1. prolog

Aka begitulah kedua orang tua ku memberi nama panggilan untuk ku. nama yang cukup unik memang. bahkan, sangking uniknya, aku agak susah mengenalkan nama pada orang orang baru. mereka sebagian besar salah memanggilku jadi kaka ataupun raka. tapi, itu tidak masalah bagi ku. apalah artinya sebuah nama.

yang jadi masalah, ketika aku masih kecil, aku sering sekaii terjebak dalam dunia yang tidak ku kenal. aku tidak mau menyebut diri ku indigo, karena aku tidak mampu melihat eksistensi mahluk ghaib. boro-boro untuk melihat, untuk merasakannya pun bisa dibilang aku sangat tidak peka. tapi, entah kenapa saya sangat sering terjebak didunia yang tidak ku kenal dan puncaknya ketika aku duduk di bangku kelas 1 SMP. setelah itu aku sama sekali tidak pernah terjebak didunia mereka.

semoga agan dan aganwati bersedia membaca dan memberi sedikit pencerahan pada saya. karena jujur saya sangat awam dengan dunia seperti itu.

2. tersesat saat kemah

sampai detik ini saya pun tidak habis pikir dengan kejadian yang menimpaku saat itu. sebuah pengalaman yang sangat aneh dan berada diluar nalar akal sehat. tapi, ini benar benar menimpa ku.
peristiwa ini terjadi di bulan agustus tahun 1996. saya ingat karena waktu itu sedang diadakan perkemahan memperingati hari pramuka di lapangan salah satu smp favorit tempat ku tinggal. lokasi kemah selalu ramai oleh pedagang hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang untuk berkunjung dan melihat. belum lagi, dimalam hari diadakan acara api unggun. sebuah api unggun raksasa dinyalakan, lalu para peserta perkemahan akan bergantian menunjukan kemampuan mereka dalam berkesenian.
aku waktu yang masih berumur tujuh tahun pun tak mau kalah. saya merengek pada bapak untuk diajak menonton kemah. kebetulan bapak ku seorang guru SD. dia memimpin murid muridnya untuk mengikuti perkemahan itu. setelah merengek cukup lama, akhirnya bapak mengijinkan ku untuk menyertainya ke bumi perkemahan dengan janji aku tidak boleh rewel minta pulang. aku setuju dengan janji itu.

disini keanehan dimulai....

waktu itu hari sudah gelap. bapak menyuruh saya tidur ditenda kontingen bapak. sedangkan bapak menuju sekretariat untuk mendaftarkan muridnya mengikuti pensi malam api unggun. karena bosan hanya tiduran dalam tenda, saya memutuskan untuk sekedar jalan jalan berkeliling. saya menuju belakang tenda bapak dan melihat ada beberapa anak sekitar usia smp duduk duduk diatas tugu sambil ngobrol. entah kenapa saya tertarik untuk ikut serta. saya saat itu gak mikir macem-macem, pokoknya ada teman yang bisa diajak main aja cukup.
mereka sangat wellcome pada saya, bahkan saat itu saya diajak bermain oleh mereka. karena, sudah sangat lama saya agak lupa apa permain yang kami mainkan saat itu. pokoknya sangat seru, saya sampai tertawa terkekeh. tiba-tiba saya dikejutkan oleh kehadiran bapak yang memanggilku. bapak mengajak ku kembali ke tenda. awalnya saya menolak, tapi bapak terus memaksa ku.

bapak ku punya kelebihan mampu melihat sosok tak kasat mata disekitarnya. mungkin karena bapak sering melakukan laku prihatin dan tergabung dalam salah satu kelompok bela diri.