Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Dian Yulia, pengantin bom mother of satan (TATP)

Petugas Laboratorium Forensik Polri menyisir ruangan saat melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah kontrakan terduga jaringan teroris, kawasan Bintara Jaya 8, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (11/12/2016).

Dian Yulia Novi, terduga teroris yang berniat meledakkan diri di Istana, telah ditangkap polisi pada Sabtu lalu (10/12/2016). Terduga teroris itu dibekuk di kamar kosnya di Jalan Bintara VIII, Bekasi, Jawa Barat, yang baru lima hari ditempatinya.

Saat diperiksa polisi Dian mengaku disiapkan sebagai pengantin atau pelaku bom bunuh diri yang ditugaskan di Istana. Rencananya bom diledakkan saat serah terima piket Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres).

"Bom itu dipersiapkan tiga orang terduga teroris bernama Nur Solihin, Agus Supriyadi dan seorang perempuan Dian Yulia Novi," kata Kasubag Humas Polrestro Bekasi Kota AKP Erna Ruswing di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (10/12/2016).

Di media sosial beredar foto saat Dian ditangkap. Ia mengenakan masker dan kerudung hitam dipadu baju biru muda. Wajahnya tak jelas. Namun di kartu tanda penduduk, wajah dia bisa dilihat dari tampak depan, dengan model rambut poni yang disisirnya ke arah kiri. Di KTP, pekerjaannya tertulis sebagai pelajar/mahasiswa.

Dalam penyelidikan Dian ternyata tercatat sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Hal itu diakui Badan nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI). "Memang benar yang bersangkutan (Dian) tercatat sebagai TKI," ujar Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dalam keterangan resminya, Minggu (11/12/2016).

Berdasarkan data BNP2TKI, Dian lahir di Cirebon, 4 Juli 1985. Berbeda dengan data KTP yang beredar, yang menunjukkan Dian lahir pada 1989. Yang jelas, ia memegang paspor bernomor AN537753 dengan tanggal paspor 26-1-2010 dan nomor visa 571095/62.

Dian menjadi TKI dengan tujuan Oman dan diberangkatkan oleh PPTKIS Hijrah Amal Pratama (Pelaksana penempatan tenaga kerja Indonesia swasta). Dian ditempatkan sebagai pekerja rumah tangga di Oman dengan majikan bernama Hamad Saleem Mansour.

Menurut polisi, tertariknya Dian menjadi pengantin karena doktrin Daulah Islamiyah, yang tak lain dan tak bukan adalah ISIS--Negara Islam Irak dan Suriah.

Kepala Bagian Mitraropenmas Divhumas Mabes Polri, Kombes Pol Awi Setiyono, menjelaskan, doktrin ISIS meyakinkan soal aksi amaliyah kepada pengikutnya. Yang intinya jika para pengikut itu belum mampu ke Suriah, maka bisa membuat amaliyah di negeri masing-masing.

"Itulah yang memotivasi mereka (teroris dari Indonesia)," kata Awi, yang mendapatkan keterangan itu dari proses penyidikan.

Di balik doktrin itu polisi mendapati nama Muhammad[URL=" [url]https://news.detik.com/berita/d-3368545/doktrin-ini-yang-membuat-dian-rela-jadi-pengantin-bom-bunuh-diri[/url]"] [/URL][URL=" [url]https://news.detik.com/berita/d-3368545/doktrin-ini-yang-membuat-dian-rela-jadi-pengantin-bom-bunuh-diri[/url]"]Bahrun[/URL][URL=" [url]https://news.detik.com/berita/d-3368545/doktrin-ini-yang-membuat-dian-rela-jadi-pengantin-bom-bunuh-diri[/url]"] [/URL][URL=" [url]https://news.detik.com/berita/d-3368545/doktrin-ini-yang-membuat-dian-rela-jadi-pengantin-bom-bunuh-diri[/url]"]Naim[/URL] Anggih Tamtomo, lebih dikenal sebagai Bahrun Naim, orang yang diduga di balik Serangan Jakarta 2016. "Yang bersangkutan (Dian) memang berkomunikasi intensif dengan BN," Awi menambahkan.

Kartu Tanda Penduduk Dian Yulia Novi, terduga teroris Bekasi
Surat wasiat terduga teroris Dian Yulia Novi, 27 tahun, asal Cirebon
Dikutip dari Detik.com, Dian dibekali uang Rp1 juta oleh Bahrun Naim, pimpinan kelompok Jamaah Anshorut Daulah Khilafah Nusantara (JADKN), melalui tersangka yang lain: Muhammad Nur Solihin. Uang tersebut ditransfer melalui rekening. Hanya saja Awi tidak rinci uang tersebut ditransfer ke rekening siapa.

Sebelum berencana melakukan bom bunuh diri, Dian diketahui meninggalkan surat wasiat di paket pos yang kini telah disita polisi. Isi surat itu ditulis menggunakan tinta biru di atas selembar kertas, yang intinya mengucap syukur pada Allah karena telah mempertemukannya dengan sang suami.

Dalam surat itu Dian mengaku banyak melakukan kesalahan selama jadi istri dan ingin suaminya ikhlas akan kepergiannya. Di akhir surat, Dian menyebut Insya Allah akan berkumpul di tempat yang lebih indah.

Dalam tugasnya, perempuan berusia 27 ini akan membawa bom berdaya ledak tinggi. Bom itu berbentuk panci dengan perkiraan daya ledak melebihi Trinitrotoluena (TNT)--dengan berat tiga kilogram.

Tribunnews menulis bom ini berjenis Triacetone Triperoxide (TATP). Jika meledak, daya luncurnya mencapai 4.000 kilometer per jam. Jadi, apapun yang berada di radius 300 meter akan luluh lantak.

Dari laman Thefutureofthings disebutkan TATP merupakan satu di antara bom mematikan. Selain bahan-bahannya mudah dicari dan dibuat, TATP tak memerlukan detonator untuk meledakkannya, berbeda dengan TNT yang lebih konvensional.

Bom ini susah dideteksi anjing atau detektor karena berbentuk butiran seperti kristal. Inilah mengapa TATP disebut sebagai Ibunya Setan alias Mother of Satan.

Menurut peneliti teroris dari Universitas Indonesia (UI) Ridlwan Habib, strategi memakai perempuan sebagai penyerang merupakan teknik baru. "Perempuan jarang dicurigai, apalagi rencananya bom itu dibawa dengan tas wanita, bukan ransel, aparat bisa lengah," kata dia.

Di era sebelumnya, eksekutor atau sering disebut pengantin adalah pria. Peran perempuan biasanya hanya menyiapkan kebutuhan di belakang layar, misalnya dukungan logistik, bukan sebagai penyerang.

Dian telah dijerat Pasal 7 juncto Pasal 15 Undang-undang Nomor 15/2003 tentang tindak pidana terorisme dengan ancaman pidana penjara seumur hidup.

Tertangkapnya Dian menambah daftar perempuan yang terlibat aksi terorisme di Indonesia. Sebelumnya ada nama Umi Delima, istri dari Santoso alias Abu Wardah, pimpinan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MTI), Nurul Azmi Tibyani, Putri Munawaroh, Munfiatun dan Ruqayyah, istri gembong teroris Bom Natal dan Bom Bali I, Umar Patek.

Belakangan, muncul dugaan Dian adalah istri gembong teroris Noordin Mohammad Top.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-of-satan-tatp

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kerja keras dan semangat di balik laju Indonesia ke final Piala AFF

- 8 ponsel yang menarik perhatian sepanjang 2016

- Cara menjaga agar pasangan tetap saling mencinta

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
41.4K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread733Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.