JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diajak ikut salat Jumat berjamaah bersama massa peserta aksi Bela Islam III di Silang Monas, Jakarta, besok. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengapresiasi jika Presiden Jokowi berkenaan melakukan usulannya itu. Terlebih, aksi yang dimotori Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) besok diyakininya sebagai aksi super damai, bukan anarkis, apalagi makar seperti diisukan beberapa hari belakangan. "Kalau misalnya Bapak Jokowi berkenan salat Jumat bersama besok itu pastinya sangat bagus," ujar pria yang akrab disapa HNW ini di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (1/12/2016).

Mantan Presiden PKS ini berpendapat, masyarakat sangat berharap agar Presiden Jokowi bisa memaknai aksi super damai itu dengan ikut salat Jumat berjamaah. Wakil Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga meminta aparat kepolisian maupun TNI tidak menganggap peserta aksi Bela Islam III sebagai musuh. Sebaliknya, dia pun meminta peserta aksi tidak menganggap aparat sebagai musuh. "Sebab, mereka sesama bangsa Indonesia, pecinta NKRI, apalagi kalau sesama muslim," ungkap anggota Komisi I DPR. Maka itu, dia menyarankan peserta aksi dan aparat bisa saling menjaga dan memastikan aksi Bela Islam III besok berlangsung damai. "Dan agendanya jelas, bukan agenda-agenda lainnya," pungkasnya. Sumber







Membingungkan. kalo emang niatnya sholat jumaat kenapa gak pada kumpul di mesjid? dan ada embel embel aksi bela islam jilid 3 segala? apanya yg di bela...