- Beranda
- Beritagar.id
Mimpi besar Jokowi
...
TS
BeritagarID
Mimpi besar Jokowi

Presiden Joko Widodo menyampaikan amanat di gedung pertemuan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo, Jawa Timur, Senin (19/9).
Presiden Joko Widodo meyakini Indonesia mampu menjadi pemain utama dalam perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara. Keyakinan Jokowi ini dilandasi pada pondasi dan modal yang dimiliki Indonesia.
"Potensi yang sangat besar ini tidak boleh ditinggal begitu saja," kata Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas yang membahas tentang strategi peningkatan citra Indonesia di dunia di Jakarta, kemarin.
Apalagi, data yang didapat Jokowi, dari 250 juta penduduk Indonesia, 93,4 juta di antaranya adalah pengguna internet. Karenanya, kata dia, pengembangan ekonomi digital di Indonesia tidak boleh tertinggal dengan negara lain.
Data pengguna internet di Indonesia memang terus meningkat. Berdasar data yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), seperti dikutip Kompas.com, jumlah pengguna internet pada 2014 mencapai 88,1 juta. Angka tersebut naik dari 71,2 juta di tahun sebelumnya.
Karena pengguna internet meningkat itu, Jokowi meminta agar Indonesia mengikuti tren ekonomi digital yang sedang mendunia itu. Apalagi, kata dia, saat ini semua negara berbicara mengenai ekonomi digital. "Kita tidak boleh tertinggal, kita juga harus mengambil peran dalam tren perubahan itu," ujarnya.
Ia pun meminta para pelaku bisnis untuk memprioritaskan pebisnis pemula atau start up untuk mendapatkan akses permodalan. "Lakukan deregulasi besar-besaran bisnis e-commerce," katanya seperti dilansir Antaranews.com.
Para pebisnis pemula ini, kata dia, perlu diproteksi sehingga bisa memasarkan produk-produk yang ada di pedesaan.
Jokowi mendapat informasi bahwa pada 2014 jumlah penjualan melalui e-commerce di Indonesia mencapai USD2,6 miliar dengan penetrasi hanya 0,6 persen dari total transaksi legal. Padahal, kata dia, e-commerce dapat membantu 56 juta UMKM yang menyumbang sekitar 55 persen PDB.
Angka itu jauh dibandingkan dengan Tiongkok yang pengguna e-commerce-nya telah mencapai 30 persen dan menyumbang peningkatan PDB sekitar 22 persen.
Jokowi bercerita kesuksesan e-commerce Alibaba. Kata dia, saat dirinya mengunjungi Alibaba di Tingkok, ia sangat kagum karena mereka bisa merajai dunia hanya karena kepemilikan logistik dan retail platform. "Indonesia, mau tidak mau harus punya seperti itu," ujarnya.
Jokowi sempat menyinggung kepemilikan BlackBerry Messenger (BBM). Kata Jokowi, dirinya mendengar teknologi ini sudah sepenuhnya dimiliki Indonesia.
"Kita harapkan, seluruh hal yang berkaitan dengan e-commerce, baik platform ritel maupun platform logistik, bisa menempel ke BBM yang kita siapkan menjadi platform asli Indonesia," kata dia.
Pada Juni lalu, demikian Kompas.com menulis, BlackBerry menjalin kerja sama dengan grup media asal Indonesia, Emtek (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk). Bentuk kerja sama tersebut adalah dalam hal brand, perjanjian lisensi software, dan hak kekayaan intelektual atas aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger (BBM).
Nilai perjanjian tersebut mencapai USD207,5 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun. Perjanjian ini akan berlaku selama enam tahun.
Dengan perjanjian ini memungkinkan pengguna aplikasi pesan instan BBM mengakses beragam konten yang dimiliki oleh grup Emtek, seperti video, acara televisi free-to-air, dan koleksi lebih dari 100 ribu jam konten TV.
Emtek juga memiliki akses untuk mengembangkan ekosistem BBM yang menggabungkan aplikasi messaging, media sosial, konten, hiburan, dan e-commerce.
Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...i-besar-jokowi
---
Baca juga dari kategori BERITA :
-
Jangan bangga mempunyai anak terlalu penurut-
Kiat menikmati liburan ramah anggaran di Sydney-
Upaya KPAI mempersoalkan Awkarin dan Anya Geraldineanasabila memberi reputasi
1
3.1K
13
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
13.5KThread•845Anggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya