Terbongkar Karena Nenek Dengar Suara Desahan

ACEH-PM

Prilaku M. Zaini (25) dan adiknya Masitah (20) benar-benar sudah keterlaluan. Pasalnya, abang beradik tersebut nekat berhubungan intim atas dasar suka sama suka. Bahkan perbuatan terlarang itu sudah dua kali mereka lakukan sejak sepekan terakhir.

Informasi yang dihimpun Metro Aceh (grup POSMETRO MEDAN), Kamis (5/9), M. Zaini tercatat sebagai warga Kecamatan Seunuddon, Aceh Utara. Sedangkan Masitah bermukim di Pante Bidari, Aceh Timur. Keduanya merupakan abang beradik satu bapak tapi lain ibu. Sebelum ayah mereka meninggal dunia beberapa tahun silam, M Zaini dan Masitah sudah saling kenal dan tahu mereka saudara sedarah.

Namun perilaku tak bermoral ini mulai terjadi, pasca abang beradik itu jalan-jalan Minggu (1/9) ke kawasan Panton Labu. Kemudian Zaini mengajak main ke rumahnya di kawasan Seunuddon. Alhasil, Masitah nginap di rumah saudara kandungnya tersebut. Kebetulan saat itu ibu Zaini tak berada di rumah hanya neneknya saja.

Di kediaman pelaku terdapat dua kamar, satu kamar dipakai oleh neneknya dan satu lagi merupakan kamar Zaini. Masitah memilih tidur di kamar Zaini, kerena si abang pergi. Namun Senin (2/9) pagi sekira pukul 05.00 WIB Zaini kembali ke lokasi. Ia pun ingin tidur dan terpaksa sekamar bareng Masitah.

Lantaran tak memiliki kasur dan banyak nyamuk serta tidur di lantai, membuat Zaini tak betah. Merasa kasihan melihat abangnya tak nyenyak, Masitah kemudian meminta saudaranya itu naik ke tempat tidur bersamanya.

“Pada saat di dalam kelambu itulah keduanya saling bersentuhan, sehingga terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan. Kejadian seperti itu terjadi sebanyak dua kali. Terakhir terjadi Rabu (4/9) pukul 05.00 WIB, ” kata Kapolsek Seunuddon, AKP Mardan P, kemarin.

Terbongkar kasus itu berawal saat nenek Zaini mendengar suara yang tak lazim seperti desahan, karena kamarnya bersebelahan dengan tempat mereka berbuat mesum. Kemudian, Rabu (4/9) siang, nenek tersebut meminta warga untuk mengingatkan cucunya. Alhasil warga mendatangi rumah pelaku pada malam harinya sekira pukul 22.00 WIB.

“Pada saat itu Zaini takut, dipikir mau dipukul oleh warga, kemudian ia memegang sebila parang. Pada saat itu, warga menelepon polisi, kemudian kami datang ke TKP. Ternyata Zaini telah datang ke Polsek sambil menyelinap,” kata AKP Mardan lagi.

Kasus tersebut, kata Mardan, akan diserahkan kepada pihak WH, sebab itu bersifat delik aduan. “Tidak ada yang dirugikan dan tidak ada yeng keberatan, kemungkinan kasus ini akan kita serahkan ke WH. Dan saat ini telah kita panggil aparat desa setempat,” pungkasnya.

sumber posmetro medan

Kaskuser yang baik selalu meninggalkan jejak, yang jadi silent rider harap2 cemas mandul ya