JADI timses itu harus bisa menjaga citra. Jangan seperti Agus, 42, dan Ratna, 40, dari Sabang (Aceh) ini. Kampanye untuk paslon Nazaruddin – Suradji Yunus (NASU) mereka selalu bilang: coblos nomer tiga! Tapi di kala posko pemenangan sepi, eh……keduanya malah “coblosan” sendiri sampai digrebeg WH.

Menjadi Timses itu tak sekadar meningkatkan citra dan elektabilitas paslon yang didukungnya. Personal timses harus bisa juga menjaga citranya masing-masing. Dengan cara demikian publik yang didatangi dan dikampanyei jadi semakin percaya dan tidak ragu mencoblos paslon yang didukungnya. Bila citra timses-nya saja rusak, bagaimana mau meyakinkan pemilik suara?

Kelakuan Agus – Ratna dari Sabang ini sungguh bikin malu paslon NASU yang diusungnya. Sebab keduanya tertangkap basah sedang kelonan di ruang posko kemenangan. Bagaimana tidak malu? Sanksi percinaan di daerah Aceh kan keras sekali, bisa kena hukum cambuk, tapi kok tidak kapok juga para praktisinya.

Agus dan Ratna adalah PNS di puskesmas kecamatan di daerah Sabang. Tak diketahui jelas, kenapa keduanya ditunjuk menjadi timses. Padahal menurut KPU, PNS dilarang keras menjadi anggota Timses. Dan gara-gara kasus mesum tersebut, keduanya jadi dobel pelanggaran. Ya melanggar aturan KPU, ya melanggar hukum Wasliyatul Hisbah yang diberlakukan di kawasan Aceh.

Agus – Ratna ini saking sibuknya suka nginep di rumah pemenangan. Maklum, setelah seharian keliling meyakinkan massa, mau pulang jauh, mending nginap di Posko saja. Pulang-pulang besok pagi, sampai gabung kembali ketika masa kampanya dimulai.

Tidak seperti biasanya, posko paslon Nazaruddin – Suradji Yunus malam itu sepi tanpa penghuni kecuali Agus – Ratna saja. Nah, setan yang gagal “bermain” di demo super damai Jakarta, malam itu iseng mampir ke posko. Melihat dua orang berlainan jenis, langsung ingat pekerjaan rutinnya, tukang ngompori orang berbuat durjana.

Maka Agus – Ratna yang tadinya tak ada perasaan apa-apa, mendadak saling bernafsu untuk mengusir rasa dinginnya posko. Akhirnya, meski coblosan Pilkada itu baru dilaksanakan tanggal 15 Februari mendatang, malam itu keduanya malah “coblos-coblosan” sendiri di ranjang.

Agaknya coblosan non pilkada itu kelewat berisik suasananya, sehingga ada yang penasaran untuk mengintipnya. Ternyara ada dua makhluk berlainan jenis sedang berhubungan intim bak suami istri. Diam-diam sang pengintip menghubungi Satpol PP, sehingga keduanya langsung digerebek tanpa bisa berkutik. Ancaman WH lumayan berat, selain cambuk pantat 100 kali, keduanya juga harus bayar denda 100 gram emas.
Honor jadi timses dapat nggak emas 100 gram?
(JPNN/Gunarso TS)

Pesan Moral :
Jangan mau dikompori sama SETAN

Mari jadikan hidup kita lebih "BERARTI"
Karena Hidup hanya SEKALI kawan

Nb : OM bukan panastak atau panasbung atau panas2 yg lain.
OM hanyalah PENS Siluman Kepiting






Sumber :
OM TAMPAN