Kamis 15 Dec 2016, 17:07 WIB
WN Belanda Ngaku Korban Pelecehan Seksual di Solo, Polisi: Silakan Lapor
Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Foto: Marion Bloem (Facebook/Istimewa)
Jakarta - Penulis novel berkewarganegaraan Belanda Marion Bloem mengaku jadi korban pelecehan seksual saat berada di Solo, Jawa Tengah. Polisi meminta dia segera melaporkan kasus itu agar ditangani.
Kapolresta Solo Kombes Pol Ahmad Luthfi mengatakan, dirinya belum mengetahui adanya kasus tersebut. Dia juga menegaskan belum ada laporan yang masuk kepada pihaknya.
"Korban silakan melapor. Kami tidak bisa bertindak kalau tidak ada laporan," kata Ahmad saat dihubungi detikcom lewat telepon, Kamis (15/12/2016).
Ahmad meminta Marion datang melapor ke Polresta Solo agar kasus tersebut ditindaklanjuti. Marion diminta menjelaskan rinci kapan kasus pelecehan seksual tersebut terjadi, di mana, siapa pelakunya, bagaimana terjadi dan informasi penting lainnya.
Baca juga: Curhat di FB, WN Belanda Ngaku Jadi Korban Pelecehan Seksual di Solo
Marion menceritakan kasus ini lewat akun Facebooknya. Dia mengaku mendapatkan pelecehan seksual saat berjalan di Jalan Slamet Riyadi, Solo, tepatnya dekat Stadion Sriwedari.
"Orang ini meremas payudara saya," tulis Marion.Menurut dia, ada orang-orang yang melihat pelecehan seksual terhadap dirinya, namun pelaku keburu pergi dengan sepeda motornya.
Di postingannya, Marion mengunggah foto orang yang disebutnya sebagai pelaku pelecehan itu.
Pria itu mengendarai sepeda motor bebek bernomor polisi AD 27xx QF mengenakan kaos warna putih dan helm berwarna senada. Pria ini juga menggunakan tas selempang warna hitam.
WN Belanda Ngaku Korban Pelecehan Seksual di Solo, Polisi: Silakan LaporFoto: Sosok diduga pelaku pelecehan seksual terhadap Marion Bloem (Facebook/Istimewa)
Penulis novel 'Moemie, Gadis Berusia Seratus Tahun' ini tidak melaporkan kasus ini ke polisi, namun dia berharap ada yang melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
"Saya belum melapor ke polisi. Saya harap membagikan masalah ini lewat Facebook bisa menemukan pelakunya dan membuat dirinya malu dan menyesal akan perbuatannya," ujar Marion.
(hri/tor)