- Beranda
- The Lounge
DEMOKRASI TERPIMPIN
...
TS
ijoroyo22
DEMOKRASI TERPIMPIN
“Soekarno memulai kariernya dengan tulisannya yang sangat penting, Nasionalisme, Islam, dan Marxisme. Namun, karier Soekarno tahun 1965/1966 juga berakhir karena ia mempertahankan konsep Nasionalisme, Agama, dan Komunis. Ia ditumbangkan dengan alasan tidak mau mengutuk PKI sebagai dalang G 30 S.”
Asvi Warman Adam
Asvi Warman Adam
hallo gan/sist kaskuser dimana pun ente berada, ini trit kedua ane gan/sist semoga kagak repsol. maaf kalo berantakan yak, baru pemula bikin trit nih
Bapak Karno, Presiden pertama kita nih gan/sist pernah menggunakan ideologi NASAKOM lo. ane yakin agan/sista udah pernah mendengar istilah NASAKOM
Nasakom adalah konsep politik selama presiden Sukarno di Indonesia. Ini adalah akronim dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme.
Dalam konteks kekinian, ideologi bangsa sebagai perekat persatuan dalam kacamata kontemporer telah surut bahkan mati. Melihat kondisi bangsa sekarang ini tidak sehebat apa yang dicita-citakan founding fathers dulu. Kurangnya pengetahuan atau kurangnya pemahaman tentang pentingnya peran sisi ideologi kebangsaan dari pemimpin menghasilkan kekacauan iklim budaya politik negeri ini.
Hal yang paling mendasar dalam mencermati kegagalan era kepemimpinan sekarang adalah ketidakmampuan pemerintah dalam memproduksi pemahaman tentang nasionalisme kebangsaan. Keadaan seperti ini terus dijalankan pemerintah, sehingga pemaknaan nasionalisme menjadi sempit. Penjiwaan nasionalisme ke-Indonesia-an tidak lagi merasuk ke dalam sanubari anak-anak muda Indonesia yang sudah tergerus nasionalisme ala produk Asing. Ditambah lagi lemahnya politik luar negeri Indonesia jika berhadapan dengan – contohnya Malaysia dalam pencaplokan wilayah teritori atau budaya bangsa. Jiwa dan roh nasionalisme dari angkatan muda Indonesia bagai serpihan debu yang terbawa angin.
Kekhawatiran Bung Karno lainnya yang kini menjadi kenyataan adalah munculnya demokrasi liberal dengan sistem ekonomi liberal Laisez-faire (sistem ekonomi pasar bebas) yang jauh dari jiwa Berdikari. Alur kinerja dari sistem tersebut adalah perampasan kekayaan SDA bahkan SDM sebuah negara untuk kepentingan kapitalis dunia. Munculnya Orde Baru memberi peluang besar masuknya sistem liberalistik segala bidang ala Barat tersebut di Indonesia. Berkat kebohongan sejarah yang diprakarsai Orde Baru, pendapat kebanyakan mengatakan buang jauh-jauh alam pikiran Marxisme, karena itulah yang membuat masyarakat Indonesia phobia terhadap pemikiran Kiri/ Marxisme.
Pada tahun 1926, melalui tulisannya yang berjudul Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme, Bung Karno dengan jelas menghimbau akan adanya persatuan dari ketiga ideologi besar tersebut. Mengapa? Karena untuk membangun suatu bangsa, maka dibutuhkan suatu konsep. Nasakom adalah sebuah konsep konstruktif yang jelas dan tegas. Namun, dengan kekuatan intervensi asing dalam jiwa Orde Baru yang ingin mengeruk sumber daya alam Indonesia, maka inti ajaran Bung Karno, misalnya Nasakom “dihilangkan” bahkan menurut salah satu sejarawan barat, Orde Baru berhasil dalam “memfosilkan pemikiran Bung Karno.”
Bung Karno mengajarkan azas Nasionalisme, Agama/ Islam, dan Marxisme/ komunisme (Nasakom) dengan tujuan mengikat seluruh himpunan masyarakat untuk berjuang bersama-sama. Dalam konteks abad penjajahan, dimana Bung Karno melahirkan gagasan tersebut, yang ditekankan adalah adanya persatuan dan kesatuan dari tiga elemen besar yang terkandung di dalamnya. Ajaran Nasakom Bung Karno “diramu” sebagai azas kesatuan bangsa untuk menentang segala bentuk kapitalis imperialisme.
Maaf kalo berantakan ya gan/sis, ane cuman mengingatkan amanat dari founding father. MENOLAK LUPA
JAS MERAH
SUMUR
Diubah oleh ijoroyo22 30-11-2016 08:44
0
5.3K
49
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923KThread•83.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru