesgram.com

The Alchemis ditulis oleh Paulo Coelho,
Dikisahkan...
Santiago, seorang pemuda di Andalusia yang diharapkan menjadi pastor oleh kedua orangtuanya..
Namun jiwa bebasnya ingin melihat dunia yang lebih dari sekedar kampung halamannya, dia ingin menjelajah ke berbagai tempat dan melihat seperti apa di luar sana..

Jadilah ia seorang penggembala, dia senang menggembala domba..
dia punya cukup banyak domba, dia bisa menjelajah ke banyak tempat seperti keinginannya, dia sudah bisa mengenal dengan baik jalan-jalan di sana, padang rumput - padang rumputnya, tempat-tempat air untuk minum dombanya..
Dia punya mantel yang melindunginya dari terik maupun dingin, di sampingnya ada buku yang bisa menemani sekaligus bisa dijadikan bantal saat tidur di malam hari..
Domba-dombanya bisa menghasilkan uang, bisa menjadi santapan, dan bahkan juga bisa menjadi teman bicara..
Seolah hidupnya sudah cukup sempurna kala itu..

Namun kepuasan dan ketenangannya berubah pada suatu malam, ketika ia tidur di sebuah gereja tua ia diusik oleh sebuah mimpi.. mimpi yang berulang..
Sebuah mimpi yang merubah hidupnya.. menuju sebuah petualangan besar, petualangan tentang pemburuan harta..
_____

Ada orang yang terus mengejar mimipinya..dan mengambil resiko sebesar apapun yang harus diambil..seperti Santiago yang terus mendengarkan hatinya untuk mengejar mimpinya... Ditipu dan kehilangan semua harta di awal perjalanannya membuat hatinya begitu pahit untuk sejenak. Tapi lalu ia menemukan jalannya untuk bangkit.., dan meneruskan pencarian hartanya..
Ia tidak memilih harta dan kenyamanan nya di masa ini karena ia tahu, jika ia memilih tidak mengejar mimpinya..dia akan dihantui oleh mimpinya itu dan ketika semakin tua.. hidupnya akan dipenuhi penyesalan



sumur pict: pinterest.com



Ada orang yang memilih menutup mata atas mimpi-mimpinya seperti si pemilik toko kristal..,, dia hidup dengan kedai kecilnya bertahun-tahun..dan cukup bahagia dengan ditemani oleh mimpinya utuk pergi ke tanah suci..
Namun ia tak kunjung pergi, bukan karena tak mampu..
Namun, dia takut.
Dia takut jika dia telah benar-benar pergi ke tanah suci-nya, apalagi yang akan menjadi penghiburan dalam hidupnya yang begitu monoton tanpa mempunyai mimpi lagi untuk pergi ke tanah suci..
Mimpinya tidak ia wujudkan, mmpinya tetap ia jadikan angan indah yang menghiasi hari-hari di kedai kristal..

Ada juga yang tidak berani mewujudkan mimpinya karena terlalu takut keluar dari zona nyaman, terlalu takut mengambil resiko..
Memilih mengubur dalam-dalam mimpinya, karena tidak mau tersiksa oleh penyesalan..
Penyesalan karena tidak mengejar mimpi di saat masih ada kesempatan..

Cerita ini bukan hanya mengenai pencarian harta dan mengejar mimpi, cerita ini juga bercerita mengenai proses belajar yang tidak pernah putus, pencarian terhadap pertanyaan-pertanyaan dalam hidup kita..
Pelajaran berharga bisa kita peroleh dari apapun dan siapapun, dari alam, teman seperjalanan, orang asing, dari kejadian-kejadian pahit dalam hidup..

Dalam buku ini banyak sekali pelajaran yang dapat direnungkan, banyak mengungkap tanya yang selama ini juga terlintas di hati dan benak banyak orang.. Dan juga banyak menyentuh kegelisahan-kegelisahan manusia.
Membaca buku ini seakan kita mempunyai teman bicara terhadap kegundahan kita dalam menatap kehidupan ini..,