tepat ga yaaa share di katagori yg ini ana lupa soalnya dicari tread nya udh kelelep....
Cerpen COC
Tema cerpen : Semua berkatmu
Partisipasi dalam hari guru semoga bermanfaat dan ngarep menang xixixii…. Mungkin beliau telah lupa akan sosok murid Madrasah Aliyah angkatan tahun 2004 ini… tapi aku selalu mengingat mu… oh guru ku….

#cekidot gan sist….

Hari itu harusnya saya pulang lebih awal, seperti hari biasanya dimana semua anak kelas 1 madrasah aliyah pulang pada pukul 10.00 pagi setalah belajar 3 jam lamanya yang dihabiskan oleh bernyanyi belajar menulis membaca dan yang pasti banyak jajannya. Istirahat memakan waktu 20 menit cukup lama untuk bisa membeli cilok dan es kelapa hahhahah apa daya dahulu bekal sekolahku hanya 200 perak kadang terpikir uang ini cukup apa tapi pada tahun 1998 uang 200 perak bekal sekolah dari bapa, bisa loohh beli cilok sama es kelapa. Saya sekolah bukan di sekolah dasar tetapi di Madrasah aliyah yang merupakan madrasayah yang cukup trend dan hits seantero kecamatan bandung kulon hehehehhe madrasyah aliyah At-Taufiq yang terletak di jalan suryani dalam 1 no 1 terakreditasi A, sekolah berlantai 2 dengan kelas 1-3 di lantai 1 dan kelas 4-6 dilantai 2 ada lab komputer+lab bahasa walapun kedua lab tersebut menjadi 1 karena dulu lab bahasa itu hanya mendengerkan pake headset di depan komputer dan mengulang perkataan apa yang di dengar hanya sebatas itu hehehhe jadi dulu sama saja lokasi nya lab komputer dan lab bahasa bedanya kalau lagi lab komuter tidak ada headset dan kalau lagi jadi lab bahasa ada headsetnya. Efisien kan lab nya ada ruangan kesenian full alat goong dan alat musik tradisonal lainnya, lapangan yang multifungsi juga untuk olah raga, upacara bendera acara persami (perkemahan sabtu minggu ) dan banyak lainnya.
Dahulu hanya ada 1 guru untuk semua mata pelajaran jadi sistemnya all in ini guru yang ngajar di kelas 1. Sudah jam 10 pagi kok saya belum pulang malah ada yang masuk kelas, wajahnya saya kenal karena setiap upacara bendera hari senin selalu beliau yang menjadi pembaca pancasila. Beliau sosok seorang ibu yang bernama ibu euis menjabat sebagai kepala sekolah di madrasahku. Kelihatannya wise sekali tapi ada apa beliau masuk kekelas belum pernah sebelumnya beliau masuk jam mau pulang selalu di awal mata pelajaran untuk menyapa atau bahkan membagikan permen kita secara antri ke depan katanya ini bermanfaat saat kalian dewasa dimana semua harus berurutan tertib tanpa ada yang “nyencle” atau tiba-tiba masuk antrian atau menyerobot antrian itu yang beliau bilang dulu saya hanya mengingat tanpa tahu maksud beliau, dulu yang saya tahu hanya saya mau permen dan saya harus berdiri berjalan sesuai urutan hahahha tapi kini saya tahu bu bukan karena permen tapi ibu sedang memberikan pelajaran hidup yang sangat berarti. Ibu euis masuk di jam saya mau pulang ada apa yaa ada apa yaaa mau bagi-bagi permen kah ?? ohhh ternyata bukan beliau meminta guru sekaligus wali kelasku untuk rapat dan yang menutup doa pulang biar sama ibu euis terdengar begitu sii kata teman di depan bangku ku berbisik aya rapat guruna jadi berdoa pulangna ku ibu euis. Ohhh saya senang karena bu euis masuk bukan untuk menghambat saya pulang tapi untuk menjadi pemimpin doa sebelum pulang. Ketua kelas meninta kita untuk “sikadep” bersiap dengan kedua tangan di lipat ditaro diatas meja duduk yang baik, berdoa dimulai seru ketua kelas…semua murid dan ibu euis turut merunduk..ketua kelaspun berseru kembali selesai, berisalam.. assalamualaikum warohmatullohiwabarokatu.. kita semua duduk yang rapih agar terpilih sebagai barisan pertama pulang tapi bu euis bilang, yang bisa jawab pertanyaan ibu dapat uang 200perak dan bisa pulang duluan.. akhh seketika saya lemas mau Tanya apa ini bu euis.. ibu pun membuka pertanyaan pertama “no berapa madrasah kita ini yaa??” woow saya tau dan langsung mengacungkan tangan dan saya tidak ditunjuk karena banyak sekali yang mengacungkan tangan, yahya pemenangnya dapat dehhh uang 200 dan pulang dengan dadah-dadah so imut.
Pertanyaan ke 2 seru bu euis hadiahnya uang 500 dan pulang duluan ..wahhh saya mesti jawab lumayan 500 bisa beli burger sama es lilin seeru saya dihati .. “ada berapa rukun islam?” saya mengacungkan tangan lagi dan saya kalah cepat sama laesi yang ditunjuk saya berharap jawaban dia salah tapi mana mungkin madrasah yang diutamakan yaitu pendidikan agama masa rukun islam ga tau  jawaban laesi benar dan dia pulang duluan dengan tambahan uang jajan waahh senang rasanya.. ibu euis bilang pertanyaan berikutnya hadiahnya masih sama “sedekah apa yang paling mudah?” deni mengacung pertama dia menjawab uang..ibu euis berseru kalau tidak punya uang mau sedekah apa ? fauzan menjawab makanan bu …ibu euispun tetap bertanya kembali kalau enggak punya makanan?? Kita semua terdiam ibu berseru kembali ibu naikan uangnya jadi 1000 wooww lumayan buat ke pasar malam beli martabak atau jagung rebus santi menjawab minuman bu.. ibu bilang lagi salah kalau ga punya minuman…. Saya mengacung dan jawab pakaian bu.. kalau ga punya pakaian gimana? Tiba-tiba saya blank dan kembali duduk.. bu euis menaikan lagi jadi 2000 uang yang akan di berikan ditambah permen loli akhhh apa yaaa jawabannya ibu kasih clue yaaa… kalian tidak perlu melakukan banyak hal dan ga mahal cukup 1 kata… yahhh semua murid tambah binggung apaa yaaa jawabannya… semua murid menyerah dan mengikhaskan uang 2000+permen loli yang telah sangat menggoda.. ibu euis bilang jawabannya adalah “senyuman” karena menurut hadist senyuman merupakan sedekah yang paling mudah, senyuman dapat mendamaikan hati, memperbaiki suasana dan membuat senuanya menjadi indah. Tidak pakai mahal karena senyum itu gratis… anak-anak kalau senyum bayar tidak seru bu euis semua menjawab tidak bu… uang dan permennya ibu taruh lagi dikantong buat beli baso semua murid lemas dan ibu euis bilang dari barisan dekat pintu boleh pulang terus berurutan hingga barisan dekat meja ibu akhirnya semua pulang. Sepanjang jalan saya berpikir uang 2000 dan permen loli rasa strawberry tidak ada yang bisa mendapatkanmu loli bahkan sang rengking 1 pun gagal. 1 tindakan yang sangat simple, gratis dan semua terjadi bekatmu guruku atas hadiah yang kini tak seberapa nilainya atas pemen loli yang kini bahkan dapat terbeli lebih dari yang engkau dulu berikan tapi pelajaran hidup yang selalu ditanamkan dalam setiap pembelajaran yang ibu berikan. Terima kasih bu atas senyumu yang selalu eungkau berikan pada siapapun disaat tidak ada apapun yang engkau dapat lakukan.