Gan, ternyata jika kita sadari bersama Jakarta Intercutural School (JIS) yang merupakan sekolah internasional ternyata memiliki banyak kegiatan yang berfokus utama pada Negara Indonesia, tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah Indonesia. Karena sekolah internasional, tentunya siswa yang bersekolah disana kebanyakan merupakan anak-anak berkebangsaan asing dan berasal dari berbagai macam belahan Negara di dunia meskipun beberapa diantara mereka juga terdapat beberapa siswa Indonesia.

Sejauh yang pernah ane amati dan ane ikuti di tahun ini terdapat dua kegiatan besar yang berfokus pada Negara Indonesia. Yang pertama adalah perayaan Indonesia Independence Day yang diadakan tentunya di bulan Agustus. Di setiap tingkat sekolah mereka mengadakan kegiatannya masing-masing dalam merayakan kemerdekaan Indonesia. Para siswa antusias mengikuti setiap acaranya dengan baik meskipun yang mereka tengah rayakan bukan hari kemerdekaan Negara mereka. Upacara bendera juga mereka lakukan seperti siswa-siswa di sekolah Indonesia yang lain. Mulai dari pengibaran bendera, menyanyikan lagu Indonesia Raya serta pembacaan Pancasila, dasar Negara Indonesia.

Selain upacara mereka juga mengadakan lomba-lomba seperti lomba yang diadakan di lingkungan pemukiman atau sekolah masyarakat Indonesia pada umumnya seperti balap karung, makan kerupuk, bakiak hingga tarik tambang. Anak-anak bule dengan guru-guru mereka yang bule ikut berbahagia dan meriah merayakan kemerdekaan Indonesia dengan kegiatan-kegiatan yang lazimnya dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Selain perlombaan mereka juga melakukan kegiatan yang lain seperti bazaar makanan khas Indonesia, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, hingga membuat video yang bertemakan semangat masyarakat Indonesia yang dibuat oleh siswa-siswa yang tergabung dalam Indonesian Club.

Kegiatan kedua yang berfokus pada Negara Indonesia adalah Cultural Week yang diadakan di bulan Oktober yang lalu. Cultural Week adalah acara yang memang diadakan oleh JIS secara berkala di tiap tahunnya. Untuk di tahun 2016 ini mereka mengambil tema Sumpah Pemuda, sehingga selama seminggu mereka melakukan kegiatan kebudayaan masyarakat Indonesia. Mulai dari tari-tarian, nyanyian, kesenian, makanan hingga transportasi khas Indonesia. Anak-anak berkebangsaan asing ini lagi-lagi melakukannya gan. Mulai dari menari saman tarian khas Aceh, menyanyikan lagu Yamko Rambe Yamko, menari Tortor tarian khas Sumatera, membuat lemper, hingga naik bajaj. Semua mereka ikuti dengan semangat dan meriah tanpa merasa aneh melakukan kebudayaan yang bukan budaya asli mereka masing-masing.

Bahkan jika melihat secara langsung mereka tidak kalah piawai dengan kita masyarakat Indonesia dalam melakukannya khususnya menari dan menyanyi tarian dan lagu daerah Indonesia. Yang membuat salut beberapa tarian dan nyanyian tersebut diajarkan oleh guru-guru yang berasal bukan dari Indonesia juga lho, Gan. Keren! Dibalik konflik, bencana atau permasalahan yang tengah menghadapi Negara kita saat ini ternyata masih ada orang-orang di luar Indonesia yang masih menaruh peduli pada kebudayaan kita dan menganggap semua itu baik.
Dengan kegiatan-kegiatan yang JIS lakukan tersebut, itu merupakan usaha yang mereka lakukan untuk menanamkan nilai-nilai kebudayaan Indonesia. Selain itu pula sebagai warga Negara asing yang berasal dari berbagai macam Negara mereka menyadari betul perbedaan yang mereka miliki dan mereka bisa bersatu di dalam kesatuan sekolah JIS yang terdapat di Negara kita Indonesia. Secara langsung maka Negara kita tercinta menjadi tuan rumah bagi mereka yang berbeda ya Gan

Coba Gan, masih mau bilang kebudayaan Indonesia kuno dan udah nggak zaman? Buktinya mereka orang-orang bule yang budayanya sering kita tiru di era modern ini masih kepo dan menghayati budaya kita lho.