"AVIL"

"Iyaaa"

Segera Avil menghampiri Ibunya, Caesy.

"Ada apa, bu?"

"Di lorong 12, ada rumah sewaan. Kamu temani Ibu, ya?"

"Oke.. Aku siapkan ponselku dulu, bu."

"Untuk apa?" Caesy mengernyit menatap anaknya.

"Hehehe.. Rahasia" jawab Avil. Terkesan misterius.

Caesy menggeleng-gelengkan kepalanya "Ya sudah."

*

*

Rumah di dominasi warna pink, di tambah keramik bercorak absrak berwarna hijau tua. Terkesan 'aneh', itulah yang sedang ada di pikiran Avil.

"Bu.. Yakin ini rumahnya?" bisik Avil mengulang pertanyaannya berkali-kali, membuat Caesy gemes.

"Iya, sayanggg.. Udah tanya berapa kali?"

"Baru 8 kali." Avil bercengar-cengir sembari memotret seisi ruangan di rumah ini.

"Vil.. Gak boleh sembarangan foto-foto." Caesy menasehati anaknya.

"Kenapa gak boleh, bu?" tanya Avil keheranan.

"Ini di rumah orang. Dan pemiliknya ada disini, Avil." Caesy hampir Cumiik. Tapi, ada pemilik rumah disini. Caesy mengurungkan niatnya.

"Tapi.. Aku mau kasih kak Linda lihat," ujar Avil. Raut wajahnya terlihat kecewa.

"Tidak apa-apa, bu." Pemilik rumah tersenyum ramah.

"Maaf, bu."

"Jangan segan-segan, bu."

Akhirnya, Avil puas dengan sesi foto-foto di rumah itu.

"Sekarang pulang, Vil" ucap Caesy. Avil menganggukkan kepalanya.

"Bu, maaf sudah menganggu acara Ibu. Kami pamit dulu." Caesy berucap pelan.

"Tidak bu, saya malahan senang Ibu Caesy mau mampir. Hati-hati, bu," ucap pemilik rumah.

"Tante, aku pulang dulu" Avil melambaikan tangan, yang dibalas oleh pemilik rumah.

*

*

Sepulang ke rumah..

Avil terkejut. Dengan cepat ia berjalan kearah Ibunya.

"Bu.. Coba lihat ini," dengan tangan sedikit gemetar, Avil memberikan ponselnya kepada Caesy.

Caesy sama terkejutnya ketika menatap layar ponsel Avil "Vil.. Hapus sekarang fotonya."

"Gak mau tunggu kak Linda dulu, bu?"

"Gak usah, sayang.. Hapus sekarang, ya," pinta Caesy.

"Baik, bu"

Avil masih menatap lekat foto yang masih melekat di layar ponselnya. Sosok seorang wanita berbaju merah sedang berjongkok di dalam toilet. Dengan rambut panjang dan wajah putih pucat.

Sosok wanita itu sedang melihat kamera dengan tampang galaknya dan bagi siapapun yang melihatnya akan merinding dan ketakutan.

Tanpa melihat lebih lama lagi, Avil menghapus foto yang berada di ponselnya dan ia tidak berniat untuk sembarangan berfoto-foto dimanapun lagi.

****

Berfoto dalam moment apapun memang menjadi kegemaran banyak orang, tapi ada kalanya melihat sikon(situasi dan kondisi) dimana Anda sedang berada.

Tidak selamanya tempat Anda berfoto/memfoto itu adalah ide yang bagus.

Jadi, berhati-hatilah..

Mungkin, sosok tak kasat mata juga ikut serta dalam foto Anda.