SebutSajaMelatiAvatar border
TS
SebutSajaMelati
Bangsa Ini Berhutang Kepada Serie A


Jauh sebelum La Liga atau EPL menjadi konsumsi rutin penggila sepakbola di Indonesia, Seria A sudah lebih dahulu menjadi tontonan yang selalu jadi tayangan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di Tanah Air. Setiap hari Sabtu dan Minggu para maniak bola disuguhkan partai-partai berkelas dengan bintang-bintang lapangan hijau yang terkenal. Masa-masa itu juga melahirkan berbagai program televisi yang khusus membahas mengenai sepakbola dengan Planet Football sebagai pelopornya. Perlahan-lahan berbagai siaran Liga Eropa besar lainnya seperti Liga Jerman, Liga Inggris, Liga Prancis dan Liga Spanyol pun mulai masuk, disertai dengan berbagai siaran kompetisi atau kejuaraan bergengsi lainnya. Cukup unik karena semua siaran ini bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia tanpa harus membayar.

Tentu bukan hanya antusiasme dan pengetahuan yang bertambah di kalangan bangsa Indonesia mengenai sepakbola Eropa dan dunia saja. Pengaruh tayangan ini bahkan merambah sampai ke dalam pembangunan sepakbola di dalam negeri. Pengaruh Serie A bisa dirasakan mulai dari konstruksi tim nasional (proyek Baretta dan Primavera) sampai ke urusan organisasi massa atau fans seperti Ultras dan budaya Curva di kalangan suporter klub lokal Indonesia. Sungguh, bangsa ini berhutang kepada Serie A.

Dalam salah satu percakapan saya dengan editor myjuve.it, kabar mengenai banyaknya fans Serie A khususnya Juventus di Indonesia sering menjadi fenomena di Italia. Banyak orang Italia yang sampai sekarang masih terheran-heran bagaimana sepakbola mereka bisa mendapatkan fans yang begitu banyak di Indonesia, dan kawasan Asia Tenggara pada umumnya, sebab kawasan ini belakangan lebih identik dengan Liga Inggris. Kepada dia, saya sempat menceritakan bagaimana Serie A mempengaruhi cara pandang orang Indonesia mengenai sepakbola, dan bagaimana model pengelolaan fan base klub-klub di Italia dijadikan basis untuk pembentukan organisasi suporter klub lokal di Indonesia.

Dengan semakin banyaknya alternatif untuk menyaksikan pertandingan liga-liga besar, menikmati Liga Italia memang bukan sebuah hal yang cukup diterima di kalangan penikmat sepakbola dewasa ini. Banyak pecinta sepakbola yang lebih menyukai permainan cepat minus taktik seperti di Inggris. Konyolnya, ada juga yang masih menyukai pertandingan dengan skor besar seperti di Liga Spanyol. Hal-hal itu tidak dapat ditemui di Italia yang lebih mengutamakan taktik (ini yang menjelaskan mengapa Italia banyak melahirkan pelatih-pelatih hebat yang bisa bekerja di bawah tekanan atau resource yang minim). Skor 1-0, 2-1 atau 0-0 sangat lumrah ditemui di dalam scoresheet pertandingan Serie A tiap minggu. Banyak yang tidak menyukai Serie A karena skor, bukan karena permainan. Jika ada yang bilang permainan di Serie A itu membosankan, itu karena mereka tidak mengerti taktik sepakbola. Secara pribadi, saya lebih senang menonton pertandingan yang sarat dengan strategi dan taktik namun minim gol, daripada menonton pertandingan yang tim nya penuh atlit marathon atau tim yang terlalu banyak pemain bintang yang sering bermain sendiri-sendiri. Sepakbola Italia bukan tanpa skill individu juga, tentunya. Hanya saja, di sana segalanya seimbang antara teknik dan taktik.

Sekarang, setelah sempat "menghilang" dari layar kaca pemirsa, Serie A kembali hadir untuk masyarakat Indonesia. Sudah dua musim kita disuguhi pertandingan-pertandingan seru di ajang sepakbola tertinggi di Negeri Pizza. Mudah-mudahan hal ini akan berkelanjutan musim depan dan selamanya.

Sumber
0
5K
54
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.