- Beranda
- Berita dan Politik
#Pengamat: Ini Aktor Demo 411
...
TS
kodok.nongkrng3
#Pengamat: Ini Aktor Demo 411
Quote:
Kamis, 10 November 2016 | 17:04 WIB | Megapolitan
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pernyataan Presiden Joko Widodo tentang adanya aktor politik yang menunggangi aksi demo 4 November yang menuntut tangkap dan adili Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ditanggapi oleh pengamat dari Universitas Indonesia Arbi Sanit.
Menurut Arbi, terlepas dari siapa yang menjadi aktor politik, namun tidak bisa dipungkiri bahwa aksi demo 4 November dilakukan karena ada aktornya, baik itu yang bertindak sebagai protagonis maupun antagonis.
"Aktornya pertama paling langsung Buni Yuni. Dia yang menarik pelatuk. Terus disambut oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan rapat membuat keputusan. Nah di sini aktornya siapa hingga buat keputusan lalu menyatakan Ahok bersalah," kata Arbi kepada Netralnews.com, Kamis (10/11/2016).
"Padahal kalau Ahok melakukam penistaan agama, seharusnya pengadilan yang mengadilinya. Tapi MUI sudah membuat keputusan," ungkapnya.
Arbi menjelaskan, ibarat gayung bersambut, MUI membuat pernyataan Ahok bersalah setelah heboh potongan video yang diunggah dan ditranskip oleh Buni Yani. Kemudian atas pernyataan MUI-lah memancing reaksi besar dari umat dan berujung pada aksi demo Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
"Pernyataan MUI tidak bisa dipungkiri yang membuat umat marah, akibatnya demo sejuta umat itu. Itu kan demo untuk membela fatwa MUI. Itu kan judulnya, surat terbuka kan. Jadi gak bisa dibantah lagi ada kaitan dengan MUI," terangnya.
Selanjutnya, menurut Arbi, muncullah aktor-aktor lainnya dalam aksi demo tersebut lewat orasi mereka, seperti Ahmad Dhani, Fahri Hamzah, Habib Rizieq, dan lainnya.
"Lalu baru aktor-aktor di lapangan seperti Rizieq, lalu mereka yang mewakili demonstran bicara dengan wapres. Lalu yang pidato atau berorasi, seperti Ahmad Dhani, Fahri Hamzah, semua itu kan aktor," ujar Arbi.
Selain itu, ada aktor lain yakni Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Yang dimaksud Arbi adalah terkait pidato SBY yang meminta aparat penegak hukum untuk memproses Ahok, sehingga jangan sampai menimbulkan opini Ahok kebal hukum. Karena jika tidak, maka sampai lebaran kuda pun akan tetap ada unjuk rasa.
"Lalu ada lagi SBY yang ikut bersikap. Itu kan aktor juga yang mendukung demo itu. Terus korlap-korlap (koordinator lapangan demo 411)," katanya.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
http://www.netralnews.com/news/megapolitan/read/35506/pengamat.ini.aktor.demo.411
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pernyataan Presiden Joko Widodo tentang adanya aktor politik yang menunggangi aksi demo 4 November yang menuntut tangkap dan adili Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ditanggapi oleh pengamat dari Universitas Indonesia Arbi Sanit.
Menurut Arbi, terlepas dari siapa yang menjadi aktor politik, namun tidak bisa dipungkiri bahwa aksi demo 4 November dilakukan karena ada aktornya, baik itu yang bertindak sebagai protagonis maupun antagonis.
"Aktornya pertama paling langsung Buni Yuni. Dia yang menarik pelatuk. Terus disambut oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan rapat membuat keputusan. Nah di sini aktornya siapa hingga buat keputusan lalu menyatakan Ahok bersalah," kata Arbi kepada Netralnews.com, Kamis (10/11/2016).
"Padahal kalau Ahok melakukam penistaan agama, seharusnya pengadilan yang mengadilinya. Tapi MUI sudah membuat keputusan," ungkapnya.
Arbi menjelaskan, ibarat gayung bersambut, MUI membuat pernyataan Ahok bersalah setelah heboh potongan video yang diunggah dan ditranskip oleh Buni Yani. Kemudian atas pernyataan MUI-lah memancing reaksi besar dari umat dan berujung pada aksi demo Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).
"Pernyataan MUI tidak bisa dipungkiri yang membuat umat marah, akibatnya demo sejuta umat itu. Itu kan demo untuk membela fatwa MUI. Itu kan judulnya, surat terbuka kan. Jadi gak bisa dibantah lagi ada kaitan dengan MUI," terangnya.
Selanjutnya, menurut Arbi, muncullah aktor-aktor lainnya dalam aksi demo tersebut lewat orasi mereka, seperti Ahmad Dhani, Fahri Hamzah, Habib Rizieq, dan lainnya.
"Lalu baru aktor-aktor di lapangan seperti Rizieq, lalu mereka yang mewakili demonstran bicara dengan wapres. Lalu yang pidato atau berorasi, seperti Ahmad Dhani, Fahri Hamzah, semua itu kan aktor," ujar Arbi.
Selain itu, ada aktor lain yakni Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Yang dimaksud Arbi adalah terkait pidato SBY yang meminta aparat penegak hukum untuk memproses Ahok, sehingga jangan sampai menimbulkan opini Ahok kebal hukum. Karena jika tidak, maka sampai lebaran kuda pun akan tetap ada unjuk rasa.
"Lalu ada lagi SBY yang ikut bersikap. Itu kan aktor juga yang mendukung demo itu. Terus korlap-korlap (koordinator lapangan demo 411)," katanya.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
http://www.netralnews.com/news/megapolitan/read/35506/pengamat.ini.aktor.demo.411
.. di tunjuk semuanya sama om arbi...
Quote:
Pengamat: Buni Yani Mengubah Fakta, Dia Biang Kerok
Selasa, 08 November 2016 | 10:39 WIB | Megapolitan
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit menilai, Buni Yani tidak bisa luput dari tuduhan sebagai pihak yang telah mengakibatkan kisruh akhir-akhir ini, lantaran video unggahan pidato Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tidak ditampilkan secara utuh dan tidak ditranskrip secara secara sempurna.
Dengan menghilangkan kata "pakai" dalam transkipnya, disebut Arbi, Buni Yani telah mengubah fakta. Sehingga jika nantinya polisi melakukan gelar perkara dan Ahok tidak terbukti bersalah, maka tidak menutup kemungkinan Buni Yani sebagai pihak yang bertanggung jawab.
"Jadi nanti gelar perkara Ahok tidak terbukti bersalah, lalu siapa yang yang bersalah? Saya rasa dia (Buni Yani) akan jadi orang yang akan diperkarakan.
Karena dia merubah fakta," kata Arbi kepada Netralnews.com, Selasa (8/11/2016).
Arbi menjelaskan, jika nantinya Buni Yani diproses secara hukum, itu sudah menjadi risiko dan tanggung jawabnya. Sebab, video utuh pidato Ahok yang diunggah oleh Pemprov DKI tidak menimbulkan polemik, namun setelah potongan video dan transkip yang tidak utuh dari Buni Yani lah yang menjadi awal mula timbulnya reaksi protes besar-besaran.
"(Buni Yani) Biang kerok, apa pun alasannya itu tanggung jawab dia. Itu risiko dia, jadi dia gak bisa mengelak," ungkapnya.
Sebelumnya, Buni Yani, membantah telah melakukan pengeditan dalam video yang diunggahnya. “Saya bersumpah demi Allah tidak mengubah apa-apa di video tersebut,” tegas Buni Yani di Gedung Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2016).
Buni Yani juga dengan tegas membantah tuduhan sejumlah pihak yang menyebutnya sebagai provokator akibat dari unggahan video Ahok yang menyinggung soal surat Al Maidah ayat 51.
"Saya dituduh menjadi provokator menyebarkan kebencian, SARA kepada publik melalui posting-an saya di Facebook. Saya dosen, masak saya mengajari mahasiswa saya menyebarkan kebencian," jelasnya.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
http://www.netralnews.com/news/megapolitan/read/34883/pengamat.buni.yani.mengubah.fakta.dia.biang.kerok
Selasa, 08 November 2016 | 10:39 WIB | Megapolitan
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pengamat politik dari Universitas Indonesia Arbi Sanit menilai, Buni Yani tidak bisa luput dari tuduhan sebagai pihak yang telah mengakibatkan kisruh akhir-akhir ini, lantaran video unggahan pidato Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), tidak ditampilkan secara utuh dan tidak ditranskrip secara secara sempurna.
Dengan menghilangkan kata "pakai" dalam transkipnya, disebut Arbi, Buni Yani telah mengubah fakta. Sehingga jika nantinya polisi melakukan gelar perkara dan Ahok tidak terbukti bersalah, maka tidak menutup kemungkinan Buni Yani sebagai pihak yang bertanggung jawab.
"Jadi nanti gelar perkara Ahok tidak terbukti bersalah, lalu siapa yang yang bersalah? Saya rasa dia (Buni Yani) akan jadi orang yang akan diperkarakan.
Karena dia merubah fakta," kata Arbi kepada Netralnews.com, Selasa (8/11/2016).
Arbi menjelaskan, jika nantinya Buni Yani diproses secara hukum, itu sudah menjadi risiko dan tanggung jawabnya. Sebab, video utuh pidato Ahok yang diunggah oleh Pemprov DKI tidak menimbulkan polemik, namun setelah potongan video dan transkip yang tidak utuh dari Buni Yani lah yang menjadi awal mula timbulnya reaksi protes besar-besaran.
"(Buni Yani) Biang kerok, apa pun alasannya itu tanggung jawab dia. Itu risiko dia, jadi dia gak bisa mengelak," ungkapnya.
Sebelumnya, Buni Yani, membantah telah melakukan pengeditan dalam video yang diunggahnya. “Saya bersumpah demi Allah tidak mengubah apa-apa di video tersebut,” tegas Buni Yani di Gedung Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (7/11/2016).
Buni Yani juga dengan tegas membantah tuduhan sejumlah pihak yang menyebutnya sebagai provokator akibat dari unggahan video Ahok yang menyinggung soal surat Al Maidah ayat 51.
"Saya dituduh menjadi provokator menyebarkan kebencian, SARA kepada publik melalui posting-an saya di Facebook. Saya dosen, masak saya mengajari mahasiswa saya menyebarkan kebencian," jelasnya.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Y.C Kurniantoro
http://www.netralnews.com/news/megapolitan/read/34883/pengamat.buni.yani.mengubah.fakta.dia.biang.kerok
0
3.4K
Kutip
20
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.5KThread•41.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru