Imam Front Pembela Islam (FPI) Kepulauan Riau, Uztaz Hazarullah Aswad mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab terkait dalam dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok).
“Musuh yang tidak tampak sesungguhnya lebih jahat daripada setan,” katanya saat berbincang dengan Kriminalitas.com, Kamis (10/11/2016).
Dia berharap, dalam situasi seperti ini, agar tidak ada kelompok lain yang sengaja mengadu domba umat Islam untuk kepentingan kelompoknya.
“Ibaratnya kami ini dalam pergi berjuang tidak semua dari kami menginjak gas tapi harus ada yang menginjak rem agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Dia menambahkan, selama ini di masyarakat telah terdoktrin jika pemimpin harus yang beragama muslim. Padahal, kata Dia, banyak ulama yang mengatakan jika dalam keadaan damai diperbolehkan pemimpin berasal dari kalangan nonmuslim.
“Kalau yang wajib umat islam yang dalam keadaan darurat saja. Kalau perang tak boleh orang kafir pimpin kita tapi kalau damai diperbolehkan,” ujarnya yang mengutip pernyataan ulama terdahulu.
Menurutnya, selama ini masyarakat Indonesia masih menganggap pemimpin muslim adalah harga mati. Ia menduga hal ini lantaran pendapat para ulama yang memperbolehkan pemimpin tak hanya dari kalangan muslim terputus di tengah jalan sehingga terjadi salah persepsi di masyarakat.
“Cuma jangan kita katakan bahwa yang mengatakan ngotot pemimpin harus Islam itu tak punya wawasan. Tak boleh begitu karena memang ada ulama yang mengatakan seperti itu,” ujar tokoh agama tersebut.
“Betapapun hebatnya semangat kita, namun tetap harus disertai dengan rasionalitas dan hati yang jernih. Sehingga kita tidak terjebak sifat ngotot, memaksa kehendak dan mau menang sendiri, karena Allah SWT tidak membebankan kita di luar batas kemampuan,” demikian Hazarullah.
SUMBER