pagii gan, kali ini ane mostingnya pagian nih hhehehe. monggo disimak yaah




Agus dan Anies dalam PILGUB DKI kali ini sama-sama mengusung BLT (Bantuan Langsung Tunai) dalam program kampanye mereka sebagai calon gubernur DKI. Agus dikait-kaitkan dengan penjiplakan program ini dari SBY. Anies-Sandi memasukkan program ini dan Sandi menyatakan dirinya yang pertama kali mengusulkan prihal BLT ini. Sandi mengakui dirinya bahkan di-bully saat mengusulkan hal ini dan yakin bahwa BLT milik pasangan ini lebih baik.
Lihat: Sandiaga dan Agus saling Klaim Program Bantuan Langsung Tunai
Alasan mereka mengenai program ini yang perlu diperhatikan, Agus-Sylvi beralasan program ini cocok untuk meningkatkan daya beli masyarakat dan menurunkan angka kemiskinan. Anies-Sandi sendiri beralasan BLT penting untuk membantu rakyat dibawah garis kemiskinan bisa bertahan hidup sampai cukup mandiri untuk memulai usaha baru.
Lihat: Dua Cagub Hidupkan Kembali Program BLT
Efektivitas Agus melalui Program ini dipertanyakan, BLT dan penanggulangan jumlah pengangguran terkesan kontradiktif. Program BLT yang tiap bulannya rutin memberikan uang tunai kepada masyarakat akan memelihara jumlah pengangguran itu sendiri. Lain dengan Agus, Anies lebih jelas sasaran dan tujuannya, BLT diintegrasikan dengan program kewirausahaan yang dia canangkan. Pemberian uang tunai dilakukan sampai masyarakat sudah cukup mandiri untuk memulai usaha.
Hal di atas senada dengan pendapat masyarakat yang mengatakan jika untuk kebutuhan hidup, dana yang diberikan melalui BLT tidak terasa signifikan tiap bulannya. Kenaikan harga dan inflasi menyebabkan BLT lebih efektif bila dialihkan untuk keperluan lain, yaitu menumbuhkan minat kewirausahaan. Permasalahan utama dalam masyarakat adalah persoalan pekerjaan dan bertahan hidup, melalui program BLT yang ditawarkan Anies-Sandi ini persoalan tersebut dapat ditanggulangi.
Lihat: Kata Warga Jakarta Soal Program BLT Agus dan Anies
Konflik berawal dari pernyataan masing-masing Cagub yang mengatakan BLT milik mereka lebih baik dari yang lainnya, meski dapat dilihat Anies-Sandi lebih ringkas dan efektif dalam memetakan masalah dan mencari solusinya. Agus bahkan mengatakan akan mengganggarkan sampai 15 Triliun Rupiah untuk program BLT ini, hal ini perlu ditinjau lebih lanut bagaimana proses seleksi dan distribusi dananya. Jumlah uang yang yang berlimpah ini berpotensi digunakan sebagai Money Politics oleh Agus. Dana BLT yang dia anggarkan dapat digunakan untuk mengiming-imingi uang bagi siapapun yang akan memilihnya.
Isu Money Politics melalui BLT ini bukan tidak mungkin terjadi, banyak data yang mencatat perlunya pengawasan yang ketat dalam tiap kampanye yang melibatkan BLT dalam programnya. Kepala daerah banyak yang tercatat melakukan politik uang melalui iming-iming uang sebelum masa pemilihan, dan BLT dalam jumlah yang besar ditakutkan akan digunakan untuk tujuan ini.
Lihat: Membunuh Korupsi dan Budaya Money Politics
Pengalaman Anies dalam pemerintahan jelas merupakan nilai lebih dibanding Agus yang hanya mengetahui BLT melalui ayahnya. Anies-Sandi sudah melakukan riset yang lebih dalam untuk menjalankan program ini
Lihat: http://m.sisidunia.com/2016/10/31/ta...man-agus/96145