Saya suka banget minum kopi. Selain enak, manfaatnya juga banyak. Trus, karena saya anaknya pemalas dan nggak suka ribet, ya pasti seringnya minum kopi instan.

Beberapa waktu lalu, saya sempat ngobrol-ngobrol dengan salah satu pemilik coffee shop di Jakarta. Dia bercerita tentang kopinya yang berasal langsung dari perkebunan kopi yang dikelola oleh keluarga besarnya, which is, very cool.

Keluarganya lagi pengen banget mengembangkan bisnis mereka dengan cara memproduksi kopi sachet. So, pergilah dia ke Cina untuk membeli mesin pengolah kopi instan. Ketika dia bertanya kepada sang penjual mesin, berapa sachet kopi instan yang bisa dihasilkan oleh mesin tersebut dengan bahan baku satu ton kopi, sang penjual mesin malah ngetawain dia dan bilang (dalam bahasa Cina):

“Udah gila kamu, ya? Untuk produksi SATU TON kopi instan, kamu cuma butuh SATU KILO biji kopi!”
What?!



Kesalnya, pas ditanya bagaimana bisa satu kilogram biji kopi dibuat jadi satu ton kopi instan, sang penjual nggak menjawab. Yang menjawab malah pekerjanya, yang diam-diam bilang kalau bahan baku kopi instan sebenarnya campuran berbagai bahan kimia yang nggak disebutkan dengan spesifik.

Awalnya, saya masih nggak percaya-percaya amat bahwa 80 % komposisi kopi instan adalah bahan-bahan kimia nggak jelas. Ya masa kopi beriisi bahan kimia semua gini bisa ngantongin izin dari BPOM?

Nggak lama setelah ngobrol-ngobrol cantik tadi, teman ngopi saya dateng. Kebetulan saya lagi nunggu dia. Teman saya itu salah satu dosen di universitas pertanian terkemuka Bogor. Saya cerita-cerita lah sama dia hasil obrolan tadi.

Dia memang doyan ngopi dan para mahasiswa nya juga sama. Terlebih karena kopi dijadiin teman begadang ketika mengerjakan tugas.



Dia menerangkan bahwa kopi instan memang nggak bisa diandalkan untuk bikin kita kuat begadang, karena bahan baku utamanya bukan kopi! Kemudian dia menerangkan komposisi beberapa merk kopi instan ternama yang terbuat dari saripati jagung, pemanis buatan, dan perisa kopi.

Sedih banget nggak, tuh?
Selama ini, kopi instan yang kamu minum itu ternyata cuma perisa kopi, bukan kopi beneran! Kalau kamu masih belum percaya, coba, deh, perhatikan komposisi kopi instan lokal yang cukup pemes ini:


See?
Meskipun nggak 80% bahan kimia, kopi tetap jadi bahan baku paling terakhir, yang artinya komposisinya paling sedikit.
Mungkin kalau komposisinya diterangkan dengan lebih jelas (nggak seperti 80% bahan kimia entah apa), kamu bakal mengira kalau kopi instan sebenernya nggak bahaya-bahaya amat. Tapi dengan kadar gula dan pemanis buatannya yang tinggi, penggemar kopi instan jadi punya risiko tinggi terkena diabetes, lho!
Trus, bahan-bahan pengawet dan pewarna buatan yang terkandung di dalamnya juga bisa mengancam kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Bayangin aja, deh, kalau setiap hari kamu minum satu sachet kopi. Berapa banyak bahan berbahaya yang kamu tumpuk di badan kamu dalam satu bulan... atau satu tahun?

Gimana? Setelah ini, kamu masih mau rutin mengonsumsi kopi instan, nggak?

Tapi, jangan khawatir gan!
Saya punya kenalan yg punya produk kopi kemasan baru yang katanya 100% komposisinya Kopi Sumatera & Gula asli!
Harganya merakyat & bersaing dengan kopi2 instan yang udah pada duluan itu tuh..

Coba diintip di IG : @wowkopiid