BOGOR (IGS BERITA) – Antrean yang mengular di 8 unit Commuter Line Ticket Vending Machine (mesin tiket mandiri) membuat para calon penumpang Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) di Stasiun Bogor, Sabtu (3/12) malam, ramai-ramai mengeluh.

mesin-tiket-1“Dulu, sewaktu masih menggunakan loket biasa, antreannya tidak separah ini,” kata Wahyu Setia, 36, yang mengaku bolak-balik Jakarta-Bogor setiap hari Sabtu dan Minggu, kepada IGS Berita.

Hal ini, lanjut Wahyu, akibat masih banyak pengguna Commuter Line yang belum paham cara menggunakan “mesin tiket mandiri” itu. Jadi, seharusnya pihak PT. KAI Stasiun Bogor mengantisipasi dengan menyiapkan personil di ke-8 peralatan canggih itu, terutama pada jam-jam padat.

mesin-tiket-2“Maka, maaf-maaf saja kalau saya harus bilang, PT. KAI Stasiun Bogor sendiri sebetulnya belum siap untuk mengawal pengoperasian ke-8 mesin pintar itu,” kata Wahyu.



Pernyataan serupa dilontarkan dua gadis, Uni dan Dwi, yang berencana menggunakan KCJ tujuan Jakarta Kota.

“Rasanya masih lebih enak dulu, waktu menggunakan loket biasa. Antreannya lebih lancar. Kalau menurut saya, masalah ini akibat kemampuan para calon penumpang yang berbeda-beda dalam menggunakan mesin tiket mandiri. Ini jelas tugas PT. KAI Stasiun Bogor untuk mengatasinya,” kata Dwi.



mesin-tiket-3Nasib apes terkait “mesin tiket mandiri” di Stasiun Bogor sempat dialami Dani Hermansyah, juga salah seorang calon penumpang tujuan Cikini, Jakarta, yang terjebak antrian panjang pada Sabtu (3/12) malam itu.

“Saya punya pengalaman nggak enak soal ini. Saya sudah ngantre lama, Bang, beli kartu pake mesin ini. Terus, sewaktu saya mau men-tap-nya di pintu masuk otomatis, ternyata saldo di kartunya kosong. Terpaksa saya balik lagi, ngantre lagi, jengkel-jengkelan lagi,” kata Dani, kesal. (jes).*

SUMBER