Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam beberapa waktu terakhir terus mendapat tudingan miring. Mulai dari hilangnya dokumen kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, memiliki harta kekayaan hingga Rp9 Triliun dan tudingan aktor politik demo 4 November.

Juru bicara Partai Demokrat Andi Nurpati mengungkapkan, serangan politik yang terus ditujukan ke SBY merupakan bagian serangan politik Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI, dimana putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono menjadi Calon Gubernur (Cagub).

"Terindikasi karena putera pak SBY, mas Agus Harimurti Yudhoyono maju sebagai calon Gubernur DKI," kata Andi kepada INILAHCOM, Kamis (10/11/2016).

"Sehingga dianggap pesaing kuat. Kalau nama SBY tercoreng dianggap bisa pengaruhi publik untuk tidak dukung AHY (Agus)," tambahnya.

Menanggapi demo 4 November lalu, Andi tidak setuju jika aksi damai yang sempat ricuh tersebut disebut ditunggangi oleh aktor politik. Menurut dia, aksi tersebut merupakan reaksi umat muslim atas pernyataan Gubernur DKI non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tentang surat Al-Maidah:51.

"411 (demo 4 November) terjadi itu murni bentuk kemarahan ummat Islam akibat dari pernyataan pak Basuki Gubernur DKI yang terindikasi melakukan penistaan agama Islam. Dimana dalam acara di Kepulauan Seribu pak Basuki sebagai Gubernur DKI melontarkan pernyataan yang sangat membuat ummat Islam dan para ulama memandang bahwa hal tersebut terjadi indikasi pelanggaran hukum oleh Gubernur DKI," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam keterangan persnya pasca demo 4 November menyebut ada aktor politik yang membuat demo damai 4 November menjadi ricuh. Namun Jokowi tidak menyebut siapa aktor politik yang membekingi gerakan tersebut. [fad]


http://nasional.inilah.com/read/deta...-jatuhkan-agus