RAKYATKU.COM, TANA TORAJA - Operasi Zebra yang telah berlangsung dua hari di Tana Toraja dikabarkan diwarnai tindakan tidak terpuji dari oknum Satuan Lalu Lintas (Satlantas) setempat.

Pelajar berinisial Jn mengaku menjadi korban penganiayaan oknum anggota Satlantas itu. "Saya ditempeleng beberapa kali. Juga saya ditendang di bagian perut dan pantat, Pak," kata Jn kepada Rakyatku.com, Kamis (17/11/2016).

Dia menjelaskan, peristiwa itu berlangsung di depan Hotel Misiliana. Saat itu, puluhan petugas sedang menggelar operasi Zebra.

Korban yang mengendarai sepeda motor barunya datang dari arah Rantepao menuju objek wisata Londa. Saat melintas di depan hotel, kendarannya dihentikan polisi.

"Diminta STNK dan SIM saya. Memang saya ndak punya SIM dan ini motor baru, jadi belum ada STNK-nya. Surat keterangan dari dealer juga tertinggal di rumahku, Pak," kata dia.

Mengetahui dirinya akan ditilang, dia pun mengeluh. "Polisi itu marah, Pak. Dia kira mungkin saya ejek, padahal saya mengeluh sama diri sendiri," jelasnya.

Saat dianiaya, kata dia, tak ada polisi satupun yang meleraikan. Akibatnya, Jn menderita luka di bibir dan perutnya.

"Polisi lain lihat-lihat saja. Saya kan mau ji ditilang, tapi kenapa harus ditempeleng dan ditendang. Saya kenal ji polisinya, tapi tidak tahu namanya. Saya lapor dulu ke orangtua baru melapor ke kantor polisi," kata dia.

Meski demikian, belum ada keterangan resmi dari kepolisian setempat terkait kabar ini. Upaya konfirmasi sudah, namun belum ada respons.

http://news.rakyatku.com/read/28333/2016/11/17/siswa-di-toraja-ini-mengaku-dianiaya-saat-operasi-zebra

ini sih begundal 86 namanya