Kudengarkan deburan ombak bersama angin yang berhembus menerpa tubuh ini kurasakan pasir di bawah kakiku, kupejamkan mata dan bayangan masa itu kembali muncul. Pantai ini dan kenangan bersamamu yang masih terlihat jelas di ingatanku. Cukup lama kurasakan kosongnya hati ini, bertahan dibalik senyuman di wajahku. Bagaimana? Beri tahu aku bagaimana aku bisa menerima kepergianmu? 5 tahun berlalu tapi kepergianmu masih begitu menyayat hatiku. Kulakukan berbagai cara untuk dapatkan kembali bahagiaku kubuka hati ini untuk lelaki lain, perlahan mencintai seseorang selain dirimu. Kukira ini cinta tapi kenapa aku tak bisa sebahagia saat bersamamu? Kukira aku berhasil bangkit dari perasaanku padamu tapi kenapa hatiku masih terasa kosong? Aku salah, ternyata aku salah, itu bukan cinta dan aku masih belum bisa merubah perasaanku padamu, itu hanya bahagia sesaat dan bukan itu yang harapkan. Aku lelah bertahan hidup dengan kekosongan hati selama ini, masih mampukah aku bertahan atau haruskah aku menyusulmu saja. Dilema, apa lagi yang dapat kulakukan? Lelah, hatiku lelah hidup di balik senyum palsuku. Aku merindukanmu, aku rindu pelukanmu, aku rindu belaian tanganmu di kepalaku saat aku terpuruk, aku rindu tatapanmu, aku rindu senyumanmu, aku rindu semuanya tentangmu. Aku berpikir apa kau juga merindukanku, apa kau tau bagaimana aku sekarang. Tak bisakah aku melihatmu lagi, dalam mimpipun tak apa untuk sekedar obati rasa rindu ini. Rindu ini makin menyakitkan saat kusadari bahwa tak mungkin aku dapat melihatmu lagi.