Jakarta, HanTer - Kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, berdampak pada elektabilitas calon gubernur petahana itu. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat, elektabilitas Ahok di angka 24,6%. Angka ini jauh merosot dibandingkan survei pada Maret lalu yang mencapai 59,3%.

Survei yang yang dilakukan di November ini dalam salah satu poin pertanyaan yang diajukan surveyor PT LSI yakni apakah ahok bersalah dan atau tidak bersalah dalam kasus Al Maidah 51?

''Atas pertanyaan tersebut, sebanyak 73,2% menyebut Ahok bersalah. Dan hanya 10,5% yang menganggap bukan sebuah kesalahan,'' kata peneliti LSI Adjie Alfaraby di Kantor LSI, Jakarta, Kamis (10/11/2016).

Tak hanya itu survei yang digawangi Denny JA ini memotret tingkat kesukaan Ahok. Pada survei Maret 2016, tingkat kesukaan Ahok masih mencapai 73%, namun pada survei November merosot tajam menjadi 48.30%.

Meski begitu, menurut Adjie, Ahok tetap memimpin survei sebab pasangan Agus Harimurti Yudhoyono di angka 20,9% dan Anis Baswedan 20%.

''Tapi berdasarkan tren survei, angka Ahok ini mengkhawatirkan sebab dalam satu bulan terakhir tergerus hampir 7%,'' tegasnya.

Adjie menjelaskan, pada survei di bulan Maret, elektabilitas Ahok mencapai 59,3% lalu pada Juni turun menjadi 49.1%. Empat bulan kemudian, yakni pada Oktober elektabilitas Ahok menjadi 31,4%.

''Namun di bulan November, seiring dengan kuatnya wacana Ahok menistakan agama, elektabilitas kandidat yang didukung PDIP, Golkar, Nasdem dan Hanura itu jeblok ke angka 24%,'' pungkasnya.