Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Pilkada
  • KPU DKI: Tim Kampanye Ahok Harus Pandai, Jangan Cari KAMBING HITAM

veiilaAvatar border
TS
veiila
KPU DKI: Tim Kampanye Ahok Harus Pandai, Jangan Cari KAMBING HITAM
Selasa, 15 November 2016 10:14 WIB

Jakarta,- Tim kampanye pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – Djarot Saiful Hidajat berang. Hal tersebut, lantaran sering mendapatkan penolakan saat sosialisasi ke masyarakat. Apalagi, aksi tersebut terjadi cukup massif hampir di seluruh wilayah ibukota.

Kemarin, pasangan cawagub nomor urut dua Djarot, juga mendapatkan aksi penolakan warga Pasar Baru, Jakarta Pusat. Tentu, ini cukup merugikan pasangan cagub dan cawagub. Tetapi, permasalahan itu tidak bisa disalahkan sepenuhnya terhadap warga. Sebab, masyarakat menilai, Ahok diduga telah menistakan Al Quran.

Namun, seiring banyaknya penolakan masyarakat tersebut, Juru Bicara Tim Kampanye pasangan Ahok-Djarot, Bestari Barus menuding, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI gagal menjalankan fungsinya selaku penyelanggara pemilu. Padahal, mereka memiliki alokasi anggaran besar yang harus dimanfaatkan dengan baik.

"Seharusnya penolakan tidak terjadi. Andai saja KPU kerjanya benar lakukan sosialisasi," kata Bestari di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Semestinya, kata Bestari, anggaran hibah sebesar Rp478 miliar dapat dimanfaatkan sosialisasi secara massif ke masyarakat. Jangan, sampai partisipasi pemilih di Jakarta rendah akibat tidak apiknya kerja KPU dan Badan pengawas pemilu (Bawaslu) DKI. "Ada potensi cacat demokrasi di DKI ini. Sebab, KPU dan Bawaslu tak maksimal," tegasnya.

Terpisah, salah satu Anggota Tim Relawan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Uno, Denny Iskandar menilai, kampanye merupakan sekedar hak pasangan calon bukan kewajiban, sehingga bisa digunakan atau tidak, itu merupakan urusan pasangan calon.‎

Menurut dia, namanya kewajiban itu sesuatu yang harus dijalankan. Sedangkan, hak enggak wajib. "Penolakan warga itu hak mereka. Apakah, ikut kampanye atau tidak. Harus dipahami itu," tegasnya.

Jika warga menolak menghadiri kampanye pasangan nomor dua. Dia menegaskan, jangan melempar kesalahan penyelenggara dan masyarakat. Artinya masalah ini, KPU dan Bawaslu DKI harus cermat menyelesaikan laporan oleh pihak pasangan nomor urut dua. "Penolakan merupakan hak warga," tegas dia.

Harus Berkaca

Sementara itu, Ketua KPU DKI Sumarno menyatakan, tim kampanye Ahok-Djarot harus berkaca kenapa ditolak warga saat kampanye. Semestinya, mereka siapkan tim advance untuk menijau lokasi kampanye terlebih dahulu. Apakah, ada penolakan atau tidak di lingkungan tersebut.

"Tim Ahok-Djarot harus pandai buat pemetaan. Apakah ditolak atau tidak. Jangan, mencari kambing hitam salahkan penyelenggara pemilu," tegas Sumarno.

Masalah, penolakan kata dia, tidak terjadi dengan dua pasangan lain. Sebab, menurut dia, jika tim pasangan nomor urut dua menuding KPU dan Bawaslu kurang sosialisasi, seharunya semua cagub dan cawagub ditolak. Penolakan dilakukan masyarakat hanya satu pasangan.

"Perbaiki tim dan kulonuwun ke RT/RW. Kalau, ditolak ke tempat lain. Ini kan simple. Jangan, cari orang untuk disalahkan," tandasnya.


(Sammy)
http://nasional.harianterbit.com/nas...-Kambing-Hitam


============================

emoticon-Wakaka Baru tahu pak, Lha wong banjir aja salah LAUT dan Auto Sabotase emoticon-Wakaka Mau tim sukses mau mahoK sama bacot emoticon-Wakaka
Lagian ngapain kampanye kan sudah punya 1 JUTA KTP BODONG emoticon-Wakaka emoticon-Wakaka

KPU DKI: Tim Kampanye Ahok Harus Pandai, Jangan Cari KAMBING HITAM
KPU DKI: Tim Kampanye Ahok Harus Pandai, Jangan Cari KAMBING HITAM
KPU DKI: Tim Kampanye Ahok Harus Pandai, Jangan Cari KAMBING HITAM
emoticon-No Hope emoticon-No Hope
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
2.5K
33
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilkada
PilkadaKASKUS Official
5.3KThread661Anggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.