Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Apa motif pelaku teror bom Samarinda?

Personel Brimob Polda Kaltim mengamankan lokasi ledakan bom di Gereja Oikumene Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016).
Ledakan bom terjadi di Gereja Oikumene di Jalan Cipto Mangunkusumo Nomor 37, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kota Samarinda, Minggu (13/11/2016). Ledakan terjadi sekitar pukul 10.30, ketika puluhan jemaat Gereja Oikumene sedang kebaktian sesi kedua.

Ledakan itu berasal dari tas yang diduga berisi bom molotov yang dilempar pelaku. Peristiwa itu menyebabkan lima anak dan bayi berusia lima tahun terluka. Ledakan bom molotov itu juga mengakibatkan empat unit sepeda motor mengalami kerusakan.

"Anak-anak itu terkena bom saat bermain di halaman, sambil menunggu orang tua mereka keluar dari gereja. Beruntung, anak saya berhasil selamat," kata jemaat Gereja Oikumene, Mawarni.

Tak lama setelah kejadian, polisi menangkap orang yang dicurigai sebagai pelaku pengeboman itu berinisial JO alias MAK 32 tahun, tinggal di Jalan Cipto RT 04, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Samarinda Seberang. JO pernah dihukum penjara 3 tahun 6 bulan terkait kasus terorisme dan dinyatakan bebas bersyarat pada 28 Juli 2014.

Polisi belum menyampaikan idetintas terduga pelaku pengeboman. Dikutip Antaranews, Kepala Polda Kalimantan Timur, Inspektur Jenderal Polisi Safaruddin mengatakan polisi akan menyelidiki jaringan dari pelaku yang kini sudah ditangkap.

"Tapi yang pasti, peledakan Gereja Oikumene itu dilakukan teroris dan kami masih menyelidiki jaringannya," kata Safaruddin usai menjenguk korban ledakan di RSUD A Moeis.

Kasus peledakan bom di Gereja Oikumene mendapat sorotan Presiden Joko Widodo. Presiden memerintahkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian untuk mengusut tuntas kasus bom ini.

"Saya sudah perintahkan Kapolri untuk menangani, lakukan sebuah penegakan hukum yang tegas dan usut secara tuntas pelaku," kata Jokowi dikutip laman Sekretariat Kabinet.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk pelaku peledakan bom molotov di Gereja Oikumene yang dinilai bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila. MUI menengarai tindakan tersebut adalah bentuk teror yang dilakukan oleh kelompok yang menginginkan terjadinya kekacauan, distabilitas nasional, dan disintegrasi bangsa Indonesia.

"Tindakan tersebut dapat mengusik kerukunan hidup umat beragama dan mengancam kebhinekaan dalam NKRI," ujar Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid dikutip Republika.

MUI, kata Zainut, meminta kepolisian bertindak cepat menangkap pelakunya dan mengusut tuntas motifnya. Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap tenang, tidak terpancing provokasi, hasutan, dan ajakan melakukan tindakan yang melanggar hukum.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-bom-samarinda

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Sejumlah suara dunia melunak setelah Trump terpilih Presiden

- Elektabilitas parakandidat dan isu agama pada Pilkada DKI 2017

- Saat ikhtiar perbaikan masjid terganjal tudingan anti-Islam

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
4.5K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread733Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.