Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yukichannAvatar border
TS
yukichann
KISAH KAKEK SAAT PEMBERONTAKAN DI/TII MAJALAYA JAWA BARAT
THREAD DIBUAT UNTUK DIBACA DAN DIAMBIL HIKMAH NYA.
YANG GAK SUKA, CLOSE emoticon-Smilie
emoticon-Toast emoticon-Toast emoticon-Toast OK !.
baca dulu gan apa itu DI/TII
Spoiler for apaaan tuh:



sekilas tentang Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. beliau adalah teman masa kecil dari Bapak ir.Soekarno..
beliau merasa kecewa dan akhirnya membuat pergerakan. operasi pagar betis adalah cara kedua yang dilakukan setelah cara persuasif gagal.
disini, kakek ane sebagai saksi dimana pemberontakan itu terjadi. Majalaya adalah tempat yang indah, dikelilingi pegunungan dan area persawahan yang luas. sayangnya beberapa tempat belum diolah secara maksimal oleh pemerintah kabupaten Bandung. berikut fotonya yang berasal dari Google.


oke, kita mulai emoticon-Malu


Nama: Effendi Adisatjawijaya
lahir: 4 april 1939
menurutnya, saat itu Majalaya tepatnya di Paseh masih asri, udara segar dan sebagian bekerja sebagai buruh tani. hidup dengan kemiskinan dan makan seadanya yang beliau katakan kepada saya.
(foto beliau tidak dilampirkan karena privasi keluarga).
beliau pada saat itu masih berumur 7 tahun dan ikut mengalami kesengsaraan yang terjadi pada Indonesia.
beliau tidak menerangkan waktu yang detail karena faktor usia.

...........
saat shubuh, ada kang Asep bersama Mahmut yang datang kerumah kakek saya. kang asep adalah termasuk kalangan orang kaya dan tidak pelit bagi para tetangga yang susah. menurut Kakek, beliau mempunyai seorang anak bernama Emin yang menjadi teman bermain. mbu kakek adalah orang yang bisa menyembuhkan penyakit. subuh itu, mbu kakek diminta menyembuhkan isteri kang Asep yang katanya suka muntah tetapi cairan hitam yang keluar. mbu kakek datang dengan membawa kakek saya dalam keadaan langit masih gelap.
kakek saya adalah anak terakhir dari 8 bersaudara yang semuanya mengabdi kepada negara atau menjadi ABRI. karena saat itu kakek saya masih kecil maka diajak untuk sekalian menemani mbu.

karena berada di desa sebelah, kira-kira berjalan 15 menit maka sampailah disana, kakek saya diajak bermain dengan Emin jadi kakek saya tidak tahu menahu masalah pengobatan. bertukar cerita adalah hal wajib yang dilakukan kakek saya saat itu. kakek saya bercerita bahwa seminggu yang lalu dirinya diculik oleh gerombolan pemberontak DI/TII yang turun ke desa untuk mencari budak pengantar makanan. menurut beliau, beliau awalanya sedang main dikobongan yang tidak jauh dari rumah. karena jaman dahulu suasana sepi. sekitar sore kakek saya diminta untuk membawa sejenis karung yang isinya jagung. karena yang meminta seorang "uwa" maka kakek saya menurut karena dijanjikan jagung. berjalan ke arah rumah uwa tersebut tanpa keluh, kakek saya bertanya akhirnya. "Uwa, rumahnya dimana?" (pake bahasa sunda). Uwa tersebut hanya menjawab "jalan ajah jang, dikit lagi sampai." menurut kakek saya itu sudah lumayan sore dan mengarah keatas gunung.

akhirnya sampai disebuah rumah berbilik dan dibawahnya ada irigasi kecil mengalir. menurut beliau itu seperti gubuk ditengah kebun. sampai dirumah tersebut, kakek saya disuruh masuk dan dikasih 1 buah jagung. entah kenapa ditutup pintu keluar bilik tersebut. karena bukan dari tembok, terlihatlah dari celah-celah ada 3 orang lelaki yang memakai helm ABRI berbicara,"itumah kekecilan,lepasin ajah kasian." karena tubuh kakek saya kecil tidak bongsor dan itulah yang jadi keberuntungan.
akhirnya Uwa tersebut mengambil 3 jagung dan membiarkan kakek saya pulang dengan keadaan lagit hampir gelap.

perbedaan tercemin saat hampir samapi rumah dan sudah gelap langit, mbu kakek menagis dan orang sedesa bersiap mencari kakek saya karena takut diculik "KALONG WEWE"
mbu kakek langsung memeluk erat dan memberikan 3 jagung tersebut ke teman-teman kakek yang ingin mencari kakek saya sebelumnya.

beda lagi dengan cerita Emin yang hampir dibawa gerombolan saat ingin kerumah ibu tiri nya. saat itu sudah malam dan dia hanya ditemani sama kakak tirinya seorang Wanita. sebut saja namanya Elis (beliau lupa namanya).
saat ditengah perjalanan, beliau diberhentikan dan ditanya. "hei kamu tuh mau kemana ?, gak takut?" dengan sopan dan tidak tahu menahu emin dan kakanya hanya menjawab seadanya. berkat kakaknya membawa beberapa buah pisang mereka lolos dari gerombolan.

emoticon-Ultah

akhirnya sampailah dimalam mencekam menurut kakek, saat itu sebelum operasi pagar betis. para tetangga rumah beliau datang kerumah kakek saya meminta pertolongan. karena ayah kakek seorang ABRI yang turut menjadi buron. maka mbu kakek yang dianggap sakti menjadi pelindung. mbu kakek tak henti-hentinya shalawat dan doa.
malam itu, para anak kecil mengumpat di kandang bebek milik mbu disebelah rumah. karena gelap bisa jadi pertahanan sementara.
para orang tua mengumpat dibelakang bilik rumah dengan senjata seadanya. mbu kakek berjaga didepan rumah.
karena saat paginya ada kabar bahwa gerombolan akan datang bikin onar.
malam itu berlangsung tegang, entah mengapa seperti ada yang berjaga didepann rumah yaitu bisa dipanggil demang (siluman monyet setengah manusia peliharaan mbu) kata kakek.
kakek sendiri melihat dan mbu kakek mengatakan bahwa itu penjaga dari gusti allah. (menurut kakek).
malam itu, gerombolan tidak turun kedesa kakek tetapi ke desa kang Asep.
sampai sekitar subuh hingga akhirnya banyak orang-orang yang keluar mengajak ke desa sebelah. kakek saya ikut ke desa sebelah bersama tetangga.
dengan penuh ekspresi sedih, kakek mengungkapkan bahwa saat gerombolan datang para isteri ABRI dibunuh dengan keji seperti seorang wanita hamil yang ditusuk perutnya dengan bambu. pagi itu warga bergotong royong merapihkan desa dan banyaknya rumah yang dibakar membuat desa sebelah mengungsi ke desa kakek.

.....
selepas peristiwa itu mulai berlangsung operasi pagar betis. saudara kakek Kang Ujang turut serta membasmi pemebrontakan. karena banyak anggota Abri ditembak seperti disekitaran Cisanti / 0KM citarum.
banyak anggota DI/TII kelaparan hingga akhirnya turun gunung. dan bagaimana kabar pemimpinya ? menurut kakek, bapak kartosoewiryo memiliki ilmu kebal anti peluru dan bisa menghilang. bapak kartosoewiryo juga sangat rajin dalam beribadah.
maka butuh waktu lama dalam pencarian beliau.

akhirnya beliau teratngkap di gunung Gember Majalaya.



emoticon-Toast emoticon-Toast sejarah itu adalah hal terseru. MOHON MAAF APABILA ADA SALAH KATA .

SALAM JAS MERAH
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
16.3K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.