Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

adiagnesAvatar border
TS
adiagnes
Anggawira Ingin Pengusaha Pemula Jadi Market Driven
Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira mendorong pengusaha pemula dalam negeri untuk mencipatakan sebuah inovasi baru yang memiliki nilai manfaat dan diminati pasar secara luas. Ditengah gempuran produk impor, dan banyaknya kompetitor, ia mengimbau kepada pengusaha pemula agar tidak hanya sekedar menjadi “follower” dalam mengikuti trend pasar, lebih dari itu, ia ingin agar pengusaha pemula bisa menjadi market driven.

Tak Cuma Jadi “Follower” Anggawira Ingin Pengusaha Pemula Jadi Market- Driven!

“Seorang pengusaha bisa dikatakan berhasil bila ia menggunakan proses, produk, atau jasa-jasa inovasi sebagai alat yang bermanfaat dan mencipatakan perubahan. Kesuksesan dalam berbisnis tidak pernah lepas dari inovasi. Untuk itu, inovasi merupakan instrumen yang sangat penting dalam memberdayakan sumber-sumber yang ada agar menghasilkan sesuatu yang baru dan punya nilai jual. Dalam hal ini, saya ingin mendorong para pengusaha muda untuk menciptakan permintaan pasar melalui market driven (penemuan baru),” papar Anggawira saat ditemui di kantor sekretariat HIPMI di Menara Bidakara 2, Jakarta, Senin, (5/12).

Di Indonesia, muncul beberapa perusahaan yang mampu menjadi market driver dan menjadi market leader dalam industri yang digelutiny. Mereka berasal dari berbagai macam industri yang berbeda-beda mulai dari bidang kuliner, transportasi online, toko online, dan lain sebagainya. Dikatakan Anggawira, para marlet driver ini mampu menguasai pasar karena mampu melakukan inovasi produk dan value yang ditawarkan, dan selalu konsisten dalam mengedukasi pasar.

“Sebagai contoh, di kategori transportasi, kita punya aplikasi Go-jek yang berhasil menarik perhatian masyarakat dengan layanannya yang praktis dengan tarif terjangkau. Di kota-kota besar seperti Jakarta, masalah transportasi selalu menjadi kendala dan keluhan oleh warganya. Dengan adanya layanan ini, perlahan kendala dan keluhan-keluhan itu teratasi. Malah dengan antusiasme masyarakat, perusahaan ini membuka lowongan pekerjaan untuk para driver yang kini jumlahnya sudah mencapai kurang lebih 200 ribu mitra pengemudi di lima kota atau wilayah operasional mereka. Dimana, 100 ribu diantaranya adalah mitra pengemudi di Jakarta. Nah, inilah yang saya maksud dengan market driven,” ujar Anggawira yang merupakan pengusaha sekaligus politisi dan akademisi ini.

Poin penting
Dalam era pasar global seperti saat ini, Anggawira mengingatkan para pengusaha muda tidak hanya menjadi “follower” dari perusahaan-perusahaan yang memasarkan produk atau jasa sejenis. Lebih dari itu, ia ingin agar pengusaha muda membuat perubahan yang menjadi “pembeda” dengan perusahaan lain.

“Persaingan saat ini semakin kompetitif, bila ingin berhasil menjaring konsumen dan pasar yang lebih luas kita harus memiliki keunggulan atau nilai lebih yang tidak terdapat dalam produk atau jasa milik kompetitor. Dan untuk menjadikan perusahaan kita sebagai market-driven company, ada poin-poin penting yang harus kita pelajari sebagai langkah awal,” kata Anggawira.

Pertama, pengusaha harus memahami karakteristik konsumen, mengenal kompetitor dan saluran distribusinya. Dengan begitu, pengusaha memiliki kemampuan lebih dibanding kompetitor dalam hal melihat trend yang terjadi saat ini, atau trend yang akan datang.

“Dengan memahami seluruh aspek tersebut, pengusaha dapat merancang strategi pemasaran yang lebih baik untuk menambah konsumen, atau mempertahankan konsumen. Dapat meningkatkan kualitas saluran distribusi, bahkan mengalahkan pesaing, “ ungkap pria lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan Teknik Pertanian tersebut.

Selanjutnya sambung Anggawira, pengusaha harus mampu melihat kebutuhan dan keinginan konsumen yang saat ini belum terpenuhi dari produk perusahaan yang biasa mereka gunakan. Ini merupakan peluang bagi perusahaan untuk merespon kebutuhan konsumen.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Angga ini menilai, Indonesia memiliki banyak pengusaha muda berkompeten dan memiliki ide kreatif dalam dunia usaha. Hanya saja, ia prihatin dengan semangat wirausaha generasi muda di Indonesia yang ia rasa masih lemah. “Banyak saya dengar pengalaman dari pengusaha-pengusaha muda yang bercerita bahwa usahanya gulung tikar karena kekurangan modal, kalah dengan pesaing, omzetnya menurun, dan lain sebagainya. Hal tersebut merupakan jalan terjal yang mau tidak mau harus dilewati oleh para pengusaha namun dengan semangat dan usaha yang tangguh, saya rasa seluruh tantangan tersebut dapat diatasi. Sudah banyak contoh sukses pengusaha besar yang mengawali usaha dengan merintis susah payah. Yang terpenting, kita harus berusaha bangkit dari kegagalan, dan belajar dari kesalahan,” pesan Anggawira (Sumber, BisnisPost)

0
814
2
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.