- Beranda
- Berita dan Politik
Djarot tak Masalah jika Partai Pengusung Menarik Dukungan
...
![cleartheissue](https://s.kaskus.id/user/avatar/2015/12/27/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
cleartheissue
Djarot tak Masalah jika Partai Pengusung Menarik Dukungan
Metrotvnews.com, Jakarta: Isu penarikan dukungan dari beberapa partai pengusung Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat tidak akan memengaruhi kampanye pasangan tersebut. Penarikan dukungan dinilai hanya bersifat politis.
"Ora popo. Enggak apa-apa, yang penting kan (dukungan) warganya," ungkap Djarot di sela-sela blusukannya di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (13/11/2016).
Calon wakil gubernur petahana itu tidak masalah jika partai-partai pengusung, selain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, benar-benar menarik dukungannya. Menurut dia, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama tidak mempermasalahkan hal itu.
PDI Perjuangan, kata Djarot, tidak akan goyah memberi dukungan kepada pasangan cagub-cawagub nomor urut 2 itu. Namun begitu, partai dengan lambang kepala banteng moncong putih itu manyatakan bakal menghormati proses hukum yang tengah dijalani Ahok.
Mantan Wali Kota Blitar itu menegaskan, saat ini tim pemenangan Ahok-Djarot tetap solid. Relawan dan tim tetap menjalankan program seperti biasa.
"Tim pemenangan ini kan simbol dari tingkat pusat, tingkat daerah, kota, kecamatan, kelurahan. Relawan jalan, mesin partai juga jalan," kata Djarot.
Diketahui, pada Pilkada DKI 2017, pasangan Ahok-Djarot didukung empat partai; PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, dan NasDem. NasDem dikabarkan bakal menarik dukungan jika status Ahok, dalam kasus dugaan penistaan agama, meningkat menjadi tersangka.
"Kalau Ahok tersangka, kita evaluasi dia (Ahok) dalam hal aspek yuridis hukum dan moralitas. Moralitas kita sebagai partai pendukung," kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada 11 November.
Menurut Surya, kepentingan nasional harus diutamakan. Pilkada DKI Jakarta, kata dia, bukanlah segala-galanya untuk Partai NasDem.
"Kalau saya, apa yang terbaik untuk bangsa ini saja. Kalau memang benar tidak baik untuk bangsa, ya saya bilang jangan," ujar dia.
Kendati begitu, bos Media Group itu meminta berbagai pihak menghormati hukum yang berlaku. Sebab, secara konstitusi, calon dan partai pendukung tak diperbolehkan untuk menarik dukungan dan mundur dari pencalonan.
"Saya ingin mengajak bangsa menempatkan masalah ini secara proporsional mementingkan persatuan bangsa di atas kepentingan partai, kelompok, dan golongan," kata dia.
(NIN)
http://m.metrotvnews.com/pilkada/new...narik-dukungan
PPP djan faris, hanura dan golkar lagi evaluasi dukungan pak![Takut emoticon-Takut](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1itttkb.gif)
Sekali kali, jangan kita pongah hingga Tuhan mau dilawan![Turut Berduka emoticon-Turut Berduka](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zalcx0i.gif)
"Ora popo. Enggak apa-apa, yang penting kan (dukungan) warganya," ungkap Djarot di sela-sela blusukannya di Cakung, Jakarta Timur, Minggu (13/11/2016).
Calon wakil gubernur petahana itu tidak masalah jika partai-partai pengusung, selain Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, benar-benar menarik dukungannya. Menurut dia, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama tidak mempermasalahkan hal itu.
PDI Perjuangan, kata Djarot, tidak akan goyah memberi dukungan kepada pasangan cagub-cawagub nomor urut 2 itu. Namun begitu, partai dengan lambang kepala banteng moncong putih itu manyatakan bakal menghormati proses hukum yang tengah dijalani Ahok.
Mantan Wali Kota Blitar itu menegaskan, saat ini tim pemenangan Ahok-Djarot tetap solid. Relawan dan tim tetap menjalankan program seperti biasa.
"Tim pemenangan ini kan simbol dari tingkat pusat, tingkat daerah, kota, kecamatan, kelurahan. Relawan jalan, mesin partai juga jalan," kata Djarot.
Diketahui, pada Pilkada DKI 2017, pasangan Ahok-Djarot didukung empat partai; PDI Perjuangan, Golkar, Hanura, dan NasDem. NasDem dikabarkan bakal menarik dukungan jika status Ahok, dalam kasus dugaan penistaan agama, meningkat menjadi tersangka.
"Kalau Ahok tersangka, kita evaluasi dia (Ahok) dalam hal aspek yuridis hukum dan moralitas. Moralitas kita sebagai partai pendukung," kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada 11 November.
Menurut Surya, kepentingan nasional harus diutamakan. Pilkada DKI Jakarta, kata dia, bukanlah segala-galanya untuk Partai NasDem.
"Kalau saya, apa yang terbaik untuk bangsa ini saja. Kalau memang benar tidak baik untuk bangsa, ya saya bilang jangan," ujar dia.
Kendati begitu, bos Media Group itu meminta berbagai pihak menghormati hukum yang berlaku. Sebab, secara konstitusi, calon dan partai pendukung tak diperbolehkan untuk menarik dukungan dan mundur dari pencalonan.
"Saya ingin mengajak bangsa menempatkan masalah ini secara proporsional mementingkan persatuan bangsa di atas kepentingan partai, kelompok, dan golongan," kata dia.
(NIN)
http://m.metrotvnews.com/pilkada/new...narik-dukungan
PPP djan faris, hanura dan golkar lagi evaluasi dukungan pak
![Takut emoticon-Takut](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ly1itttkb.gif)
Sekali kali, jangan kita pongah hingga Tuhan mau dilawan
![Turut Berduka emoticon-Turut Berduka](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fbeg2zalcx0i.gif)
Diubah oleh cleartheissue 14-11-2016 14:54
0
2.7K
28
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
671.8KThread•41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru