CIBINONG – Anak adalah harta titipin sang pencipta, namun apa jadinya jika pasangan suami istri dengan tega membunuh buah hatinya sendiri yang masih berumur tiga tahun, atas dasar tekanan ekonomi. Fenomena ironis ini terjadi di belahan Timur, Bumi Tegar Beriman, yakni di Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunungputri, beberapa hari lalu. Motif ekonomi pun terkuak seusai dilakukan penyidikan secara intensif oleh penyidik Polres Bogor.

Kapolres Bogor AKBP AM Dicky kepada awak media dalam jumpa pers di Mako Polres Bogor Cibinong mengatakan, kejadian yang membelit pasangan suami istri itu sudah ditangani secara intensif oleh penyidik.

“Pelaku berinisial AA dan SP, dan saat ini pelaku masih kita amankan,” ujarnya kepada wartawan,(28/11).

Lanjut Dicky, hingga kini motif utama pembunuhan yang merenggut balita berumur tiga tahun yang tak lain anak kandung dari kedua pelaku adalah masalah ekonomi, lantaran sang suami tidak memiliki pekerjaan.

Berita Sebelumnya : http://publikbogor.id/2016/11/anak-j...indungi-suami/

“Sering terjadi keributan antara suami dan istri dan anak menjadi korban kekerasan hingga meninggal dunia,” katanya.

Di tubuh korban ditemukan beberapa luka, seperti dibagian kepala dan sekujur tubuhnya. Dari keterangan yang didapatkan kepolisian atas pengakuan pelaku, anaknya itu di lukai dengan benda keras atau bisa disebut dengan gantungan baju berbahan besi.

“Keduanya bisa dijerat dengan UU No 23 tahun 2002 Pasal 80 ayat 3, dengan penjara 10 tahun dan atau denda paling banyak 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan ditambah dengan kekerasan dalam rumah tangga, dengan maksimal hukuman 15 tahun,” tandasnya.

Baca Selanjutnya : http://publikbogor.id/2016/11/alasan...antungan-baju/