Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

SanEggAvatar border
TS
SanEgg
Kasus Ahok Dipolitisasi atas Nama Penistaan Agama
Jakarta - Tokoh agama yang menjadi pengasuh pesantren di Banten Neng Darra Affiah menilai kasus Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipolitisasi atas nama penistaan agama. Kasus ini, kata Neng Darra, dibesar-besarkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mempengaruhi opini dan pikiran masyarakat muslim.

"Setelah video Ahok saya nonton berkali-kali, nurani dan akal sehat saya mengatakan tidak satu pun penistaan agama baik dari aspek motivasi, niat, ataupun perbuatannya yang dilakukan Ahok. Yang ada adalah politisasi dengan tagline penistaan agama," ujar Neng Darra dalam diskusi bertajuk "Ahok dan Dugaan Penistaan Agama" di Bakoel Koffie, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (10/12).

Selain Neng Darra, diskusi yang diselenggarakan oleh Aliansi Masyarakat Sipil untuk Konstitusi (Amsik) dihadiri juga oleh sejumlah nara sumber, antara lain Ketua Setara Institute Hendardi, Guru Besar Universitas Indonesia Sulistyowati Irianto, dan Aktivis Dialog Antariman ICRP Muhammad Monib.

Neng Darra menilai, ada pihak yang membesar-besarkan kasus ini dan membawanya ke ranah politik. Menurut dia, walaupun kasus penistaan agama tidak dilakukan Ahok, pasti ada saja kelompok yang akan mencari-cari kesalahan Ahok yang terkait dengan agama.

"Saya yakin ini ada kaitan dengan politik. Kalau pun Ahok tidak menyebut ayat Alquran di Kepulauan Seribu, pasti ada saja yang akan mencari kesalahan Ahok yang terkait agama Islam," tandas dia.

Apalagi, kata Neng Darra, Ahok sudah meminta maaf secara tulus dan seharusnya umat Islam memaafkan. Menurut dia, dalam ajaran Islam, jauh lebih baik memaafkan daripada terus memarahi musuh atau lawan.

"Kasus Ahok juga menjadi ujian bagi umat muslim, apakah kita rela menerima dan memberikan kesempatan kepada siapa saja termasuk kelompok yang berbeda untuk memimpin bangsa jika yang bersangkutan baik, jujur, dan berkualitas. Seharusnya kita memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memimpin termasuk kelompok yang berbeda," imbuh dia.

http://www.beritasatu.com/megapolita...aan-agama.html

Orang waras sih dah pada tau.. yang bikin repot kan yang kismin kuota dan dicocotin jaminan masup sorga..

emoticon-Wkwkwk emoticon-Wkwkwk emoticon-Wkwkwk emoticon-Wkwkwk


_________________________________________________________________________________

Berita lainnya..

Tokoh Pesantren dan Aktivis Nilai Ahok Tak Menista Islam

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil untuk Konstitusi (AMSIK) menganggap calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tak berniat menistakan agama. Mereka menganggap ada sekelompok elite politik dan organisasi Islam garis keras yang memprovokasi kasus dugaan penistaan Surat Al-Maidah ayat 51.

"Saya berulang kali meneliti rekamannya, di mana titik penistaan agama, saya juga umat Islam," kata pengasuh Pondok Pesantren Annizhomiyyah Banten, Neng Dara Affiah, saat diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 10 Desember 2016. Sebagai pemeluk Islam, ia sama sekali tak merasa Ahok menistakan agamanya.

Neng Dara Affiah menganggap masyarakat diprovokasi oleh kepentingan politik dan kelompok Islam garis keras agar menjatuhkan Ahok. Neng mengatakan demonstrasi yang berlangsung tiga kali tersebut hanya mempertontonkan jumlah. "Bukan kualitas diri dan nuraninya."

Menurut Neng Dara Affiah, ada gerakan penghasutan yang dilakukan oleh sejumlah kelompok. Hal ini dapat mencederai hukum di Indonesia. Karena itu meminta, hukum dapat ditegakkan seadil-adilnya untuk Ahok. "Proses hukum harus benar-benar berorientasi pada keadilan," ucapnya.

Ketika nanti hakim membebaskan Ahok, dia meminta agar massa legawa dan menerima putusan hukum. Dia juga melihat saat ini ada umat Islamphobia terhadap beberapa hal. "Ulama harus menenangkan dan mendidik masyarakatnya, negara kita mau jadi apa kalau ini dikafirkan, ini dikriminalisasi."

Aktivis Mochamad Monib juga senada dengan Neng. Ia mengatakan demonstrasi besar-besaran pada 212 dan sebelumnya adalah buah dari kesuksesan memobilisasi massa. "Karena ada kesuksesan membangun opini publik," ucapnya.

Menurut dia, sebagian besar masyarakat juga belum mengetahui persis isi rekaman pernyataan Ahok di Kepulauan Seribu tentang Al-Maidah ayat 51. Justru tuduhan penistaan agama terhadap Ahok adalah subyektivitas yang kemudian diyakini bersama.

AVIT HIDAYAT

Kasus Ahok Dipolitisasi atas Nama Penistaan Agama

https://m.tempo.co/read/news/2016/12...menista-islam#
Diubah oleh SanEgg 10-12-2016 18:04
0
12.6K
138
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.