Maaf ilustrasinya cewe
Sebelum aku tidur, aku ber-optimis untuk bersepeda pagi hari nanti. Pada saat sekitar pukul 03.00, aku sudah bangun dari tidurku. Dan, aku mulai pergi ke dapur untuk mengambil segelas air putih. Saat aku telah sadar sepenuhnya, aku ingat bahwa sebelum aku tidur aku akan bersepeda pada pagi hari. Aku tidak mengetahui pukul berapa saat itu. Aku mulai bersiap-siap lalu menuju teras rumah. Aku mengambil sepeda-ku dan dari kediaman-ku keluar. Hari itu tentunya masih gelap gulita, karena waktu masih menunjukkan sekitar pukul 03.00. Aku mulai berjalan-jalan sekitaran komplek tempat tinggal-ku. Pada saat itu aku sendirian dan suasana hening disertai dengan gelapnya sekitaran jalan yang kulewati. Tetapi, aku tidak merasakan takut sama sekali. Waktu aku sedang asyik berjalan-jalan, tiba-tiba aku terjatuh karena menabrak sebuah batu yang lumayan besar. Aku menangis karena aku jatuh dengan keras hingga membuat diriku lemas. Beberapa saat seseorang menghampiriku.
"Ayo, saya antarkan pulang" sambil mengulurkan tangan.
Aku-pun mengangguk, lalu aku menggapai tangannya. Aku di-tuntun menuju rumahku dan sepedaku juga di tarik olehnya. Saat aku dituntun menuju rumah, aku tidak bisa menoleh ke wajahnya. Tetapi, walaupun begitu aku dapat melihat dengan samar-samar. Saat sampai dirumahku sepeda telah diletakkan diluar teras rumah. Aku masuk ke-rumah, lalu kembali tidur. Sebelum aku terlelap, aku sempat melihat jam di dinding kamarku. Waktu baru menunjukkan sekitar pukul 03.40. Hal itu aku hiraukan, lalu kembali tidur. Pagi harinya ibuku membangunkanku dan menanyakan
"Mengapa sepeda berada diluar?"
Sontak, aku teringat peristiwa dini hari tadi. Lalu aku ceritakan semua-nya termasuk sosok misterius tersebut. Sosok misterius tersebut Tinggi, dan Dia adalah lelaki. Tetapi, saat aku melihat wajahnya dengan samar-samar, dia tidak memiliki wajah.