Merdeka.com - Pimpinan Daarut Tauhid, Aa Gym menjelaskan bahwa aksi damai 212 bisa menjadi evaluasi untuk semua orang agar bisa menjaga tindakan dan ucapan. Aa Gym menilai bahwa aksi ini sekaligus sebagai pembelajaran untuk para pemimpin agar bisa berlaku lebih santun lagi.

Liburan natal Pergi.com bagi2 diskon Rp 100,000"Kalau omongan tidak terjaga, hidup ini bisa jadi sumber masalah, pemimpin tidak perlu kerja kalau tanpa akhlak. Karena ini yang paling penting. Kalau bisa akhlak kerja akhlak kerja akhlak kerja," ucapnya di Monas, Jumat (02/12).

Aa Gym berharap agar semua elemen bangsa melihat aksi ini dengan pikiran jernih bukan dengan emosional. "Kalau melihat dengan emosional semua pasti dianggap salah," ungkapnya.

Dengan adanya kasus penistaan agama ini, Aa Gym menilai negara harus bisa mengambil hikmahnya. "Karena sayang kalau ada kejadian kayak gini kita enggak belajar dan enggak ambil perubahan. Yang disebut beruntung itu orang yang selalu berubah ke arah lebih baik lagi," tuturnya.

Aa Gym juga menegaskan bahwa ketidakadilan akan menimbulkan masalah yang cukup besar, apalagi untuk masalah sensitif yang menyangkut soal SARA. "Insya Allah kalau kejaksaan bertindak seperti kepada para pelanggar sebelumnya tidak akan terjadi aksi lagi. Harapannya kita bisa jadi lebih baik, para pemimpin lebih bijak, rakyat bisa menahan diri. Kalau sampai tidak tuntas, ini bisa lebih besar lagi," tandasnya.



ada pemimpin "yang dianggap " berahlak, tapi ngga bisa kerja
cuma bisa prihatin, merenung, berdoa dan bersabar





ada juga yang ngga amanah