Quote:
Pemilu Amerika Serikat memasuki babak final. Entah Hillary atau Trump yang akan menjadi Presiden menggantikan Obama, bisa dinilai bahwa pemilu AS kali ini banyak menarik perhatian.
Selain kerasnya serangan antar kandidat di pilpres kali ini, termasuk kepada masalah-masalah pribadi antar kandidat. Pemilu Amerika juga dimeriahkan oleh "kahadiran" dunia Harry Potter ke panggung politik Amerika Serikat.
Yang pertama, adalah terlibatnya penulis J.K Rowling, emak-nya Harry Potter, yang turut memeriahkan kontestasi pilpres Amerika. Tidak malu-malu, Rowling sering sekali menyerang Trump dalam setiap tweet yang dipostingnya.
Quote:
Rowling tak ambil pusing bahwa ia tidak memiliki hak suara pada pemilu pilpres Amerika Serikat karena ia bukan warga AS. Namun Rowling tetap bersikukuh bahwa ia wajib memperhatikan pemilu AS karena negara tersebut adalah negara terkuat di dunia.
Selain J.K Rowling dengan tweetnya, panggung politik Amerika Serikat dimeriahkan dengan "cocoklogi" yang dilakukan para penontonnya.
Donald Trump, sosok calon presiden yang penuh dengan kontroversi karena dianggap tidak suka dengan keberagaman, rasis, dan kurang memiliki etika, dianggap sebagai sosok jelmaan "dia yang tidak boleh disebut namanya" Voldemort.
Voldemort dianggap sosok yang pas menggambarkan Trump karena ia, dalam fiksi yang dikarang Rowling, memiliki pengkarakteran yang hampir serupa (kecuali bentuk hidungnya).
Voldemort atau Tom Ridle, tidak suka dengan keberadaan penyihir berdarah campuran. Dalam salah satu sequel Harry Potter, Voldemort bahkan mengeluarkan Basilik (monster ular yang bahkan dengan melihat matanya langsung akan mengakibatkan kematian) dari ruangan rahasia di Hogwart, untuk membasmi penyihir berdarah campuran.
Trump, dalam banyak pernyataannya menyatakan bahwa ia tidak suka dengan komunitas Muslim, Hispanik, dan orang-orang Meksiko yang dianggapnya sebagai ancaman nasional. Ia bahkan berencana mengidentifikasi migran Muslim, mempersulit akses masuk ke Amerika, dan yang paling heboh, membuat tembok raksasa yang akan membatasi wilayah Amerika dengan Meksiko.
Selain itu, kisah dunia Harry Potter di pemilu Amerika Serikat dimeriahkan oleh hadirnya Draco Malfoy sebagai pendukung Trump.
Quote:
Pemuda yang hadir dalam suatu siaran di CNN tersebut heboh karena kemiripannya dengan sosok Draco Malfoy, musuh Harry Potter.
Seakan-akan, pemilu kali ini ialah suatu pertandingan Quidditch antara tim Gryffindor melawan Slytherin.
Menarik bukan?