Jakarta, GATRAnews - Dua pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Fahri Hamzah dan Fadli Zon diadukan ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Jumat (11/11) hari ini. Keduanya dinilai melanggar kode etik saat turun pada 'aksi 411' di depan Istana Negara pekan lalu.

 "Kita di sini sebagai tim kuasa hukum mengajukan pengaduan atas dugaan, ini dugaan ya, dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh saudara Fahri Hamzah dan saudara Fadli Zon pada saat melakukan aksi damai pada tanggal 4 November 2016," kata Kuasa Hukum Pelapor, Badan Perkumpulan Komite Penegakan Pro Justicia, Finsen Mendrofa, Jumat. Finsen menerangkan, dugaan pelanggaran kode etik kedua wakil rakyat ini dapat disaksikan saat berorasi di depan massa aksi,  khusunya orasi yang dilakukan Fahri Hamzah. Ada unsur dugaan penghasutan kepada massa dan imbauan untuk makar. "Nah kita di sini melihat bahwa sebagai wakil rakyat, terlebih dalam orasi saudara Fahri Hamzah, kita melihat dalam berita juga, dalam video-video yang kita sudah kumpulkan bukti-bukti. Kita melihat ada unsur ya dugaan unsur penghasutan kepada massa kemudian imbauan untuk makar dan memang ini terkesan ditunggangi ini, terkesan ya!" tegas Finsen.Finsen menyebutkan, dalam orasi kedua terlapor juga menyampaikan mewakili DPR RI. Oleh sebab itu, merujuk pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014, bahwa pimpinan DPR hanya selaku juru bicara DPR dalam arti institusi."Berarti kalau dia berbicara dalam kapasitas sebagai pimpinan DPR ini perlu dipertanyakan, baik oleh masyarakat sendiri apalagi teman-teman yang ada di DPR sana, apakah memang benar dua orang ini mewakili institusi DPR, apalagi ini lembaga tinggi negara atau tidak? Ini perlu diklarifikasi," kata Finsen.

Reporter: Wem Fernandez Editor: Arief Prasetyo

Sumber : http://www.gatra.com/fokus-berita/22...zon-dilaporkan

---


- Fadli dan Fahri Hamzah Harusnya Mampu Menjaga Institusi DPR