Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

metrotvnews.comAvatar border
TS
MOD
metrotvnews.com
Duit Rp6 Juta Bahrun Naim Mengalir ke Terduga Teroris Bekasi


Metrotvnews.com, Jakarta: Terduga teroris yang ditangkap di Bekasi merupakan jaringan Bahrun Naim. Bahrun Naim pula yang mendanai jaringan Bekasi ini untuk melakukan aksi bom bunuh diri.


Total dana yang sudah mengalir ke jaringan Bekasi berjumlah Rp6 Juta. Uang tersebut ditransfer Bahrun Naim beberapa tahap.


Dana sebesar Rp5 Juta mengalir dari Bahrun Naim ke Muhamad Nur Solihin alias Abu Ghurob alias Abu Abdullah. "Menerima transfer dana untuk aksi bunuh diri tersebut dari Bahrun Naim sebanyak dua kali, pertama Rp3 juta, kedua Rp2 juta," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/12/2016).


Sementara itu, terduga teroris Agus Supriyadi alias Agus juga diketahui menerima transfer duit dari Bahrun Naim. "Menerima uang dari Bahrun Naim sebesar Rp1 juta," jelasnya.


Baca: Densus Temukan Cairan Diduga Bahan Kimia di Kamar Kos di Sukoharjo


Uang tersebut bakal digunakan untuk kehidupan sehari-hari di indekos, di Bintara, Bekasi, sebelum melakukan aksi 11 Desember. Namun, aksi terornya gagal. Lantaran lebih dulu dicokok Densus 88 AT Polri.


Boy menyebut, aktivitas Solihin sudah terendus petugas. Lantaran dicurigai sempat membeli paku sebanyak tiga kilogram. Padahal Solihin tak memiliki aktivitas pembangunan.


"Yaitu melakukan pembelian paku lima centimeter sebanyak tiga kilogram. Tapi yang bersangkutan tak mempunyai aktivitas pembangunan," kata Boy


Densus 88 sudah menangkap 13 orang terkait temuan bom di kawasan Bintara, Bekasi, Jawa Barat. Dari 13 orang tersebut, baru tujuh yang ditetapkan sebagai tersangka.


Baca: Polisi Tangkap 13 Orang Terkait Bom Bekasi


Mereka diduga masih saling terkait dan dalam satu jaringan sel Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Sel jaringan baru ini diduga ciptaan Bahrun Naim.


Berikut tujuh orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka:

1. Muhammad Nur Solikin alias Abu Ghurob alias Abu Abdullah bin Burhadi, 26.

Nur Solikin adalah tokoh pimpinan sel yang juga merekrut Dian Yulia Novi sebagai calon 'pengantin' untuk melakukan amaliyah atau bom bunuh diri di depan Istana Presiden.


2. Agus Supriyadi alias Agus bin Panut Harjo Sudarmo, 36, wirausaha.

Peran Agus dalam kelompok adalah membawa bahan peledak dari Jawa Tengah ke Jakarta.


3. Suyanto alias Abu Iza alias Abu Daroini bin Harjo Suwito, 40, petani.

Suyanto terlibat dengan menyediakan rumahnya sebagai tempat perakitan bom. Ia juga ikut mengantar bom tersebut ke Bekasi bersama Agus.


4. Khafid bin Antoni alias Toni bin Rifai, 22, mahasiswa.

Peran Toni adalah sebagai perakit bom. Ia merakit bom di rumahnya di Ngawi, Jawa Timur, berdasarkan panduan Bahrun Naim dari jarak jauh.


5. Wawan Prasetyawan alias Abu Umar bin Sakiman, 24, buruh harian.

Wawan diketahui sudah berbaiat dengan ISIS. Ia berinisatif menyimpan bahan peledak dan komponen bom yang dirakit oleh Nur Solihin dengan memindahkan dari kantor Azam Dakwah Centre (ADC) dan dibawa pulang ke rumahnya. Wawan bekerja atas perintah Nur Solihin.


6. Dian Yulia Novi alias Ayatul Nissa Binti Asnawi, 27.

Inilah calon `pengantin` bom bunuh diri. Dian bersama-sama Nur Solihin juga mencari kontrakan yang digunakan sebagai save house di bilangan Bintara Jaya, Bekasi.


7. Arida Putri Maharani spd binti Winarso, 25, ibu rumah tangga.

Arida adalah fasilitator penerima dana dalam rangka pembuatan bom. Dia juga mengetahui persis di mana bahan peledak disimpan dan bom dirakit.


Sementara itu, tiga terduga teroris lain belum ditetapkan sebagai tersangka adalah:

1. Imam Syafii, swasta. Pelaku teror di Alfamart pada 25 November dan Candi Resto pada 3 Desember ini dibekuk di Boyolali, Jawa Tengah.

2. Sumarno ditangkap di Klaten, Jawa Tengah.

3. Sumarto ditangkap di Karanganyar, Jawa Tengah.


Terakhir, polisi menangkap satu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan satu anak, ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, di Kampung Padasuka, RT 03/10, Kelurahan Sukamaju Kaler, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis 15 Desember 2016, pukul 05.00 WIB. Tiga orang yang ditangkap antara lain HG, 35, TS, 37, dan AAP, 11.


Bahrun Naim dikethui bernama lengkap Muhammad Bahrun Naim alias Anggih Tamtomo alias Abu Rayan. Biasa dipanggil Bahrun atau Naim.


Dia dibekuk Densus 88 Antiteror Polri pada November 2010. Ia ditangkap di rumah kontrakannya di Kampung Mertrodanan RT 02/03 Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.


Saat ditangkap, polisi menyita dua kotak amunisi jenis peluru AK 349, enam CPU, sarung senjata api, satu laptop, sejumlah keping CD, serta sejumlah buku. Pada proses penyidikan, polisi tidak menemukan keterkaitan Bahrun dengan terorisme.


Persidangan di Pengadilan Negeri Surakarta, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011, memutuskan Bahrun dijatuhi hukuman dua tahun enam bulan penjara karena melanggar Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api dan Bahan Peledak. Ia bebas pada Juni 2012.


Setelah beberapa lama tidak terdengar, Bahrun Naim diketahui berada di Suriah bergabung dengan kelompok pemberontak ISIS. Ia diduga telah melakukan baiat sebagai bagian dari ISIS pada 2014.


Nama Bahrun Naim kembali muncul saat pengungkapan teroris di Bekasi pada 2015. Saat itu Densus 88 Antiteror menangkap warga negara Tiongkok.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/201...teroris-bekasi

---

Kumpulan Berita Terkait TERORISME :

- Duit Rp6 Juta Bahrun Naim Mengalir ke Terduga Teroris Bekasi

- Polisi Tangkap 13 Orang Terkait Bom Bekasi

- Keluarga Minta Densus Perlakukan Wajar

anasabila
tien212700
tien212700 dan anasabila memberi reputasi
2
2.5K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Medcom.id
Medcom.idKASKUS Official
23KThread601Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.