- Beranda
- Berita dan Politik
FOKUS: Kebangetan, Kertas Alquran Kok Dijadikan Keset?
...
TS
everesthome
FOKUS: Kebangetan, Kertas Alquran Kok Dijadikan Keset?
FOKUS: Kebangetan, Kertas Alquran Kok Dijadikan Keset?
Selasa, 29 November 2016 - 06:29 wib
JIKA masyarakat di ibu kota DKI Jakarta masih heboh dengan adanya rencana aksi besar-besaran 2 Desember mendatang, warga di Yogyakarta tengah digegerkan dengan ditemukannya keset atau alas kaki berisi kertas Alquran.
Awalnya, kehebohan ini ditemukan seorang warga Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bernama Fauzi. Awalnya dia curiga melihat bayangan tulisan Alquran kala mencuci keset miliknya.
Kecurigaan itu kemudian mengarahkannya untuk menyobek kesetnya yang kemudian, benar dia temukan beberapa kertas Alquran yang berasal dari Surah Ali Imran dan An Nisa di dalamnya.
Hal itu pun turut dilaporkan ke polisi dan aparat Polsek Prambanan, bergerak melakukan penelusuran ke Pasar Prambanan, tempat Fauzi membeli keset berisi kertas Alquran tersebut.
(Baca: Keset Berisi Kertas Alquran Hebohkan Warga Yogyakarta)
Diketahui dalam penelusuran polisi di Pasar Prambanan, ditemukan penjualnya. Yakni seorang ibu paruh baya berusia 55 tahun bernama Bu Mantep.
Dia mengaku tak tahu jika keset yang dijualnya berisi kertas Alquran di dalamnya. Dia mendapatkan stok keset itu dari penjual keliling lainnya yang biasa memasok barang perabotan rumah tangga di pasar.
"Saya juga enggak tau kalau ada tulisan Alquran di dalam keset. Keset itu hanya disetori (dipasok) dari penjual keliling. Saya lupa dulu belinya berapa per biji," kata Bu Mantep, pemilik kios pada wartawan, Senin (28/11/2016).
Dikatakan Bu Mantep, dia tak mengenal siapa yang memasok keset tersebut. Meski mengetahui orangnya berjenis kelamin laki-laki, namun kedatangannya ke kios tidak tentu dalam kurun waktu tertentu.
"Kadang seminggu, dua minggu, datang cuma ngecek. Kalau sudah habis ya tinggal kita mau ambil berapa, misal 10 atau 20 keset. Harganya saya lupa," elaknya.
Di lain pihak, Kanit Patroli Polsek Prambanan Ipda Sumardi, menyatakan menyita 13 keset lainnya yang diduga juga berisi kertas Alquran dalam penelusurannya, setelah mendapati satu keset yang ternyata berisi kertas Alquran.
(Baca juga: Polisi Telusuri Keset Berisi Kertas Alquran di Yogyakarta)
“Satu keset ini kita sita, sedang kita buatkan bukti penyitaan untuk pedagang. Siapa yang menyuplai keset, masih kita cari. Informasinya juga menyuplai di Pasar Gendeng. Kita ke sana juga untuk razia serupa ke pedagang. Syukur kalau menemukan yang menyuplai keset,” tandas Ipda Sumardi.
Selain polisi, pihak Kecamatan Prambanan juga ikut bergerak melakukan razia keset berisi kertas Alquran. Begitupun dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sleman.
Hal seperti ini sedianya bukan kali pertama muncul. Bahkan barang serupa dengan kontroversi yang sama pun pernah terjadi di Kediri, Jawa Timur.
Kala itu, warga Desa Sumbergambi, Desa Sonorejo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, datang laporan dari beberapa remaja masjid ke Mapolsek Grogol Polres Kediri Kota.
Mereka melaporkan sembari membawa barang bukti berupa dua keset yang bawahnya atau alasnya, bertuliskan ayat Alquran Surat Al Ikhlas. Dua keset itu ditemukan dijual di sebuah warung seorang warga bernama Agus di Desa Sumbergambi.
Agus pun mengaku dia tak tahu bahwa keset yang didapatnya dari pemasok lain untuk dijual di warungnya, terdapat tulisan ayat Alquran.
(raw)
sumber
BERITA TERKAIT :
Keset Berisi Kertas Alquran Hebohkan Warga Yogyakarta
Senin, 28 November 2016 - 12:48 wib
SLEMAN - Petugas kepolisian dari Polsek Prambanan, Sleman, Yogyakarta menemukan satu keset atau alas kaki yang terdapat penggalan teks kitab suci Alquran. Temuan keset tersebut terdapat di Pasar Prambanan yang berada di Dusun Pelemsari, Bokoharjo, Prambanan. Keset tersebut diperoleh dari pemilik salah satu kios di pasar tersebut.
"Saya juga enggak tau kalau ada tulisan Alquran di dalam keset. Keset itu hanya disetori (dipasok) dari penjual keliling. Saya lupa dulu belinya berapa perbiji," kata Bu Mantep, pemilik kios pada wartawan, Senin (28/11/2016).
Mantep mengaku membeli keset dengan jumlah bijian dan tak sampai lebih dari 20 lembar. Satu keset dia jual ke pembeli dengan harga Rp5.000,00. Perempuan ini mengaku kaget saat petugas kepolisian mengecek beberapa keset yang dijual.
"Kaget juga, saya kira mau beli keset," katanya.
Dikatakan Mantep, ia tak mengenal siapa yang memasok keset tersebut. Meski mengetahui orangnya berjenis kelamin laki-laki, namun kedatangannya ke kios tidak tentu dalam kurun waktu tertentu.
"Kadang seminggu, dua minggu, datang cuma ngecek. Kalau sudah habis ya tinggal kita mau ambil berapa, misal 10 atau 20 keset. Harganya saya lupa," elaknya.
Sementara Camat Prambanan, Abu Bakar turut blusukan ke pasar saat melakukan razia. Dia meminta agar pedagang lebih berhati-hati jika menerima barang dari orang lain. Sebab, melihat kasus ini, justru yang dirugikan malah pedagang.
"Ya kedepan sebaiknya lebih hati-hati, tidak asal menerima barang," tukas Abu Bakar. (sym)
sumber
Selasa, 29 November 2016 - 06:29 wib
JIKA masyarakat di ibu kota DKI Jakarta masih heboh dengan adanya rencana aksi besar-besaran 2 Desember mendatang, warga di Yogyakarta tengah digegerkan dengan ditemukannya keset atau alas kaki berisi kertas Alquran.
Awalnya, kehebohan ini ditemukan seorang warga Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bernama Fauzi. Awalnya dia curiga melihat bayangan tulisan Alquran kala mencuci keset miliknya.
Kecurigaan itu kemudian mengarahkannya untuk menyobek kesetnya yang kemudian, benar dia temukan beberapa kertas Alquran yang berasal dari Surah Ali Imran dan An Nisa di dalamnya.
Hal itu pun turut dilaporkan ke polisi dan aparat Polsek Prambanan, bergerak melakukan penelusuran ke Pasar Prambanan, tempat Fauzi membeli keset berisi kertas Alquran tersebut.
(Baca: Keset Berisi Kertas Alquran Hebohkan Warga Yogyakarta)
Diketahui dalam penelusuran polisi di Pasar Prambanan, ditemukan penjualnya. Yakni seorang ibu paruh baya berusia 55 tahun bernama Bu Mantep.
Dia mengaku tak tahu jika keset yang dijualnya berisi kertas Alquran di dalamnya. Dia mendapatkan stok keset itu dari penjual keliling lainnya yang biasa memasok barang perabotan rumah tangga di pasar.
"Saya juga enggak tau kalau ada tulisan Alquran di dalam keset. Keset itu hanya disetori (dipasok) dari penjual keliling. Saya lupa dulu belinya berapa per biji," kata Bu Mantep, pemilik kios pada wartawan, Senin (28/11/2016).
Dikatakan Bu Mantep, dia tak mengenal siapa yang memasok keset tersebut. Meski mengetahui orangnya berjenis kelamin laki-laki, namun kedatangannya ke kios tidak tentu dalam kurun waktu tertentu.
"Kadang seminggu, dua minggu, datang cuma ngecek. Kalau sudah habis ya tinggal kita mau ambil berapa, misal 10 atau 20 keset. Harganya saya lupa," elaknya.
Di lain pihak, Kanit Patroli Polsek Prambanan Ipda Sumardi, menyatakan menyita 13 keset lainnya yang diduga juga berisi kertas Alquran dalam penelusurannya, setelah mendapati satu keset yang ternyata berisi kertas Alquran.
(Baca juga: Polisi Telusuri Keset Berisi Kertas Alquran di Yogyakarta)
“Satu keset ini kita sita, sedang kita buatkan bukti penyitaan untuk pedagang. Siapa yang menyuplai keset, masih kita cari. Informasinya juga menyuplai di Pasar Gendeng. Kita ke sana juga untuk razia serupa ke pedagang. Syukur kalau menemukan yang menyuplai keset,” tandas Ipda Sumardi.
Selain polisi, pihak Kecamatan Prambanan juga ikut bergerak melakukan razia keset berisi kertas Alquran. Begitupun dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) DIY dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sleman.
Hal seperti ini sedianya bukan kali pertama muncul. Bahkan barang serupa dengan kontroversi yang sama pun pernah terjadi di Kediri, Jawa Timur.
Kala itu, warga Desa Sumbergambi, Desa Sonorejo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, datang laporan dari beberapa remaja masjid ke Mapolsek Grogol Polres Kediri Kota.
Mereka melaporkan sembari membawa barang bukti berupa dua keset yang bawahnya atau alasnya, bertuliskan ayat Alquran Surat Al Ikhlas. Dua keset itu ditemukan dijual di sebuah warung seorang warga bernama Agus di Desa Sumbergambi.
Agus pun mengaku dia tak tahu bahwa keset yang didapatnya dari pemasok lain untuk dijual di warungnya, terdapat tulisan ayat Alquran.
(raw)
sumber
Wah....yang ini jelas penistaan agama...
Buat MUI, FPI, HMI .....Jangan lupa untuk bikin acara demo juga....
Aksi Bela Islam Jilid 4 ---> 9 Desember 2016 ---> Demo thd penjual keset
Aksi Bela Islam Jilid 5 ---> 16 Desember 2016 ---> Demo thd Desmond J Mahesa
Aksi Bela Islam Jilid 6 ---> 23 Desember 2016 ---> Demo thd pembuat keset
Aksi Bela Islam Jilid 7 ---> 30 Desember 2016 ---> Demo tangkap penjual keset & pembuat keset
Aksi Bela Islam Jilid 8 ---> 6 Januari 2017 ---> Demo tangkap Desmond J Mahesa
Aksi Bela Islam Jilid 9 ---> 13 Januari 2016 ----> Demo kedubes Myanmar
Aksi Bela Islam Jilid 10 ---> 20 Januari 2017 ---> Demo Trump
Buat MUI, FPI, HMI .....Jangan lupa untuk bikin acara demo juga....
Aksi Bela Islam Jilid 4 ---> 9 Desember 2016 ---> Demo thd penjual keset
Aksi Bela Islam Jilid 5 ---> 16 Desember 2016 ---> Demo thd Desmond J Mahesa
Aksi Bela Islam Jilid 6 ---> 23 Desember 2016 ---> Demo thd pembuat keset
Aksi Bela Islam Jilid 7 ---> 30 Desember 2016 ---> Demo tangkap penjual keset & pembuat keset
Aksi Bela Islam Jilid 8 ---> 6 Januari 2017 ---> Demo tangkap Desmond J Mahesa
Aksi Bela Islam Jilid 9 ---> 13 Januari 2016 ----> Demo kedubes Myanmar
Aksi Bela Islam Jilid 10 ---> 20 Januari 2017 ---> Demo Trump
BERITA TERKAIT :
Quote:
Keset Berisi Kertas Alquran Hebohkan Warga Yogyakarta
Senin, 28 November 2016 - 12:48 wib
SLEMAN - Petugas kepolisian dari Polsek Prambanan, Sleman, Yogyakarta menemukan satu keset atau alas kaki yang terdapat penggalan teks kitab suci Alquran. Temuan keset tersebut terdapat di Pasar Prambanan yang berada di Dusun Pelemsari, Bokoharjo, Prambanan. Keset tersebut diperoleh dari pemilik salah satu kios di pasar tersebut.
"Saya juga enggak tau kalau ada tulisan Alquran di dalam keset. Keset itu hanya disetori (dipasok) dari penjual keliling. Saya lupa dulu belinya berapa perbiji," kata Bu Mantep, pemilik kios pada wartawan, Senin (28/11/2016).
Mantep mengaku membeli keset dengan jumlah bijian dan tak sampai lebih dari 20 lembar. Satu keset dia jual ke pembeli dengan harga Rp5.000,00. Perempuan ini mengaku kaget saat petugas kepolisian mengecek beberapa keset yang dijual.
"Kaget juga, saya kira mau beli keset," katanya.
Dikatakan Mantep, ia tak mengenal siapa yang memasok keset tersebut. Meski mengetahui orangnya berjenis kelamin laki-laki, namun kedatangannya ke kios tidak tentu dalam kurun waktu tertentu.
"Kadang seminggu, dua minggu, datang cuma ngecek. Kalau sudah habis ya tinggal kita mau ambil berapa, misal 10 atau 20 keset. Harganya saya lupa," elaknya.
Sementara Camat Prambanan, Abu Bakar turut blusukan ke pasar saat melakukan razia. Dia meminta agar pedagang lebih berhati-hati jika menerima barang dari orang lain. Sebab, melihat kasus ini, justru yang dirugikan malah pedagang.
"Ya kedepan sebaiknya lebih hati-hati, tidak asal menerima barang," tukas Abu Bakar. (sym)
sumber
Quote:
Diubah oleh everesthome 29-11-2016 02:52
0
3.4K
28
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
670.2KThread•40.4KAnggota
Terlama
Thread Digembok