Quote:
POS KUPANG.COM, KUPANG--Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) NTT, Drs. Abdul Kadir Makarim meminta semua pihak untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan yang menganggu kebersamaan warga NTT.
Himbauan itu disampaikan Makaram terkait adanya informasi penganiayaan beberapa anak SD di Sabu, Kabupaten Sabu Raijua, Selasa (13/12/2016) pagi.
"Saya juga masih mencari informasi yang sebenarnya di sana. Saya minta kita yang di luar Sabu jangan sampai memposting di media sosial peristiwa yang terjadi di Sabu kalau kita tidak tahu secara pasti. Sebab, dengan memposting hal-hal yang tidak benar dapat memperkeruh situasi di Sabu dan NTT umumnya," kata Makarim kepada Pos Kupang, Selasa (13/12/2016) ketika dihubungi Pos Kupang melalui telepon genggamnya.
Menurut Makarim, masyarakat Sabu sangat rukun selama ini. Oleh karena itu, peristiwa ini jangan sampai mengendorkan hubungan antara sesama warga Sabu Raijua.
Makarim meminta aparat keamanan untuk menyampaikan secara terbuka peristiwa yang terjadi sehingga informasi yang berkembang di masyarakat tidak simpang siur.
"Siapapun pelakunya harus ditindak tegas. Orang-orang yang datang merusak kerukunan di NTT ini adalah provokator-provokator. Dan kita di NTT jangan percara dengan provokator-provokator tersebut dan kita juga jangan menjadi provokator," harap Makarim. (*)
http://kupang.tribunnews.com/2016/12...aya-provokator