- Beranda
- Berita dan Politik
Motor Pelempar Bom Molotov di Samarinda Milik Pria yang Tewas di Suriah
...
TS
3.hebat
Motor Pelempar Bom Molotov di Samarinda Milik Pria yang Tewas di Suriah
Quote:
DEMAK, KOMPAS.com - Sepeda motor yang ditinggalkan oleh J, pelaku pelemparan bom molotov ke depan Gereja Oikumene Jalan Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, merupakan motor pinjaman.
Kapolres Demak, Jateng, AKBP Heru Sutopo, membenarkan informasi bahwa sepeda motor Honda Kharisma warna hitam yang tertinggal di lokasi tersebut adalah milik warga Demak yang tewas di Suriah pada tahun 2015.
Kesimpulan ini diambil polisi setelah melakukan penelusuran dan pengembangan terkait kepemilikan sepeda motor tersebut. Pemilik asli motor tersebut merupakan warga Demak berinisial ADR yang pernah tinggal di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak Kota.
"Yang bersangkutan (ADR) kelahiran Demak, 1 Februari 1978. Dia menghabiskan masa kecilnya di Demak," ungkap Heru, Senin (14/11/2016).
Di kampungnya, ADR yang akrab disapa Wiwik itu melanjutkan kuliah di Yogyakarta selepas SMA. Setelah menikah pada tahun 2005 dengan warga Batu, Malang, Jawa Timur, mereka kemudian tinggal di Imogiri, Yogyakarta.
Sekitar tahun 2011, ADR bersama isterinya diketahui pindah ke Samarinda karena hendak membuka usaha dan tinggal bersama mertuanya yang telah lama merantau disana.
"Di Kaltim, ADR hendak usaha dagang. Sepeda motor Honda Karisma miliknya juga turut dibawa ke sana," ujar Heru.
Semenjak tinggal di Kaltim, ADR jarang bertemu keluarganya di Demak. Silaturahim dengan keluarganya hanya lewat telepon. Terakhir kali, ia pulang ke Demak bersama anak istrinya pada tahun 2014 ketika mengurus jual beli rumah orang tuanya di Demak.
"Selama di Kaltim itulah, keluarga merasa ADR mengalami banyak perubahan karakter, terutama pemahaman tentang agama yang dipahaminya," ucap Heru.
Pada akhir tahun 2014, pihak keluarga mendapatkan informasi bahwa ADR berangkat ke Suriah dengan menggunakan paspor umrah via Turki. Selang setahun kemudian, sekitar pertengahan tahun 2015, keluarga mendapatkan kabar mengejutkan bahwa ADR meninggal dunia di Suriah.
"ADR meninggal di Suriah, itu menurut kakaknya lho," kata Heru.
Sementara itu, terkait orang yang membawa sepeda motor Honda Karisma tersebut, pihak keluarga mengaku tidak mengetahuinya. Hanya saja sebelum berangkat ke Suriah, ADR pernah cerita bahwa sepeda motor miliknya sering dipinjam oleh temannya.
"Saat kami perlihatkan foto terduga pelaku pelempar bom molotov, keluarga ADR tidak mengenalnya sama sekali dan menyatakan bahwa (orang di dalam) foto (itu) bukan ADR," tandas Heru. http://regional.kompas.com/read/2016...ewas.di.suriah
Solidaritas kelompok ini benar-benar ajibb, saling membantu, saling pinjam motor, demi menyenangkan Tuhannya
semoga tuhannya ajeb-ajeb di dunia sono melihat kelakuan umatnya
Quote:
Original Posted By kemambung►Bocah kecil itu terbang dengan sayapnya. Ia kemudian berbaring dalam pelukan Tuhan. Ia meninggalkann kawan-kawan sepermainannya, meninggalkan ibu bapaknya. meninggalkan riuh dunia yang tak bersahabat dengannya.
Ia pergi ketika pagi belum usai menghantar embun. Ketika rasa kemanusiaan itu telah hilang dan digantikan teriakan Jihad.
Ia tak pernah tahu apa itu Jihad…ia hanya tahu pagi kemarin tengah bernyanyi memuji Tuhan di teras gerejanya. Ia tak pernah tahu lelaki dengan amuk amarah melemparnya sebuah bom.
Tubuh mungilnya kemudian terhempas, terluka dan terbakar.
Ia bahkan tak sempat pamitan pada teman sepermainannya. Pada guru sekolah minggunya. Pada bapak ibunya…
Ia tak sempat lambaikan tangan pada mereka yang mencintainya.
Tubuh ringkihnya tak sanggup bertahan….pagi tadi ia terbang…kembali ke surga dengan sayap mungilnya.
Ia tinggalakan bumi yang kini penuh amuk amarah atas nama mereka yang membela Tuhan.
Tolong sampaikan pada Tuhan…kami juga lelah melihat angkara ini.
Selamat jalan dik..senyummu adalah kenangan terindah bagi bumi ini.
RIP korban bom Samarinda. (SFA)
Ia pergi ketika pagi belum usai menghantar embun. Ketika rasa kemanusiaan itu telah hilang dan digantikan teriakan Jihad.
Ia tak pernah tahu apa itu Jihad…ia hanya tahu pagi kemarin tengah bernyanyi memuji Tuhan di teras gerejanya. Ia tak pernah tahu lelaki dengan amuk amarah melemparnya sebuah bom.
Tubuh mungilnya kemudian terhempas, terluka dan terbakar.
Ia bahkan tak sempat pamitan pada teman sepermainannya. Pada guru sekolah minggunya. Pada bapak ibunya…
Ia tak sempat lambaikan tangan pada mereka yang mencintainya.
Tubuh ringkihnya tak sanggup bertahan….pagi tadi ia terbang…kembali ke surga dengan sayap mungilnya.
Ia tinggalakan bumi yang kini penuh amuk amarah atas nama mereka yang membela Tuhan.
Tolong sampaikan pada Tuhan…kami juga lelah melihat angkara ini.
Selamat jalan dik..senyummu adalah kenangan terindah bagi bumi ini.
RIP korban bom Samarinda. (SFA)
0
3K
Kutip
36
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya