- Beranda
- Berita dan Politik
Bupati Purwakarta Bisa Dijerat UU ITE Jo UU Perlindungan Anak
...
TS
victimofgip.997
Bupati Purwakarta Bisa Dijerat UU ITE Jo UU Perlindungan Anak
RMOL. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mendapat sorotan khalayak netizen Tanah Air, terkait postingan sejumlah foto pada akun Twitter miliknya. Netizen mempermasalahkan tangan Dedi tampak memegang paha siswi cantik saat menegur, karena berkendara tanpa surat lengkap dan berpakaian sexy.
Bupati Dedi mempublikasi tiga foto atau gambar pada akun Twitter miliknya, @DediMulyadi71, Selasa (29/11) lalu.
Tiga gambar itu memperlihatkan aksi Dedi saat menegur seorang siswi karena berkendara tanpa surat lengkap dan berpakaian yang ia nilai tidak pantas.
Dedi mengunggah tiga gambar dan empat cuitan terkait hal tersebut. "Saat yang lain prihatin membantu orang tua, ada siswi naik motor, pakaian bagian atas berkerudung, bagian bawah celananya sobek-sobek. Entah mode darimana?" tulis Dedi pada akun Twitter @ DediMulyadi71.
Pada cuitan kedua, Dedi menjelaskan bahwa siswi tersebut merupakan salah satu siswi SMP Negeri di Kecamatan Sukatani, "Semoga ibunya peka terhadap perilaku anaknya. Anak ini menangis sejadi-jadinya ketika kami tegur."
Dedi melanjutkan cuitannya dengan mengatakan, "Cing dulur sadaya, ieu model fashion ti peradaban naon?"
Sontak, cuitan-cuitan dan unggahan foto Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu ditanggapi miring mayoritas netizen. Meski ada sebagian kecil menyampaikan pembelaan.
Pada umumnya khalayak netizen mengecam Bupati Dedi yang dianggap mempermalukan anak gadis di bawah umur dan melakukan pelecehan, karena tangan Dedi terlihat meraba atau grepe paha mulus siswi cantik itu.
Di antaranya, pengguna Twitter dengan akun @qistiauk memprotes Bupati Dedi. Dia menilai ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu melecehkan anak gadis di bawah umur.
"Aku sebagai perempuan merasa embuh kalau disebar di sosial media gitu. Jadi illfeel dengan (Bupati Dedi) yang pegang-pegang paha sambil sok negur," tulisnya.
Akun @djonk_ mengungkapkan kemarahaan kepada Bupati Purwakarta. Menurut dia, cara menegur seorang siswi berpakaian sexy sambil meraba pahanya sangat berlebihan.
"Dear Dedi Mulyadi, caper Anda dari dulu untuk hal politik sih masih dimaklumi. Tapi mempermalukan orang sambil pegang paha udah keterlaluan," kesalnya.
Akun @DewiHaroen mengingatkan Bupati Dedi dan para pejabat agar bijaksana menggunakan media sosial. "Pemimpin jangan terbuai dengan pengunaan sosial media, sehingga kurang peka dengan etika... @DediMulyadi71," cuitnya.
Akun @dave_refain menilai, seharusnya Dedi menasihati atau menegur siswi itu dengan cara yang tidak menuai kontroversi masyarakat. "Itu anak-anak kita juga, seharusnya dibimbing jangan dijadikan objek pencitraan plus grepe-grepe," katanya.
Netizen @PasutriAz menilai Bupati Dedi bisa dijerat UU Informasi Teknologi dan UU Perlindungan Anak, "Ungkap di medsos mempermalukan orang bisa kena tuh UU ITE, tangan raba paha bisa kena UUPerlindungan Anak."
Akun @FebryMeuthia memilih untuk mengomentari cara Dedi menegur siswi itu di depan publik lalu menyebarluskan foto-fotonya di media sosial, yang mempermalukan siswi itu.
"Di luar tangannya yang nggak pada tempatnya, pegang paha, aku lebih nggak suka cara Dedi Mulyadi mempermalukan remaja belasan tahun di muka umum," sesalnya.
Sementara itu, ada juga beberapa netizen menyampaikan pembelaan untuk Bupati Purwakarta.
Di antaranya, akun @bekti_ladi menilai Dedi tidak bermaksud memegang paha siswi tersebut sebagai tindakan pelecehan. Namun, menunjukkan gaya pakaian yang dia nilai tak pantas. "Nggak sengaja jangan dipersoalkan. Lagian itu kan nunjukin celana yang dirobek-robek tapi pakai jilbab," belanya.
Aksi kontroversial Bupati Dedi juga dibahas para pengguna Kaskus. Di antaranya, akun virgin.lover keras mengkritik Dedi, "Main grepe-grepe anak perempuan di bawah umur. Mana nih Komnas perlindungan anak?"
Akun rezamobil menilai, tindakan Dedi tidak pantas dilakukan, "Iya sih prihatin soal siswi naik motor dan pakai celana sobek. Cuma ya kurang pantes aja pahanya dipegang-pegang."
Sementara, ada juga netizen mempertanyakan kenapa Bupati Dedi mempersoalkan pakaian seksi yang dikenakan si gadis, tapi tidak mempersoalkan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan.
"Kok saya lebih mempertanyakan kenapa yang dipermasalahkan justeru celana, daripada fakta bahwa si cewek itu naik motor nggak pakai helm," ujar akun dizzydizzy94.
Akun aquatrium menyarankan Bupati Dedi untuk lebih berhati-hati dan bijaksana menggunakan media sosial. "Cuma lain kali mungkin buat om Dedy, mesti lebih difilter lagi tuh konten yang mau disebarkan. Banyak masyarakat pikirannya masih belum cukup buat ngerti setiap tindakan yang dilakukan," sarannya.
Bupati Dedi Mulyadi meminta maaf karena cuitan dan postingan foto-foto tersebut di akun Twitter miliknya. Dia berkilah, foto-fotonya saat menegur siswi itu dia unggah ke media sosial dengan maksud memberi edukasi.
"Saya tunjukkan ini loh bagian yang tidak sesuai itu, tujuannya untuk pendidikan. Tetapi apabila langkah saya memberikan pendidikan itu dianggap keliru, saya meminta maaf dan saya akan hapus postingan itu," ujar Dedi.
Bupati Dedi mempublikasi tiga foto atau gambar pada akun Twitter miliknya, @DediMulyadi71, Selasa (29/11) lalu.
Tiga gambar itu memperlihatkan aksi Dedi saat menegur seorang siswi karena berkendara tanpa surat lengkap dan berpakaian yang ia nilai tidak pantas.
Dedi mengunggah tiga gambar dan empat cuitan terkait hal tersebut. "Saat yang lain prihatin membantu orang tua, ada siswi naik motor, pakaian bagian atas berkerudung, bagian bawah celananya sobek-sobek. Entah mode darimana?" tulis Dedi pada akun Twitter @ DediMulyadi71.
Pada cuitan kedua, Dedi menjelaskan bahwa siswi tersebut merupakan salah satu siswi SMP Negeri di Kecamatan Sukatani, "Semoga ibunya peka terhadap perilaku anaknya. Anak ini menangis sejadi-jadinya ketika kami tegur."
Dedi melanjutkan cuitannya dengan mengatakan, "Cing dulur sadaya, ieu model fashion ti peradaban naon?"
Sontak, cuitan-cuitan dan unggahan foto Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu ditanggapi miring mayoritas netizen. Meski ada sebagian kecil menyampaikan pembelaan.
Pada umumnya khalayak netizen mengecam Bupati Dedi yang dianggap mempermalukan anak gadis di bawah umur dan melakukan pelecehan, karena tangan Dedi terlihat meraba atau grepe paha mulus siswi cantik itu.
Di antaranya, pengguna Twitter dengan akun @qistiauk memprotes Bupati Dedi. Dia menilai ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat itu melecehkan anak gadis di bawah umur.
"Aku sebagai perempuan merasa embuh kalau disebar di sosial media gitu. Jadi illfeel dengan (Bupati Dedi) yang pegang-pegang paha sambil sok negur," tulisnya.
Akun @djonk_ mengungkapkan kemarahaan kepada Bupati Purwakarta. Menurut dia, cara menegur seorang siswi berpakaian sexy sambil meraba pahanya sangat berlebihan.
"Dear Dedi Mulyadi, caper Anda dari dulu untuk hal politik sih masih dimaklumi. Tapi mempermalukan orang sambil pegang paha udah keterlaluan," kesalnya.
Akun @DewiHaroen mengingatkan Bupati Dedi dan para pejabat agar bijaksana menggunakan media sosial. "Pemimpin jangan terbuai dengan pengunaan sosial media, sehingga kurang peka dengan etika... @DediMulyadi71," cuitnya.
Akun @dave_refain menilai, seharusnya Dedi menasihati atau menegur siswi itu dengan cara yang tidak menuai kontroversi masyarakat. "Itu anak-anak kita juga, seharusnya dibimbing jangan dijadikan objek pencitraan plus grepe-grepe," katanya.
Netizen @PasutriAz menilai Bupati Dedi bisa dijerat UU Informasi Teknologi dan UU Perlindungan Anak, "Ungkap di medsos mempermalukan orang bisa kena tuh UU ITE, tangan raba paha bisa kena UUPerlindungan Anak."
Akun @FebryMeuthia memilih untuk mengomentari cara Dedi menegur siswi itu di depan publik lalu menyebarluskan foto-fotonya di media sosial, yang mempermalukan siswi itu.
"Di luar tangannya yang nggak pada tempatnya, pegang paha, aku lebih nggak suka cara Dedi Mulyadi mempermalukan remaja belasan tahun di muka umum," sesalnya.
Sementara itu, ada juga beberapa netizen menyampaikan pembelaan untuk Bupati Purwakarta.
Di antaranya, akun @bekti_ladi menilai Dedi tidak bermaksud memegang paha siswi tersebut sebagai tindakan pelecehan. Namun, menunjukkan gaya pakaian yang dia nilai tak pantas. "Nggak sengaja jangan dipersoalkan. Lagian itu kan nunjukin celana yang dirobek-robek tapi pakai jilbab," belanya.
Aksi kontroversial Bupati Dedi juga dibahas para pengguna Kaskus. Di antaranya, akun virgin.lover keras mengkritik Dedi, "Main grepe-grepe anak perempuan di bawah umur. Mana nih Komnas perlindungan anak?"
Akun rezamobil menilai, tindakan Dedi tidak pantas dilakukan, "Iya sih prihatin soal siswi naik motor dan pakai celana sobek. Cuma ya kurang pantes aja pahanya dipegang-pegang."
Sementara, ada juga netizen mempertanyakan kenapa Bupati Dedi mempersoalkan pakaian seksi yang dikenakan si gadis, tapi tidak mempersoalkan pelanggaran lalu lintas yang dilakukan.
"Kok saya lebih mempertanyakan kenapa yang dipermasalahkan justeru celana, daripada fakta bahwa si cewek itu naik motor nggak pakai helm," ujar akun dizzydizzy94.
Akun aquatrium menyarankan Bupati Dedi untuk lebih berhati-hati dan bijaksana menggunakan media sosial. "Cuma lain kali mungkin buat om Dedy, mesti lebih difilter lagi tuh konten yang mau disebarkan. Banyak masyarakat pikirannya masih belum cukup buat ngerti setiap tindakan yang dilakukan," sarannya.
Bupati Dedi Mulyadi meminta maaf karena cuitan dan postingan foto-foto tersebut di akun Twitter miliknya. Dia berkilah, foto-fotonya saat menegur siswi itu dia unggah ke media sosial dengan maksud memberi edukasi.
"Saya tunjukkan ini loh bagian yang tidak sesuai itu, tujuannya untuk pendidikan. Tetapi apabila langkah saya memberikan pendidikan itu dianggap keliru, saya meminta maaf dan saya akan hapus postingan itu," ujar Dedi.
http://nusantara.rmol.co/read/2016/1...indungan-Anak-
Menurut ane ini Bupati sudah melakukan pelecehan seksual dan layak ditangkap
tien212700 memberi reputasi
1
3.6K
50
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672KThread•41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya