Pelajar Korban Penusukan Kelompok Bercadar di Bantul, Tewas
Hendrawan Setiawan, CNN Indonesia Rabu, 14/12/2016 02:10 WIB
![Pelajar Korban Penusukan Kelompok Bercadar di Bantul, Tewas](https://dl.kaskus.id/images.cnnindonesia.com/visual/2016/12/13/6bae68c1-11ce-4fcf-93ef-24da433bf6ca_169.jpg?w=650)
Ilustrasi penikaman. (Foto: Thinkstock/Stevanovicigor)
Yogyakarta, CNN Indonesia -- Siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Adnan Wirawan Ardiyanta yang menjadi korban penusukan dalam aksi penyerangan sekelompok orang bercadar, kini meninggal dunia. Kelompok yang menyerang itu ternyata juga berstatus pelajar.
Almarhum Adnan yang duduk di kelas 1 ini meninggal sekitar pukul 20:00 WIB. Nyawanya tak tertolong ketika hendak mendapatkan penanganan dari dokter bedah RS Panti Rapih Yogyakarta.
Salah seorang kerabat almarhum, Joko Purwanto mengatakan orang tua Adnan yaitu Agus Riyanto, saat itu sedang membuat pernyataan persetujuan untuk operasi.
"Belum sempat dioperasi, almarhum meninggal dunia," kata Joko di RS Panti Rapih Yogyakarta, Selasa (13/12).
Menurut Joko, almarhum Adnan langsung dimandikan di RS Panti Rapih dan selanjutnya dibawa ke rumah duka di Dusun Bayen RT 06 RW 02 Purwomartani, Kalasan, Sleman. Di rumah itu, Adnan disalatkan.
Almarhum Adnan akan dimakamkan di Bayen, Purwomartani, Kalasan Sleman pada Rabu (14/12) sekitar pukul 14.00 WIB.
Kejadian ini bermula ketika rombongan siswa SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta berwisata ke Pantai Ngandong Gunungkidul, Senin (12/12). Saat itu rombongan siswa yang mengendarai sepuluh sepeda motor itu berpapasan dengan rombongan remaja yang menggunakan delapan sepeda motor.
Tanpa alasan yang jelas, rombongan tersebut berbalik arah dan menyerang secara membabi buta dengan menggunakan parang dan clurit. Para penyerang itu menggunakan cadar. Akibat kejadian ini, 6 orang rombongan dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta terluka.
Saat ini Polres Bantul telah menangkap lima orang pelaku yang semuanya berstatus pelajar dengan inisial DW (17), RBS (16), CV (17), MTS (16), dan ALX (16). Sedangkan DW dan MTS tinggal satu desa dengan almarhum Adnan yang meninggal dunia pada Selasa malam. (pmg)