Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kafir.jayaAvatar border
TS
kafir.jaya
Para Pemuka Agama AS akan Sambangi Donald Trump

Jakarta, CNN Indonesia -- Para pemuka agama di Amerika Serikat akan menemui presiden terpilih Donald Trump untuk menegaskan soal kebebasan beragama di negara itu. Pasalnya, terpilihnya Trump sebagai presiden dikhawatirkan memicu sentimen anti-Islam di negara itu, sesuai dengan retorika kebencian yang disampaikannya selama kampanye.

Imam masjid asal Indonesia yang tinggal di New York, Shamsi Ali, mengatakan para pemuka agama Islam, Kristen dan Yahudi yang tergabung dalam organisasi A Partnership of Faith telah mengadakan rapat untuk menyikapi kekhawatiran yang meluas akibat terpilihnya Trump.

Mereka akan menyambangi Trump usai dilantik untuk memberikan masukan bagaimana menyikapi perpecahan agama dan ras yang saat ini terjadi di negara tersebut.

"Kami akan menyampaikan kepada presiden AS bahwa kami tidak bisa dipecah belah, kami bersatu dan bersama membangun negara ini. Islam adalah bagian integral dari masyarakat AS, jangan sampai ada pihak yang dikorbankan karena ingin mendapat dukungan dari pihak tertentu," kata Shamsi saat ditemui CNN Indonesia di New York, Jumat (11/11).

Shamsi mengatakan, para pemuka agama akan mengatur strategi dengan melihat arah kebijakan Trump nantinya. Shamsi mengatakan karakter Trump yang rasialis bisa mempengaruhi kebijakannya di pemerintahan.

"Kita tidak tahu kebijakannya apa, tapi karakter pribadi menentukan kebijakan. Yang pasti terpilihnya Donald Trump ada sebuah tragedi politik," kata imam di Jamaica Muslim Center, New York, ini.

Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton dalam pemilihan umum 8 November lalu. Usai terpilih, banyak masyarakat AS yang turun ke jalan memprotes sikap Donald Trump yang rasis, diskriminatif dan cenderung melecehkan perempuan.

"Di satu sisi AS adalah negara yang gencar menyebarkan demokrasi. Sementara di sisi lain, yang terpilih presiden justru yang tidak sejalan dengan ide demokrasi, ini paradoks," tutur Shamsi.

Terpilihnya Trump dikhawatirkan akan meningkatkan kasus Islamofobia di AS. Dibakar retorika anti-Islam, para pendukung Trump berpotensi melakukan tindakan buruk terhadap umat Islam.

"Yang mengkhawatirkan adalah mereka yang anti Islam seolah mendapat pembenaran. Trump sendiri saya yakin akan berubah melakukan kebijakan yang berdasarkan konstitusi, karena memang kebebasan beragama diatur oleh konstitusi AS," tegas Shamsi.

http://www.cnnindonesia.com/internas...-donald-trump/

udah karungin buang laut aja itu yang ga mau ikut aturanemoticon-army:

benci kafir, liberalisme, sekulerisme, pluralisme, demokrasi, kebebasan berekspresi, tapi pengen tinggal di amerikaemoticon-Ngakak
sebelahblog
anasabila
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
3.5K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.