Founder Lippo Group Mochtar Riady mengatakan, media harus berpihak pada kebenaran. Sifat media yang seperti itu, akan membuat media tersebut dipercaya orang.

"Salah satu yang penting, kita tidak boleh berpihak. Namun harus berpihak pada kebenaran," katanya di sela-sela acara farewell Don Bosco Selamun di Hotel Aryaduta, Kamis (24/11).

Hadir dalam acara tersebut Chairman Media Group Surya Paloh, petinggi dan jajaran Lippo serta Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) dan tokoh nasional lainnya seperti Arifin Panigoro.

Sosok Don Bosco Selamun atau yang akrab disapa DBS telah berkecimpung dalam dunia pertelevisian dan telah berkarya untuk Beritasatu TV sebagai pemimpin redaksi lebih dari lima tahun lamanya. Di bawah kepemimpinannya Beritasatu TV berhasil berkembang pesat.

Mochtar mengungkapkan, saat dirinya memberi kuliah umum di Singapura baru-baru ini ada pertanyaan terkait apa rahasia dari bisnis yang digelutinya. Menurutnya bisnis itu harus fokus. Itu merupakan prinsip yang tidak bisa ditawar.

Berangkat dari istilah i know i dont know, Mochtar mengembangkan bisnisnya. Malah menurutnya orang yang sok tahu justru adalah penyakit. Oleh karena itu, ia mencari cara yang tepat dengan mencari orang yang tepat dan profesional untuk bersama-sama menjalankan bisnisnya.

Ia pun berpandangan sosok Don Bosco Selamun orang yang tepat untuk bersama-sama mengembangkan Beritasatu TV kala itu.

"Sikap Lippo Group kita berikan ke profesional dan tidak banyak intervensi. Bersyukur Beritasatu TV diberikan kepada orang yang tahu yakni Don Bosco Selamun. Kita apresiasi kepada Don Bosco," ucapnya.

Meski mengaku sedih, karena Don Bosco harus meninggalkan Beritasatu TV, ia berharap terus yang terbaik bagi Don Bosco dan Beritasatu TV.

Hal senada juga diungkapkan, CEO Lippo Group James Riady. Banyak hal yang didiskusikan dengan Don Bosco beberapa tahun silam. Diskusinya tentang pendirian Universitas Pelita Harapan (UPH) yang melewati tiga fase.

James menjelaskan, universitas yang baik adalah universitas yang komprehensif, tidak hanya kursus komputer atau business school, tetapi dari a-z harus ada.

Kedua, riset sehingga UPH terus didorong melakukan riset. Salah satunya di bidang nanoteknologi (life science). Ketiga, universitas yang baik adalah universitas yang berdampak luas ke masyarakat. Oleh karenanya humanity science penting seperti filsafat, hukum, psikologi dan media.

"Kita merasa media penting, melalui TV kita punya kesempatan untuk berperan di dunia dengan saat ini pikirannya tidak terkendali dan yang bentuk sistem nilainya belum tentu baik. Oleh karena itu kita mencari orang dan memulai Beritasatu," paparnya.

Di luar terjadi situasi yang luar biasa saat ini. Oleh karena itu lanjut James, media harus terus mengawal demokrasi dan pembangunan bangsa.

Dengan fasilitas sederhana, Don Bosco bergabung dan mengisi hari-hari Beritasatu dengan visi besarnya.

"Tidak ada kata-kata yang bisa ditambah atau dikurangi dari peran beliau. Kita bersyukur, kiranya berkat melingkupi hidup beliau," ucapnya.

Atas dedikasi Don Bosco, ucapan terimakasih tak terhingga terus mengalir dalam acara yang penuh kekeluargaan tersebut.

Dalam acara tersebut Don Bosco pun pamit kepada seluruh petinggi dan jajaran Lippo Group. Don mengaku banyak pelajaran berharga yang ia dapatkan dari sosok Mochtar Riady.

Meski tidak lagi berkiprah di Beritasatu TV, Don masih akan berkiprah di dunia pertelevisian. Posisi Don di Beritasatu TV akan digantikan Claudius Boekan yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Pemimpin Redaksi.



http://www.beritasatu.com/pendidikan...kebenaran.html

kebenaran gan