Presiden Amerika ke-45, Donald Trump, memang dikenal punya gaya yang khas. Tak hanya gaya bicara, tapi dalam hal fashion pun Trump cenderung sudah dipaten, alias itu-itu saja. Misalnya saja jas yang selalu ia kenakan jika diperhatikan selalu berwarna gelap. Hanya dasi dan topinya saja yang kerap berganti model dan warna.

Namun meski demikian, sejumlah penggemar Trump turut memiliki atasan seperti yang dipunyai miliarder nyentrik itu. Ternyata, tak sulit untuk mendapatkannya. Pasalnya, jas Trump ada di situs belanja Amazon.


buzzfeed.com
Ngomong-ngomong soal jas Trump, tahukah kamu kalau jas yang ia kenakan buatan Indonesia? Fashion Trump memang diketahui mengenakan brand-nya sendiri, Donald J. Trump Signature. Lalu, merek dagangnya itu juga dijual di situs belanja terbesar, Amazon.

Terbongkarnya sosok yang menggembar-gemborkan cinta produk Amerika ini bermula saat wartawan media Amerika BuzzFeed memesan dua buah jas tersebut untuk mengetahui lebih dalam soal jas tersebut.

Hasilnya, di bagian kerah jas biru gelap ini ada tulisan “Made in Indonesia”. Hal ini tentu bertentangan dengan kampanyenya selama mencalonkan diri sebagai capres Amerika dan kerap menyuarakan untuk membawa pekerjaan manufaktur di luar negeri kembali ke Amerika.


buzzfeed
Setelah ditelusuri ternyata ada beberapa jas yang dikategorikan ‘diimpor’ sekaligus ‘dibuat di AS’. Di antaranya Donald Trump Men’s Two-Button Side-Vent Striped Suit yang dibanderol US$145.29 – US$279.99 atau sekitar Rp 1,9 juta – Rp 3,7 juta. Lalu Donald Trump Men’s Two-Piece Windowpane Suit dihargai US$158.35 – US$279.99 atau sekitar Rp 2 juta – Rp 3,7 juta.

Sementara, Donald Trump Men’s Two-Piece Suit With Two-Button Side Vent Jacket and Pant yan merupakan jas buatan Indonesia ini dihargai US$158.37 – US$279.99 atau sekitar Rp 2 juta – Rp 3,7 juta.


cnn.com
Kata Daniel Wagner, sang wartawan, Trump ternyata sering membuat produknya di luar negeri. BuzzFeed sempat mengunjungi satu pabrik di Honduras, yang ternyata para pekerjanya hanya dibayar beberapa dolar per hari untuk membuat pakaian Trump.

Bahkan, di Amerika Serikat, Trump tidak sepenuhnya memberikan pekerjaan kepada warga Amerika. Bulan lalu, ia mempekerjakan 78 orang dari negara lain sebagai staf di klub pribadinya di Palm Beach. Dia berdalih, tidak ada orang Amerika yang tersedia melakukan pekerjaan tersebut