Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

aghilfathAvatar border
TS
aghilfath
SBY: Jangan Sampai Ada Maling Teriak Maling
Spoiler for SBY: Jangan Sampai Ada Maling Teriak Maling:

VIVA.co.id - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui ada pihak yang berusaha membenturkannya dengan Presiden Jokowi. Oleh karena itu, ia meminta semua elemen masyarakat untuk waspada.

"Jangan sampai kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak. Jangan sampai ada maling teriak maling. Jangan sampai ada yang mancing di air keruh. Mari berwaspada, jangan sampai kita mau diadu domba," kata SBY dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Senin, 28 November 2016.

SBY meminta masyarakat tidak memberikan ruang pada media sosial yang sudah tidak civilized (tidak berkeadaban). Sebab, kehadiran mereka justru bisa menghancurkan peradaban di negeri ini.

"Banyak yang berpendapat bahwa 'mesin penghancur' itu tidak selalu bermotifkan ideologi, tapi uang (money power)," kata SBY.

SBY mengaku amat sedih jika menyimak penggunaan bahasa yang amat kasar dan tak sedikitpun menyisakan tata krama dari kelompok medsos tertentu.

"Mereka bukan hanya merusak jiwa kita semua, lebih-lebih anak-anak dan remaja kita, tetapi sesungguhnya juga menghancurkan nilai-nilai luhur Pancasila. Kelompok model ini pulalah yang membuat bangsa kita terpecah dan saling bermusuhan," kata SBY.

Selain itu, SBY juga mengimbau masyarakat agar tidak menjadi korban dari permainan intelijen bohong dan buatan (false intelligence). Dia pun mengingat sebelum terjadinya kudeta atau makar terhadap Presiden Soekarno di bulan September tahun 1965, juga diisukan adanya Dewan Jenderal yang mau makar.

"Kemudian, yang menamakan dirinya Dewan Revolusi justru yang melakukan makar, dengan dalih daripada didahului oleh Dewan Jenderal,” kata SBY.

Ternyata yg mau makar media sosialemoticon-Matabelo

SBY Ungkap Skenario Penjatuhan Jokowi

VIVA.co.id - Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyoroti aksi sebagian umat muslim yang menuntut keadilan atas kasus Basuki Tjahaja Purnama. SBY juga melihat masalah itu kini malah mengarah ke Presiden Jokowi.

"Saya mengikuti berbagai spekulasi yang menurut saya menyeramkan. Apa itu? Muncul sejumlah skenario tentang penjatuhan Presiden Jokowi," kata SBY dalam keterangan yang diterima VIVA.co.id, Senin, 28 November 2016.

SBY mengemukakan bahwa pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tentang rencana makar menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Dia pun mengungkapkan informasi yang ia dengar tentang skenario pendongkelan Jokowi.

"Di samping ada pihak di luar kekuasaan yang berniat lakukan makar, menurut rumor yang beredar, katanya juga ada agenda lain dari kalangan kekuasaan sendiri," kata SBY.

Menurut SBY, skenario yang kedua itu digambarkan sebagai akibat dari adanya power struggle (perebutan kekuasaan) di antara mereka. Namun, ia mengaku kurang percaya.

Pertama, kata SBY, saat ini tak ada alasan yang kuat untuk menjatuhkan Presiden Jokowi. Kedua, dia mempertanyakan apakah sebegitu nekat gerakan rakyat yang tidak puas itu sehingga harus menjatuhkan Presiden dengan cara makar?

Dan ketiga, jika ada pihak di lingkar kekuasaan yang sangat berambisi dan tidak sabar lagi untuk mendapatkan kekuasaan, SBY juga bertanya apakah mereka kini sudah gelap mata sehingga hendak menjatuhkan Presiden, pemimpin yang mengangkat mereka menjadi pembantu-pembantunya.

"Memang sekarang ini namanya fitnah, intrik, adu domba dan pembunuhan karakter luar biasa gencarnya. Termasuk ganasnya ‘kekuatan media sosial’ yang bekerja bak mesin penghancur," kata SBY.

Akibat media sosial itu, lanjut SBY, banyak orang menjadi korban, termasuk dirinya. Dia juga mengungkapkan banyaknya bisikan maut, bahkan termasuk spanduk, yang mengadunya dengan Jokowi.

"Sebagai veteran pejuang politik saya punya intuisi, pengalaman, pengetahuan dan logika bahwa banyak fitnah yang memanas-manasi Presiden agar percaya bahwa SBY hendak menjatuhkan Presiden, tidak selalu berasal dari pihak Pak Jokowi. Luar biasa bukan?" kata SBY.

viva news

Seperti biasa pernyataan mantan ga jauh2 dari kalimat normatif dan kata bersayap, mengkondisikan sebagai korban media sosial adalah alibi yg dibangun untuk mengaburkan kecurigaan publik yg makin mengeras emoticon-Sorry
Diubah oleh aghilfath 28-11-2016 06:33
0
16.4K
205
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.